End.

283 22 6
                                    

Kawaki pulang dari rumah sakit. Ia lalu tersenyum hambar sambil memandangi langit biru siang yang cerah dengan nyanyian burung burung yang merdu, membuat moodnya sedikit demi sedikit naik.
"Hari ini indah sekali.." Gumam Kawaki.

"Otouto."
Kawaki mengizinkan Code masuk. Namun.. Ada yang... Aneh.
"Otouto.."
"Haik, Aniki?"
"Anu, orang tua Sarada ingin berjumpa denganmu. Mereka berdua ada di bawah sekarang. Dibawah juga sudah ada Delta, To-san dan Kaa-san, juga Himawari-chan. Sarada juga menunggu."
"AH- SIAL! AKU BELUM MANDI! PUKUL BERAPA SEKARANG?"
"Pukul..8?"
"AAAA SURUH MEREKA TUNGGU DIBAWAH, AKU MANDI DULU-"
Kawaki bergegas mandi karena panik, kenapa juga Code tidak memberi taunya dari awal? Code terkikik geli melihat tingkah adik tirinya itu.

26 Menit kemudian.

Kawaki dengan rapinya menggunakan Kinagashi hitam putih dengan motif bunga mawar berwarna biru tua, celana hitam dan..

Wajah tampan dengan senyuman hangat, tentunya.

Sasuke dan Sakura yang melihat Kawaki turun ditemani Code sedikit terkejut, kenapa Kawaki sangat... Tampan?
Kawaki dengan hangatnya menyapa mereka berdua, menatap mata Onyx hitam tajam milik Sasuke dan Emerald hijau mengkilau milik Sakura.
"Konnichiwa." Ucap Kawaki sambil tersenyum hangat.

"Yo, Kawaki. Lama tidak bertemu." Naruto menyapa sambil tersenyum lebar, menyipitkan kedua matanya begitu juga dengan Hinata.

"Kawaki Uzumaki-Janee ka? Sokka.. Hn.. Namaku Haruno Sakura, aku ibu dari Uchiha Sarada."
"Ini Suamiku, Uchiha Sasuke."
Kawaki menatap Sasuke yang sekarang ini melihat kearah luar pintu seperti membuang muka, tidak mau menatap Kawaki yang sekarang ini sedang tersenyum ramah kepadanya. Karena semakin muak, Ekspresi Kawaki berubah total. Wajahnya jadi datar. Sakura, Naruto, Hinata dan Sarada yang melihat itu terkejut. Ada apa?

"Kalau tuan memang membenciku baiklah, tuan bisa membunuhku. Aku tau aku memang tidak pantas hidup seperti yang tuan katakan satu minggu lalu saat tuan menebasku. Aku tau itu, aku memang sampah. Tuan bisa melakukan apa yang tuan mau agar tuan bisa puas. Tuan bisa menjadikanku makanan binatang buas atau menjadikanku santapan hewan Kuchiyose anda. Apapun itu asalkan saya mati di tangan anda. Saya tidak keberatan."

Semua orang disitu kagetnya bukan main. Suara Kawaki yang tiba tiba merendah dan berat dengan tatapan mata yang tajam menatap Sasuke dan wajah yang ekspresinya luar biasa datar.
"Otouto.. Apa yang-"
"Aku sudah muak, Aniki. Jika Tuan Uchiha tidak mau menerimaku kenapa tidak menghilangkanku dari dunia ini saja?"

"Kau sangat naif." Ucap Sasuke singkat.
"Apa maksud anda, Tuan?" Jawab Kawaki.
"..."

"Aku dari tadi itu memikirkan bagaimana perasaanmu saat aku menghinamu habis habisan lalu menebasmu dengan kasar didepan putriku sendiri, melihatmu memejamkan matamu dengan senyuman yang menempel di wajahmu, seakan akan menunjukan kalau kau adalah pria yang tulus dan baik hati.."

"Aku dari tadi tidak berani menatapmu karena betapa malunya diriku ini yang dengan mudahnya memandang fisik seseorang, menjodohkannya dengan putriku dan membuatnya menderita."

"Dan kau masih bisa tersenyum? Kau benar benar hebat."

Hening.

Tidak ada yang membuka suara.

Kenapa Sasuke tiba tiba mengatakan hal seperti ini? Jarang sekali Sasuke mengerti perasaan orang. Sepertinya Sasuke benar benar mengambil makna dari perkataan Code beberapa hari yang lalu. Menyimpan kata kata Code di otak dan di Hatinya.
Mata Sasuke berkaca-kaca, ia menundukan kepalanya agar tidak seorangpun bisa melihat air matanya menetes, kecuali tetesan air yang satu persatu membasahi baju yang ia gunakan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Depressed Kawaki x Sarada (KAWASARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang