Kyungsoo duduk mematung, terdengar suara monitor jantung dan bau handsainitizer yang khas. Ia memejamkan mata sejenak menetralkan kegelisahannya.
Laki-laki lain yang tengah berbaring di hospital bed, perlahan membuka matanya, merasakan sakit disekujur tubuhnya.
Penglihatan yang semula kabur lama lama semakin jelas, ia melihat Kyungsoo yang sudah lama sekali mereka tak bertemu."Hyung..." suaranya sedikit serak dan berat.Kyungsoo yang semula duduk terpejam kaget akan hal itu dan menyadari Kai sudah terbangun.
Senyum Kyungsoo mengembang melihat Kai kini sudah sadarkan diri,namun tampaknya itu bukan Kai.
"J-Jongin? Kau..."
Kyungsoo bergetar,lalu ia berdiri dan memeluk Jongin."Hyung kenapa?" Tanyanya
"Jangan panggil aku hyung panggil saja Kyungsoo."Setelah pelukan singkat,Kyungsoo memandangi lelaki didepannya memastikan bahwa ia memang benar Jongin.
"Jongin setelah 2 tahun akhirnya kau kembali."
"Apa? 2 tahun?!"
Jongin tampak kebingungan,"Apa yang terjadi dengan Kai?"
-Kilas Balik
Kai sore itu mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, jalanan sangat sepi namun pikirannya sangat berisik.
5menit sudah ia mengendarai motornya, pikikirannya melayang.Tiba-tiba...
BRAKK!!!!Kai menabrak seorang gadis, ia ikut terpental menabrak pembatas jalan, badannya terpontang-panting selama beberapa saat,kakinya tertimpa motor, helm yang ia kenakan pecah karena kerasnya tabrakan tersebut.
"Jen-jennie?!" gumam Kai ketika melihat gadis yang ditabraknya berlumuran darah.
Ia ingin bangkit tapi tak bisa,sakit sangat sakit,itu yang dirasakan Kai,lama kelamaan pandangannya menjadi gelap.
-"Kai menabrak seorang gadis?!" Kata jongin.
Kyungsoo mengangguk.
"Mungkin ini sebabnya Kai menghilang dan terpaksa aku yang mengambil alih tubuhnya." Jongin bergumam."Huft, siapa nama gadis itu?"
Kyungsoo menjawab,"Jennie, dia satu SMA denganku dan Kai."
-
Jongin PovAku dengan susah payah mengenakan kursi roda ke kamar pasien nomor 257 kamar yang ditunjukkan Kyungsoo hyung, kamar Jennie.
Aku merasa bersalah walaupun bukan aku yang menabrak gadis itu, namun tetap saja aku harus meminta maaf atas kesalahan Kai.
Aku melihat wanita paruh baya menangis duduk persis didepan kamar pasien.Lalu aku menghampirinya.
Aku mengucap salam dan membungkuk.
"Tante kenapa?"
"Jennie hiks..." tangisnya.Apa ini ibunya Jennie? ucapku dalam hati.
"Apa Jennie anak tante?" aku memberanikan diri bertanya padanya.
Wanita itu hanya mengangguk."Saya mohon maaf, karena saya, anak tante jadi seperti ini..." Aku menundukkan pandanganku.
Selang beberapa detik kemudian,aku merasakan ada yang menggenggam tanganku, rupanya itu tangan Tante itu.
"Bukan salahmu nak," wanita tersebut berhenti sejenak mengusap air matanya.
"Jennie anak tante di diagnosa mengalami depresi yang membuatnya sengaja menabrakkan diri.."
Aku lantas kaget,berarti ini bukan murni kesalahan Kai.
"Depresi?" tanyaku.
Wanita tersebut mengangguk,
"Akhir-akhir ini dia memang sering berbicara melantur membahas masa depan,memanggilku nenek,tingkahnya aneh bahkan setelah tersadar barusan, dia mengatakan kalau dia bukan Jennie tetapi Jenna." Ibu Jennie menangis kembali."Dia sampai lupa namanya hiks, ini salahku yang mendidiknya terlalu kasar, aku selalu mengira dia baik-baik saja tapi ternyata..."
Kulihat ia menangis menjadi-jadi.Aku mencoba menenangkannya.
"Maafkan Eomma Jennie..." ucapnya terisak.Aku melihat ke celah pintu kamar pasien yang terbuka lebar, terlihat Jennie dalam keadaan kepalanya yang diikat perban, dia sedang tertidur.
Aku merasa sangat kasihan, jiwa empatiku muncul, aku ingin sekali berada disamping gadis itu, menenangkan dan menyembuhkannya dari depresi.
***
Halo semuanya lama banget ya ngga update aku,maaf.
Kalian bingung ngga Jongin disini siapa?
Ya kalo di rl Jongin nama asli Kai.
Tapi disini beda ya.Kasi tau ngga ya? hm kasi tau deh kasian.
Jongin itu kepribadian lain yang Kai punya.
SO, KAI PUNYA PENYAKIT MENTAL KEPRIBADIAN GANDA.Udah tuh ngga naggung-nanggung ngasi taunya.
Kok bisa sih? part selanjutnya ya.
Thank you♡
KAMU SEDANG MEMBACA
This Not Mine [ON GOING]
FanfictionJenna:"Tujuanku hanya ingin bertemu denganmu sebagai ayah dan anak, tidak lebih..." GD:"Aku mendapatkanmu, tapi tidak tidak dengan hatimu." Kai:"Aku mungkin mendapatkan hatinya,tapi kau adalah ayah terbaik untuk putri kami." Jongin:"Semoga aku bisa...