Changbin sampai ke halaman rumahnya dalam waktu kurang lebih 20 menit. Changbin memarkirkan mobilnya ke garasi, menguncinya lalu masuk ke dalam rumah dengan membawa 2 kotak donat yang dibelinya tadi.
Ryujin yang tahu Changbin pulang dengan membawa sesuatu lansung lari ke arah kakaknya itu. Merampas 1 kotak donat yang berada di atas 1 kotak lainnya, membawanya ke ruang keluarga sebagai teman makannya menonton TV.
Changbin geleng-geleng saja melihat kelakuan adiknya itu. Ia langsung pergi menuju dapur untuk meletakkan 1 kotak donat lainnya ke kulkas. Sekalian mengambil kaleng soda yang terstok disana.
Mengambil ponsel lalu duduk di pantry rumahnya, sambil sesekali meneguk minuman bersodanya. Di depan layarnya terlihat kontak Felix yang tadi baru saja dia mintai nomornya. Changbin tersenyum, ingin mengirim pesan sekarang tapi dia takut Felix sedang sibuk mengurus Bakery. Akhirnya ia mengurungkan niatnya, menatap ke depan tidak jelas.
Changbin ingat-ingat lagi wajah Felix tadi, manis, dan cantik. Changbin baru pertama kali melihat lelaki secantik itu.
Changbin membuyarkan lamunannya, sejak kapan dia tertarik kepada lelaki juga? Tidak normal. Tapi serius, Felix benar-benar cantik untuk seukuran pria.
Lalu bagaimana Yeri kalau begitu? Gadis itu mengirim pesan kepada Changbin tadi pagi, tapi belum Changbin balas. Malas. Ya, Changbin sudah merasakan hubungannya berada di titik bosan.
Sebenarnya Changbin juga merasa bersalah. Jika kalian berpikir Changbin brengsek karena sifat mudah bosannya itu, memang. Tapi bagaimana lagi? Itu menjadi sifatnya. Namun dia begitu juga karena mencari yang cocok dengannya bukan? Yang bisa membuatnya tidak merasakan bosan lagi dalam sebuah hubungan.
Changbin memutuskan menuju ruang kerjanya. Sebenarnya pekerjaannya tidak terlalu menumpuk. Tapi Changbin hanya ingin saja, weekend begini dia masih gabut. Tidak ada salahnya kan? Hitung-hitung meringankan pekerjaannya untuk lusa nanti.
.
.
.Malamya, Changbin akhirnya memberanikan diri untuk mengirim pesan kepada Felix.
Lee Felix
Hai, Felix. Kamu masih sibuk?
5 menit Changbin menunggu sambil menscroll instagramnya. Akhirnya pesannya dibalas juga oleh Felix.
Udah nggak kok, sir. Kenapa?
Jangan panggil saya sir dong, saya masih muda. Panggil kakak aja.
Okey Kak Changbin, hehehe^^
Sialan, di chat pun dia bisa semanis ini.
Besok ada acara? Atau masih mengurus Bakery mu?Ah, nggak ada. Tadi cuma menggantikan pegawai yang cuti aja. Biasanya aku nggak terlalu sibuk kok
Kalo begitu bisa temenin saya mencari kado untuk mama saya?
Bisa bisa. Nanti kita ketemu dimana dan jam berapa, kak?
Kamu nanti share loc rumahmu aja ke saya, besok saya jemput jam 10 pagi
Apa nggak ngerepotin kakak?
Nggak sama sekali kok
Oke deh, besok aku share loc nya ya. Mau bobo nih, ngantuk. Night ya Kak Changbin^^
Night too Felix, sweet dream
Setelahnya Changbin tidak bisa berhenti tersenyum melihat roomchat nya dengan Felix tadi. Besok dia akan jalan dengan Felix. Besok. Baiklah, Changbin harus menyiapkan tenaganya untuk besok. Dia pun memutuskan untuk memejamkan mata dan pergi ke alam mimpinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine Bakery [Changlix]
FanfictionHidup Changbin (nyaris) sempurna. Berasal dari keluarga terpandang, pintar, tampan, tanpa ada celah. Hanya sifat mudah bosan ketika menjalani hubungan yang menjadi kekurangannya. Changbin akui dia brengsek. Namun saat bertemu Felix, hidupnya beruba...