Juli, 2018
Namamya Nayy dan Mayy, sepasang teman namun bukan saudara. Keduanya berumur sebelas tahun dan bersekolah di sekolah Bintang, Indonesia. Mereka berdua sudah duduk di bangku kelas 6 karena terlalu cepat masuk sekolah di masa mereka berumur baru mau memasuki umur 5 tahun.
Berawal dari surat ber-stampel suatu sekolah tiba-tiba berada di kamar, tidak tahu siapa yang mengirimkan ini. Dengan kepolosan anak diumur 6 tahun, mereka membuka nya dan dinyatakan masuk dalam sekolah yang beranama Hogwarts di Scottlandia, Inggris.
Kemudian mereka pergi ke Inggris, dengan satu pesawat dan kursi yang bersebelahan mereka mengira kalau kedua orangtua mereka lah yang mendaftarkan mereka kesana. Padahal Mayy tidak terlalu fasih dengan bahasa Inggris, begitu pula Nayy.
Sampai di sana, mereka berdiam di penginapan London.
"Sekolah apa yang membawa burung hantu?" Tanya Mayy.
Nayy menggedikkan bahu sambil mengunyah roti nya. Mayy meletakkan surat di meja dengan tenaga dalam, alhasil tangannya mencipyakan suara gertakkan meja.
"Sekolah dukun kah?" Tanya Nayy.
"Mungkin bisa saja sekolah sihir. Soalnya dukun di Indonesia itu melakukan spiritual hitam yang bermaksud menyakiti seseorang, kalau penyihir mungkin berbeda seperti ibu peri Cinderella," kata Mayy.
"Ibu peri Cinderella kan Peri, bodoh. Bukan penyihir. Mereka berbeda," kata Nayy.
Mayy mendengus kesal. Dia terlalu malas mencari perlengkapan sekolah yang sangat tidak lazim baginya. Bahkan Nayy pun tidak tahu cara mencarinya. Kuali, burung hantu, sarung tangan kulit naga, hal bodoh macam apa lagi sarung tangan kulit naga?
Keduanya pergi ke luar penginapan untuk sekadar menghirup udara dingin London dengan syarat tidak boleh terlalu jauh. Mayy dan Nay menjejakkan kakinya di trotoar, menghirup aroma roti yang berterbangan ke seluruh arah menarik pelanggan, aroma bunga yang terbawa angin, dan dinginnya udara yang membuat hidung mereka kering.
"Kamu gak bawa syal?" Tanya Mayy.
"Ku kira ga sedingin ini, mangkanya aku ga membawanya."
"Ini di Inggris, Nay. Kau kira seperti iklim Indonesia yang hangat? Yasudah kita menepi ke cafe itu terlebih dahulu, mungkin di sana ada penghangat ruangan," Kata Mayy.
Mereka berdua singgah di Cafe, memesan kopi latte hangat dan menghangatkan diri di sana. Dollar yang mereka bawa cukup untuk membeli kopi dan makanan lainnya, namun keduanya ingin berhemat di London.
Selagi mereka menyesap kopi hangat, seseorang memperhatikan mereka dari pojok ruangan. Memperhatikan setiap gerak, hingga akhirnya Nay berhasil mengetahui kalau seseorang sedang memperhatikan mereka berdua.
Keduanya bergegas keluar cafe dan saat berjalan menuju penginapan, mereka dicegat oleh seorang pria mencurigakan. Pria itu berbaju serba hitam dan berjubah. Mayy terlonjak terkejut dan Nay meremas tangan temannya.
"Aku bukan orang jahat, aku hanya ingin memberitahu kalian tentang perlengkapan sekolah yang dituliskan di kertas itu," kata nya dalam bahasa Inggris.
Rambutnya yang menjuntai hingga pundak terbawa arus angin berdesir. Hidungnya mancung namun bengkok. Bola mata hitam nya menelaah kedua anak itu.
"Pergi lah ke stasiun Kingcross dan temui orang dengan badan besar dan berjanggut."
Perintahnya dilaksanakan di keesokan hari. Mereka berada di stasiun Kingcross dan tidak bertemu dengan seseorang yang diperintahkan pria itu.
"Kita ditipu," kata Mayy.
"Kan udah ku bilang kalau kita ditipu, lagian kamu mau aja ikutin perintah orang aneh itu," ucap Nay.
"Ku kira itu beneran. Kalo kayak gini mah mending aku tiduran di penginapan aja sambil foto-foto pamer ke temen kita," kata Mayy.
"Kau ngeyel sih, kan ku bilang kalau itu tipuan, mana mung—" perkataannya terhenti disaat Nay melihat seseorang yang dimaksud.
Mayy ikut mengalihkan atensi. Seorang pria berbadan besar dengan janggut dan kumis tebal menghampiri mereka. Dia tersenyum ketika berada di depan mereka.
"Aku melintasi belasan tahun hanya untuk bertemu kalian, dan wow semuanya sudah berubah di dunia muggle," kata nya sambil melirik sepenjuru stasiun.
"Maaf, siapa kau?" Tanya Nayy.
"Oh aku lupa, perkenalkan aku Hagrid, penjaga satwa magis di Hogwarts, perkanankan aku membimbing kalian membeli perlengkapan yang ditulis di kertas Hogwarts."
Kemudian mereka meninggalkan tahun 2018 dan kembali pada tahun 1991.