↠001

114 20 207
                                    

✧༺🍁༻∞
Senja mengantarkan sebuah mimpi indah tentang sebuah pertemuan manis dengan akhir yang pahit.
✧༺🍁༻∞

Angin menerbangkan helaian daun, membawa aroma manis membuat siapapun terbuai untuk mengikuti tuntunan nya.

Seorang anak ber-surai pirang berjalan diantara bentangan taman bunga berwarna kuning, ia menikmati aroma manis yang dikeluarkan sang bunga, menari mengikuti arahan sang angin yang entah akan membawa nya kemana.

Mata hijau yang semenjak tadi ia tutup perlahan ia buka setelah telinganya menangkap sebuah melodi indah.

Mata hijaunya menyusuri taman 
itu menemukan seorang gadis sedang menyanyikan melodi yang ia dengar saat ini, Ia hanya diam terpesona melihatnya.

Bagai lukisan, latar taman dengan hamparan bunga kuning, sang gadis menyanyikan melodi indah mengabaikan helaian rambutnya yang dimainkan oleh sang angin, dan cahaya sang mentari yang mulai terbenam menambah keindahannya.

"Ada apa ?" Ucap sang gadis yang menyadari kedatangannya.

"E...eh ....? Ti...tidak— aku hanya lewat sini dan mendengar nyanyian mu, melodi yang sangat indah, suara mu juga menenangkan, rabuiiiii~"

Sang gadis terkekeh melihat nya seperti anak polos mengatakan semua yang ada dihatinya dengan jujur.

"Kalau begitu mau bernyanyi bersama ?" Ajak sang gadis yang membuat mata hijau itu menyiratkan rasa senangnya.

"Ta....tapi aku tidak terlalu bisa menyanyi—"

"Kalau begitu mari berlatih bersama"

"Eh ? Apa itu tidak merepotkan mu ?" Ucap anak itu ragu.

"Tentu saja tidak, menyanyi bersama— bukankah itu kedengarannya menyenangkan ?"

"Um!! Itu pasti Sangat menyenangkan!!! Menyanyikan melodi indah bersama~ Rabuiiiiii~" Ucap anak itu dengan wajah yang terlihat bahagia membuat sang gadis tersenyum tanpa ia sadari, sebuah benih telah tumbuh yang kelak akan menjadi bunga indah perpisahan.

✧༺🍁༻∞
Musim gugur membawa segala keajaiban, senja memberikan segala harapan, dikelilingi bunga kuning pertemuan manis dimulai.
✧༺🍁༻∞

"Hei— sepertinya kita belum berkenalan..., Em..., Apakah aku boleh berkenalan ?" Ucap anak itu sedikit menunduk kan kepalanya Ragu atas jawaban sang gadis.

"Tentu saja boleh~ namaku [name] panggil saja seperti itu~ namamu ?" Ucap sang gadis tersenyum lembut.

" Aku Aira! Shiratori Aira! Em— [name]-san bisa memanggilku dengan nama depanku~"

"Baiklah salam kenal Aira"

"Um! Salam kenal [name]-san!" Ucap Aira senang dengan senyuman lebarnya.

✧༺🍁༻∞

Dibawah sebuah pohon rindang yang menari oleh angin, seorang anak terduduk diam, merejap kan matanya kebingungan, ia merasakan sesuatu yang hilang namun ia tak yakin benda— apakah itu.

Lama berdiam diri namun tak kunjung mengingat sesuatu yang ia lupakan, saat menyadari sang mentari telah lama tenggelam ia pun tak lagi mempedulikan hal yang ia lupakan dan kembali kerumahnya sebelum orangtuanya merasa khawatir.

401 word
❒Yuki Supriadi❒

Ya aku males nulis panjang—
Seperti book yang satu lagi di book ini cerita serius lagi—

Haha— bikin ngantuk ya...,
Aku modal nekat aja sih..., Jadi ya gitu
(• ▽ •;)

Aku lebih nyaman nulis sesuai ide saja (ー_ー゛)

Twilight's Reverie [S.Aira x Reader] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang