Naik kereta api, Tuut tuut tuut🚂

7 1 1
                                    

Pagi ini kedua anak perempuan itu sedang menarik koper besar. Mereka sudah memasukkan baju dan barang yang dibutuhkan, termasuk camilan dan mie instan kesukaan semua orang, indomie. Mereka sudah membeli peralatan sekolah berkat bantuan Hagrid.

Dunia terasa sangat berbeda. Orang-orang menyebut nya dengan Diagon Alley. Semuanya terlihat seperti dongeng, banyak penyihir-penyihir yang berkeliaran sedang membeli perlengkapan sekolah juga. Terdapat sapu terbang di salah satu etalase toko. Mereka tak henti nya mengagumi tempat ini yang seperti dongeng.

Semua kebutuhan dibelinya. Siapa sangka kalau mereka ternyata memiliki segunung koin emas di bank yang bernama Gringotts. Yang paling mengejutkan ialah bahwa simpanan uang itu atas nama orang tua mereka.

Sangkar burung hantu yang berisi burung hantu milik mereka masing-masing telah dibawa Hagrid terlebih dahulu ke Hogwarts. Dia banyak membantu Mayy dan Nayy.

"Kenapa kita diliatin orang mulu, Nayy?" Tanya Mayy. Dia celingak-celunguk memerhatikan para pelintas yang tak henti nya melihat mereka.

"Mana aku tahu? Gaya baju mereka bagus, seperti tahun 1990-qn, ya?" Kata Nayy.

Mayy mengangguk. Keduanya duduk di salah satu kursi stasiun King Cross sembari menggenggam tiket. Seorang lelaki menghampiri mereka dan mata nya tak lepas dari koper yang mereka istirahatkan disamping.

"Koper ini keluaran baru?" Tanya lelaki itu sambil menatap seluruh inci koper merah milik Nayy.

"Bukan, ini sudah lama," kata Nayy.

Lelaki itu menyeringit keheranan, mata nya menyipit dan sedang berpikir dengan perkataan Nayy.

"Tahun berapa kah koper ini dikeluarkan?" Tanya lelaki tersebut.

Mulut Nayy terbuka, lalu tertutup kembali setelah Hagrid datang menghampiri mereka dan membuat lelaki itu merasa canggung.

"Ayok anak-anak, kereta sudah datang. Maaf tuan, sepertinya mereka akan berangkat bersamaku," kata Hagrid.

Mayy dan Nayy bangkit dari tempat duduk, menarik pergangan koper hingga memanjang, dan menariknya selagi mengikuti Hagrid.

Nayy memerhatikan tiket yang mereka bawa, tiket peron 9 3/4. Lelucon apa lagi yang akan mereka dapatkan setelah ini? Apakah ada peron 9 3/4. Langkahnya terhenti disaat Hagrid dan Mayy berhenti di depan tembok. Dia hanya melihat tanda kalau itu adalah peron 9. 3/4 nya kemana?

Hagrid berbalik badan menghadap mereka berdua, lalu mengulurkan tangan ke hadapan tembok. Keduanya menyeringit heran.

"Kau pasti bercanda," celetuk Mayy.

Mayy membuka mulut, dia ingin berbicara. Namun Hagrid mendorongnya menabrak tembok dan membuat dia tidak jadi mengeluarkan sepatah kata. Nayy terbelalak lima senti ke belakang. Mayy dan kopernya hilang menembus tembok.

"Silahkan jika aku tidak ingin mendorongmu seperti temanmu yang satu itu," kata Hagrid.

Nayy menelan ludah. Dia mendekati tempok dengan langkah ragu. Sekali lagi dia melirik Hagrid untuk memastikan. Karena nyali nya sudah tergantikan dengan rasa penasaran, dia langsung melangkah ke depan menembus tembok sambil menutup mata.

Saat membuka mata, dia melihat Mayy di sampingnya sedang tersenyum menghilangkan kegelisahan.

"Kita berada di dunia dongeng," kata Mayy.

Kereta sudah menunggu mereka. Asap halus mengebul dari corong. Di kereta tersebut terdapat tulisan 'Hogwarts Express'.

Mereka memasukkan besi pegangan dan mengangkat koper besar milik mereka. Tanpa memerdulikan keadaan, Mayy menarik lengan Nay dan mencari kompartmen kosong sehingga bisa mengoceh tentang apa saja yang baru mereka lihat.

If i and my friend were in Hogwarts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang