Butuh waktu 25 menit akhirnya mereka sampai di salah satu mall ibu kota. Changbin turun lebih dulu lalu membukakan pintu untuk Felix, seperti biasa Felix mengucapkan terimakasih.
Mereka berdua pun masuk ke dalam mall, menaiki eskalator menuju lantai 2.
Dan di sinilah mereka sekarang, di sebuah toko tas bermerek bernuansa classy.
Mereka masuk beriringan, disambut oleh karyawan yang berdiri di depan pintu. Changbin berhenti sebentar untuk mengambil ponselnya dari saku, membuka roomchat Ryujin yang mengirimkan foto tas yang diinginkan mamanya kemarin. Changbin melihat sekeliling lalu menghampiri salah satu karyawan yang ada di sana.
"Permisi, kalo tas yang ini dimana ya?"
Karyawan itu melihat foto yang disodorkan oleh Changbin, "sebelah sini sir, mari" ia lalu menunjukkan jalan untuk Changbin dan Felix dan behenti tepat di depan barang yang terjejer seperti foto di ponsel Changbin.
Changbin melihat tas yang berjejer di depannya, motifnya sama persis dengan foto yang dikirimkan adiknya, namun dia bingung harus memilih warna apa.
Changbin mengambil tas yang berwarna hitam lalu memperlihatkannya pada Felix, "What do you think?"
Felix terkekeh pelan, selera Changbin memang benda berwarna hitam terus.
"Kayaknya gak deh, ini terlalu gelap kak, walau Mama kakak mungkin bakal nerima juga. Tapi aku saranin warna merah aja sih, soalnya ibu-ibu biasanya suka warna yang mencolok" jawab Felix sambil mengambilkan tas yang berwarna merah pada Changbin.
Changbin menurut saja, dia tidak paham. Dia lalu membawa tas nya menuju kasir lalu membayarnya. Harganya setara dengan membeli laptop. Namun itu tidak menjadi halangan untuk Changbin. Orang kaya mah bebas.
Setelah keluar dari toko tersebut, Changbin teringat bahwa dia belum sempat sarapan tadi pagi.
"Mau makan dulu?" tanya Changbin
Felix menjawab dengan anggukan, "Eum boleh"
Di perjalanan menuju restoran, Changbin bertemu dengan adiknya yang baru saja keluar dari MiniSo bersama Yeji.
Ryujin menenteng 2 tote bag sekaligus di tangannya, dengan Yeji yang hanya membawa 1 tote bag.
Ryujin sadar akan kehadiran kakaknya. Dia pun menghampiri sang kakak dengan tengilnya.
"Oh pantesan gak jadi sama aku, mau jalan sama gebetannya toh" Ryujin mengangkat alisnya berulang kali menggoda Changbin.
"Ngawur, lagian ngapain kamu di mall ini juga, kayak gak ada mall lain aja"
"Pertanyaan yang sama untuk anda"
Changbin mengusap wajahnya lalu mendorong punggung Ryujin menjauh "Udah sama pergi, ganggu aja"
Ryujin berbalik badan, mengadahkan telapak tangan kanannya pada Changbin, "Kalo mau aku pergi, uang tambahan dulu"
Adiknya ini memang mata duitan, ada saja idenya untuk menguras dompet Changbin.
Mau tidak mau Changbin mengambil uang 100.000-an dari dompetnya dan menyerahkannya pada Ryujin. Adiknya langsung tersenyum senang.
"Buat aku gak ada kak?" itu Yeji, dia ikut-ikutan Ryujin.
Yeji memang sudah sangat dekat dengan Ryujin, otomatis dekat juga dengan Changbin, membuatnya tanpa malu main ke rumah Changbin untuk sekedar numpang makan, dan tanpa malu juga minta uang pada kakak sahabatnya itu.
Changbin mengambil lagi uang yang sama dari dompetnya dan memberikannya pada Yeji.
Kedua gadis itu tertawa senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine Bakery [Changlix]
FanficHidup Changbin (nyaris) sempurna. Berasal dari keluarga terpandang, pintar, tampan, tanpa ada celah. Hanya sifat mudah bosan ketika menjalani hubungan yang menjadi kekurangannya. Changbin akui dia brengsek. Namun saat bertemu Felix, hidupnya beruba...