7

4 0 0
                                    

..... Pergi .....

Badan terlentang, terbujur lemah tak berdaya, hanya dirasakan seorang diri.

Makan tak seperti biasa, tak ada sedikitpun nafsu makan, infus yang cepat habis, mengisi perut hanya dengan cairan, melalui selang yang menggunakan lubang hidung, sebenarnya tak tega untuk melihat.

Nafas berhembus tapi terengah engah, melalui selang oksigen, hembusan nafas sudah tak lagi sama seperti biasa, tarikan nafas yang kuas, hembusan yang melegakan.

Detik setelah adzan berkumandang, masih kulihat nafas itu, selanjutnya, "nafas berhenti".

Dalam keadaan seorang diri, dalam ruangan yang sepi, kulihat itu, tak tahu apa yang harus dilakukan, dan badan langsung gemetar, kuusap kepalanya, untuk meredakan rasa sakit, tapi semua itu sia sia.

Kutelfon seorang perawat, sambil bergetar saat mengucapkan, terdengar jelas perawat itu santai dalam berbicara.

Lalu dicek keadaan oksigen di dalam tubuh, tapi tak ada angka, cek detak jantung, tak ada detak, cek denyut nadi, tak ada denyutan.

Kata "sudah tak ada", membuatku lemas dan menangis, hanya seorang diri.

My WordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang