sudah dua minggu pacaran, rasanya winanda tuh seneng bisa pacaran sama cavan KW, bahkan di irl aja dia nggak tau siapa itu cavan, rencana winanda bakalan lepas bf rent setelah tiga mingguan ini. "bisa deh gue lepas sebelum tanggal gue selesai bfrent, gue nggak mau ketagihan, dah kaya apa aja, ini usul si yoyo sih, emang anjing itu adek pungut," dumal winanda berjalan sendirian di koridor sekolah, pagi ini memang jadwal piket winanda sehingga ia harus menurunkan bangku bangku yang dinaikkan, kemudian menyapu kelas, membersihkan kaca dan papan.
pas banget dia jalan, papasan sama cavan yang juga lagi buang sampah, jujur winanda baru tau kalau cavan tuh piket di hari yang sama dengan dia. padahal dulu tiap dia berangkat pagi nggak ada siapa siapa kok, apa cavan orangnya nggak pernah piket?. "eh!, sorry lo winanda?," tanya cavan membuat winanda reflek mengangguk.
lucu juga, batin cavan sedikit tersenyum.
"seline nggak masuk dan titip surat ke gue, karena lo sekelas sama dia, boleh gue titip?," tanya cavan. winanda mengangguk lagi.
"dia kenapa ga masuk?,"
"sakit deh kata tante gue,"
"oh, tumben bisa sakit juga tu anak," monolog winanda membuat cavan terkekeh.
"lo asik juga di rl, sama kaya di rp," jawab cavan, detik berikutnya cowok itu langsung menutup mulutnya, meruntuk bisa bisanya dia keceplosan.
"tapi gue nggak main rp," jawab winanda.
"eng- anu, maksud gue tuh seline kan seneng cerita pekara temennya, jadi lucu aja, ternyata lo emang beneran lucu," winanda kali ini mengangguk walaupun sedikit rasa curiga dengan cavan yang tiba tiba nyeletuk seperti itu.
"oke, gue duluan ya cavan, gue ada piket," cavan mengangguk.
"semangat piketnya hokya hokya!," cavan tiba tiba jadi random banget, pikir winanda.
tapi, winanda jadi ingat chat terakhirnya dengan cavan bf rent.
"kebetulan aja kali ya,"
******
"lo sering cerita masalah gue sama cavan?,"
"astaga, kaga nda sumpa!, gorok gue kalo gue bohong!!," jawab seline yang sedang berbaring di ranjang. winanda memutuskan untuk segera mengunjungi sahabatnya yang kayanya sakit itu.
"tapi dia bilang gitu,"
"tu anak ga bisa kalau nggak ngefitnah gue!," pekik seline walaupun sakit, cewek itu masih bisa ngomel dan teriak teriak. makanya winanda nggak percaya kalau cewek itu sakit.
"gimana lo sama bf rent lo?, ayem ayem aja nih!,"
"gue nanti malem pengen selesai aja, gue mau move on dari cavan,"
"yakin lo?," winanda mengangguk mantap. ia jadi ingat kejadian tadi siang saat cavan makan bakso kantin. cavan itu ditembak sama adek tingkat, dan cavan nerima itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wenyeolist
FanficCuma kumpulan cerita yang per part beda beda kek oneshoot gitu. 💐 akan update setiap aku dapet ide.✨ isi : fluf, humor, ga jelas, roller coaster kek moodku 😂