1. Pergi yang tak kembali

148 103 76
                                    


⛈️

Malam itu suasana diruang tamu menegangkan, karena terjadi perkelahian antara ayah dan anak. 20 menit sudah mereka habiskan untuk berdebat, tak ada yang mau mengalah baik ayah maupun sang anak. Dan puncaknya sang ayah menampar keras putranya hingga terpental.

"Berani kamu berkata seperti itu pada ayah?! Siapa yang mengajarimu begitu, HAH?! Ah, pasti ini ulahmu!" Tunjuk pria tua itu pada wanita yang dari tadi sudah berurai air mata. Dia juga terpental usai mencoba melerai perkelahian suami dan putranya itu.

"Kau ajar kan apa saja anak-anak ku?! Kenapa kau tidak mengajarinya sopan santun?!"

"Ayah yang kenapa?! Kenapa ayah berubah, kenapa ayah jadi seperti ini?!"

"Turun kan suara mu! Aku ini ayah mu, jaga sopan santun mu!"

"Arghh! Aku sudah muak, muak dengan semuanya! Aku sudah tidak tahan lagi, jika lebih lama disini aku yakin aku akan gila" secepat kilat remaja laki-laki itu melangkah menuju kamarnya.

"Kak apa ayah sudah tidak marah lagi?" Tanya gadis kecil yang sedari tadi bersembunyi didalam lemari.

Seperti biasa jika hal ini terjadi dia akan menunggu seseorang datang ke kamar untuk mengatakan sesuatu. Biasanya yang melakukan itu hanya sang kakak. Tapi kali ini berbeda, dia melihat kakak laki-lakinya itu menunjukkan ekspresi yang tidak pernah dia lihat sebelumnya.

"Kamu tetap disini sampai bunda datang, jangan keluar!" Pinta remaja laki-laki itu pada sang adik, sembari mengemasi barang-barangnya.

"Kakak mau kemana?" Tanya gadis itu lagi melihat sang kakak bergegas mengemasi barang nya.

"Kakak mau pergi sebentar, adek temenin bunda dulu ya dirumah. Jagain bunda" suaranya kini melembut raut wajahnya juga sudah berubah sendu.

"Kemana? Kerumah temen kakak?" Remaja laki-laki itu hanya bisa mengangguk, segelintir air mata nya keluar, cepat-cepat dia menghapus jejak air matanya lalu mengecup lembut kening sang adik.

"Kakak pulang nya lama? Emang gak bisa besok aja perginya? Ini lagi hujan kak, nanti kakak kehujanan" bujuk gadis berumur 8 tahun itu melihat kakak nya dengan sorot mata yang memohon.

"Nggak papa, kakak bawa payung kok. Kakak pergi dulu ya, kamu jangan keluar tungguin bunda disini" setelah mengucapkan hal itu remaja laki-laki itu pergi, dan tak kembali hingga gadis kecil tadi beranjak dewasa.

Divote boleh lah
Kalo mau komen juga di persilahkan😉

STAY TUNE
See u next part ^^
Lop mwah💋

Eight🧸🪄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang