2. Selalu bersama tak bisa menyatu

102 25 0
                                    

"Arghh...bangsat kaki gue!"

Sunwoo menggeram kesakitan ketika seseorang menendang tepat di tulang keringnya.

"Sorry, sengaja hehe..."

Sunwoo mendongkak. Matanya menatap tajam pria di hadapannya. Siapa lagi kalau bukan Haknyeon.

"Lo ada masalah apa sih. Lo mau caper ya ke gue?"

Haknyeon membelalakkan matanya. Satu tendangan kembali melayang ke arah kaki Sunwoo membuat pria itu langsung meringis lagi.

"Gue caper? Trus siapa yang nendang kaki gue di ruang OSIS tadi? Jangan-jangan lo ya yang selama ini caper ke gue?", tuduh Haknyeon sambil tersenyum sinis.

"Dasar buntelan lemak gak waras"

"Nama gue Haknyeon ya, gue juga punya nama asal lo tau", nada bicara Haknyeon mulai terlihat membentak membuat Sunwoo tersenyum senang dalam hati.

"Oh, makasih infonya"

Wajah Haknyeon memerah menahan emosinya. Sekali tendangan lagi sebelum akhirnya ia pergi meninggalkan Sunwoo yang masih memegangi kakinya.

"Tiga kali ya Ju Haknyeon. Liat aja lo", gumam Sunwoo, berusaha untuk berdiri sembari membersihkan celananya yang kotor dan berlalu dari belakang gudang tersebut dengan kaki yang dipaksa berjalan normal.

-Secretary-

"SIALAN, SIAPA YANG NGAMBIL BUKU TUGAS GUE?!"

Kelas yang tadinya ramai seketika langsung diam saat Haknyeon dengan tiba-tiba menendang meja kuat membuat suaranya menggema di seisi kelas. Sadar bahwa perilakunya barusan telah mengganggu teman-teman sekelasnya membuat Haknyeon menghela nafas sembari mengusap wajahnya kasar.

Seharusnya dia tidak perlu kaget lagi jika bukunya hilang. Anak itu bergerak lebih cepat dari perkiraannya.

Pria itu lantas membungkuk meminta maaf. "Maaf semua, maaf. Gue minta maaf", ucapnya sebelum berlari keluar kelas.

Haknyeon berjalan dengan wajah datar membuat orang-orang enggan bahkan untuk menyapa. Raut wajah itu semakin dingin ketika kedua netra-nya sudah mendapati Sunwoo yang terlihat menyender di loker, memakan permen tangkai sambil sibuk bermain ponsel.

Melihatnya saja sudah membuat darah Haknyeon mendidih. Langkah kakinya semakin cepat. Haknyeon mendorong tubuh Sunwoo hingga membentur loker membuat suara nyaring yang menjadi pusat perhatian siswa yang tengah lalu lalang.

Ia langsung mencengkram kerah baju Sunwoo dan menatap bengis pria di depannya ini yang tengah meringis kecil.

"Lo gak waras ya?!! Apa-apaan-"

"Lo buang dimana?

Sunwoo mengernyit heran. "Maksud lo?", tanyanya bingung.

"Acting lo sama sekali gak bagus. Gue tanya, dimana lo buang?", cengkraman pada kerah Sunwoo semakin kuat membuat pria itu sedikit tercekik.

"Buang apaan anjing? Lo kalo ngomong yang jelas!"

"Buku tugas Sejarah gue. Asal lo tau ya bangsat, gue nyatat itu dari bab satu sampai tiga sampe mau mampus bahkan ga tidur dan seenak jidat lo malah nyuri buku gue. Lo buang dimana tuh buku? Jawab gue sekarang atau-"

Siswa yang sedari tadi memperhatikan pertengkaran di depan mata mereka langsung memasang wajah syok seraya memekik tertahan.

Tadinya Sunwoo berniat menghentikan mulut Haknyeon yang kelewat cerewet dengan menyumpalkan permen tangkai dari mulutnya ke mulut pria itu, menjijikkan.

Secretary [Sunhak]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang