0.1 - 🦋

514 86 5
                                    

.....^^.....^^.....^^.....

Imut?

Apa kata itu cocok untuk diberikan pada seseorang yang selalu memperhatikan setiap gerak-geriknya dengan mata besar diselingi kedipan polos?

Hamka bukan tidak sadar.

Sosok pemuda dengan rambut merah,pipi berisi,serta bibir tipis merah itu.

Yang kini terus menatapnya sejak mendudukkan diri di bangku hingga ia akan beranjak.

Untuk sesaat hamka berfikir bahwa orang itu adalah penguntit yang dikirim sang ayah untuk mengawasinya.

Tapi melihat bagaimana tatapan dan afeksi semu yang sering orang itu berikan padanya.

Hamka sampai pada kesimpulan,bahwa sosok itu tak lebih dari seorang bocah yang terjebak di umur 17 tahun.

Kata 'imut' sudah seperti nama belakang pemuda itu.

Sosok yang datang ke sekolah dengan langkah riangnya.

Masuk ke kelas yang sama dengannya.

Dan duduk tepat dibelakangnya.

Selalu berusaha menjawab pertanyaan dari guru.

Dan selalu bersemangat saat usulan kerja kelompok diberikan.

Sosok rambut cherry dengan suara cempreng yang mendominasi kebisingan di kelas.

Jika seperti ini,hamka jadi mempertanyakan selera orang-orang.

Dimana letak imutnya sih?

Lelaki itu lebih seperti balita yang sedang masuk fase aktif berpetualang.

Tapi siapa peduli?

Toh,dibalik earphone yang tidak memutar lagu apapun,hamka dengan senang hati mendengar celotehan ringan keluar dari bibir kecil itu seperti simphoni musim semi yang teduh.

Ya,kali ini benar.

Hamka menyukainya bukan karena dia imut.
Tapi dia lebih imut ketika hamka menyukainya.

.....^^....^^.....^^.....

Cause I Like Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang