Sembilan

7 2 0
                                    

(𝙋𝙖𝙜𝙞 𝙝𝙖𝙧𝙞𝙣𝙮𝙖)

Dila membuka matanya pelan pelan dan melihat di sekeliling nya ternyata ia sudah ada dikamarnya

"AAAAAAAA" teriak dila
Teriakan dila membuat zidan yg ada disebelah nya terbangun

"Ngapain sih lo teriak teriak" tanya zidan

"NGAPAIN LO TIDUR DI SINIIII DI KAMAR GW DI KASUR GW NGAPAINNN" tanya dila dengan nata tinggi

"Iha emang kenpa kan gw suami lo kita kan sudah halal" jawab zidan

"Hah? S-suami maksudnya? " tanya dila
"Iya kemarin kan kita baru saja nikah, masak lo lupa" jawab zidan

Dila menepuk jidatnya "oiya ya gw kemarin kan baru aja nikah" ucap dila dalam hati

"Helloww" ucap zidan sembari melambaikan tangannya di depan mukanya dila dan membuyarkan lamunan dila

"Apaaa" jawab dila ketus
"Aman? " tanya zidan

"Au ah" jawab dila sambil menuruni ranjang
" lo mau kemana" tanya zidan

"Lo ga liat jam tuh ya mau sholat shubuh lah" jawab dila

"Yaudah tunggu" kata zidan sembari berjalan menyusul dila

Tiba tiba penglihatan dila kabur dan hampir jatuh untung saja zidan berhasil menangkapnya

Zidan dan dila mengadakan tatap tatapan mata bertemu mataaa

Dila tersadar lalu berdiri sembari memegang kepalanya yg masih terasa pusing

"Lo pusing lgi, jalannya pelan pelan aja ya gw papah lo" kata zidan sembari memegang lengan dila

"Gw bisa sendiri" jawab dila
"Ooo yasudah silahkan kalau bisa" kata zidan

Zidan hanya mentengin dila yg mencoba berjalan ,baru saja berjalan beberapa langkah sudah hampir terjatuh

"Tuhh kan gabisa kan, sekarang gk boleh nolak gw papah lo" tegas zidan
Zidan memapah dila menuju tempat wudhu dan diikuti arman dan Raisya mereka akan sholat shubuh berjamaah

"Allahu akbar" arman jadi imam
Dan di ikuti makmumnya dibelakang

"Assalamu'alaikum warah matullah" ucap arman dan dikuti makmumnya

Setelah sholat Raisya bersalaman dengan arman
Zidan bersalaman dengan arman dan Raisya
Dila bersalam dengan arman dan Raisya

"Dek kamu salim dong sama suami" ucap Raisya
"T-tpii mii" jawab dila

"Gausah pekek tpi, cepet" jawab Raisya
Dila memutar bola matanya malas lalu ia mengambil tanganya zidan lalu menciumnya

Zidan tersenyum tipis melihat kelakuan istrinya

      
                                   ****

Skenario AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang