0.5🐰🦋

275 71 8
                                    

Dean terbaring terlentang sembari menatap atap kamarnya.

Di dadanya ada handphone yang menyala menampilkan roomchat kosong dengan display nama Hamka🦋.

Dean sekarang sedang dilanda rasa bingung.

Berulang kali ia mengetikkan kata,berulang kali juga ia menghapusnya.

Bagaimana ia harus memulai percakapan virtual ini?

Dean mengingat bagaimana dulu ia pertama kali bertukar chat dengan Galang saat berada di tingkat dua sekolah menengah pertama.

Mereka sama-sama senang saat pertama kali dibolehkan memiliki handphone sendiri.

Dean menggelengkan kepalanya kuat.

"AAAAAA GIMANA SI--

kriett

Cklek

Dean terduduk,menatap kakaknya yang tiba-tiba masuk ke kamarnya lalu duduk dengan tenang di depan meja belajarnya sembari menyalakan tab milik Dean.

Sebuah ide muncul di otak kecilnya.

"Kak"

"Hmm?"

"Dulu waktu pertama chat kak esa gimana?"

"Chat aja,pe hamka, save gw dean temen sekelas lo"

Dean melotot mendengar perkataan kakaknya, "kok Hamka sih?!?!"

"Halah,tau gw"

Dean menendang udara sembari menatap punggung kakaknya kesal.

"Masa kayak gitu sih?! Ga elit banget!!"

"Ya terus maunya gimane?!", Giliran Juan yang dibuat emosi oleh adiknya.

"Ah!!", Dengan wajah tertekuk dean kembali berbaring membelakangi kakaknya,kemudian dengan cepat mengerikan sesuatu di roomchat kosong miliknya dan Hamka dan tanpa pikir panjang menekan tombol kirim.

Hamka🦋

Hamka!
Add id line ku dong
Ini Dean 10 IPA 2
read

Jantung Dean serasa berhenti sesaat,saat mendapat respon cepat dari Hamka.

Hamka🦋

Oke
read

"AAAAA BUNDAAAAAAA AHWHGHWKAKA", Dean kembali terbangun dari acara berbaringnya sembari memeluk handphonenya.

"DEAN KENAPA?!?!"

"GAPAPA,BUN!ADA KECOAK!!"

Dengan cepat,Juan meraih bantal yang tergeletak di lantai lalu melemparnya kearah Dean.

BUGH!!

Oke,tetap sasaran.

Dean kembali pada posisi berbaring setelah mendapat lemparan bantal dari kakaknya.

Senyumnya masih mengembang,menatap roomchat nya yang kini terisi beberapa Bubble percakapan.

Namun,senyumnya perlahan memudar saat menyadari sesuatu...

"IH TERUS MAU BALES APA LAGII?!?!"

"DEAN KENAPA SIH?!"

"GAPAPA,BUN!!", Juan dengan cepat ikut berbaring di samping Dean kemudian merebut handphone milik sang adik dan dengan cepat mengetikkan sesuatu di chatroom yang belum terganti.

Dean yang terkejut dengan perbuatan sang kakak berusaha mengambil kembali handphone nya,namun sang kakak dengan tangan kirinya menahan dahi sang adik.

"Diem dulu deh,gw bantuin nih"

Setelah selesai,Juan tersenyum lebar lalu melempar handphone milik Dean ke empu nya kemudian berlari keluar kamar Dean dengan tawa menggelegar.

dengan cepat Dean emeriksa aplikasi chatnya.Sedetik kemudian kedua matanya membola.

"KAK JUANNNNNN!!!!!"

"BHAHAHAHAHHAHA"

"BENER-BENER YA,NANTI BUNDA JAIT MULUT KALIAN BERDUA!"

"KAK JUAN TUH,BUNN!!", Dean keluar dari kamarnya menuju kamar kakaknya yang terletak di sebelah kamarnya.

Meninggalkan handphone nya di atas kasur dengan notifikasi yang baru muncul.

Hamka🦋

Hamka!
Add id line ku dong
Ini Dean 10 IPA 2
read

Oke.


Besok pulang bareng,yuk!
read

Oh,oke.



Cause I Like Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang