8 Juni 9XX
"Ooi, semua lihatlah! ada kerumunan kunang-kunang terbang menuju ke sini!" sebuah teriakan terdengar dari halaman dojo. Teriakan itu berasal dari seorang laki-laki berambut hitam yang wajahnya ditutupi oleh selembar kertas. Tak jauh dari laki-laki itu seorang perempuan bersurai unngu dengan seorang pemuda di sampingnya menghampiri, "Asago, kau bersisik sekali! Ada apa sih?!"
"Woah, kupikir Asago hanya mengucapkan omong kosong. Ternyata benar ada kunang-kunang di sini. Semuanya lihatlah!" ucap pemuda dengan surai rambut setengah berwarna hitam dan setengahnya putih yang berdiri di samping Kurogiri. Mata hijau zamrudnya terlihat berkilau di bawah terpaan sinar bulan malam itu.
Dari dalam dojo, Hannya, bocah laki-laki berambut kuning tengah berbincang dengan perempuan berambut putih didepannya yang bernama Auri. Mendengar teriakan dari luar dojo, Hannya bangkit dan beranjak pergi ke halaman.
"Wah, kunang-kunangnya berwarna ungu!" tanpa ragu Hannya menangkap salah satu kunang-kunang itu dan menggenggamnya dengan tangan. Avery, seorang perempuan berambut coklat yang kebetulan ada di sampingnya terlonjak,"Hati-hati lho, Hannya! Kunang-kunangnya bisa saja berbahaya!"
Hannya yang tak sadar ada seseorang di dekatnya terkejut, "Ih! Avery-san menakut-nakuti saja, kunang-kunangnya tidak berbahaya, kok. Nih, Hannya aman-aman saja."
"Ehh, benarkah?" tanya Avery heran. Dari sana Avery dapat melihat sosok yang familiar dan menyadari sosok siapa sosok itu. Dia memanggilnya, dan wanita berambut pendek dengan eyepatch di salah satu matanya dating diikuti dengan seorang laki-laki di belakang.
"Padahal aku hanya memanggil Avera," delik Avery, "Mengapa kau ikut juga, Kishi-san?" Kishi, laki-laki yang datang bersama dengan Avera mengabaikan perkataan Avery dengan senyumannya.
Gerombolan kunang-kunang tersebut perlahan mulai berpencar, menyelimuti seluruh penjuru dojo dengan kelap-kelip cahaya ungu milik mereka.
"Haa, kunang-kunang jenis apa ini? mereka terlihat seperti kunang-kunang biasa, namun aku tak pernah melihat yang berwarna ungu. Sangat unik! bukan begitu, Kire-sama?" Laki-laki berambut kuning yang tengah mengamati kunang-kunang dari teras dojo itu bertanya pada seorang wanita berambut putih yang ada di sampingnya.
Wanita yang tengah duduk di samping pria berambut hitam yang memiliki cadar di wajahnya itu menjawab, "Benar, Fuusenno. Namun kuharap kunang-kunang ini tidak memiliki maksud yang buruk."
Semua orang di dojo tengah menikmati keindahan pemandangan dari kunang-kunang tersebut, sampai terdengar sebuah jeritan dari arah lapangan dojo.
"Aaaaa! sakit!" orang-orang yang dapat mendengarnya terkejut dan beranjak menghampiri sumber suara itu. "Hannya, kamu tidak apa-apa? apa yang terjadi?" tanya Zise, Wanita dengan rambut putih panjang tergerai.
"Permisi Zise-san," Kachii, perempuan berperawakan kecil datang, "Haah, Hannya! Kerusuhan apalagi yang kau lakukan, sih!"
"Kachii, kau kejam! Perut Hannya sedang sakit begini, dan kau malah memarahiku!"
Kachii kesal akan tanggapan Hannya dan mendelik, "Memang apa yang kau lakukan sampai sakit perut begitu?!"
Hannya yang mendengar pertanyaan Kachii terdiam sambil meringis menahan perutnya yang sakit.
"Kunang-kunangnya," gumamnya yang tak dapat didengar dengan jelas oleh Kachii.
Apa?
Hannya hanya bisa menjawab dengan gumaman pelan, "Aku memakan kunang-kunangnya."
..
..
.
.
YOU ARE READING
Murasaki No Hotaru
Short StoryPada malam hari yang tampak tenang, Dojo tiba-tiba saja kedatangan kunang-kunang misterius berwarna ungu cerah. Banyak orang yang terpukau dengan hewan tersebut. Namun tidak sedikit yang mencurigai maksud kedatangan kunang-kunang ini. Sampai sebuah...