Hari ini di kelas aku terasa sangat mengantuk. Ya karena mungkin aku semalam begadang membantu umi membuat kue pesanan. Tak apa demi ibu lah.
"Pagii ... (Bruukkk... )" zian menyapaku dan sedikit menggebrak meja dimana aku terpelungkup hampir bermimpi.
"Eh elu. Waahhemm" dengan malas aku balas menyapa nya.
"Muka kamu kok muka bantal gitu sih. Tuh ada kantung matanya juga" . zian meraih wajahku dan menatap wajahku, menunjuk ke arah kantung mataku. Dengan wajah shock menatapnya, aku menjawab "apaansih lo, pegang-pegang aja" . dengan sedikit kesal aku memarahinya. Tapi sebenarnya kenapa aku ini. Entah mungkin aku baru tersadar bahwa zian sangat tampan. Oh tuhan jantungku berdegup kencang.
"Ih iya-iya maaf. Aku cuman khawatir aja sama kamu sof. Kamu kecapean ya? Pasti kurang tidur nih" . dengan wajah memelas dia mengusap pipiku.
"Hmm iya gua semalam bantu umi buat pesanan" dengan sambil terpelungkup aku menjawab pertanyaan zian.
"Duh kasian banget sahabatku ini" . sambil mengusap rambutku lembut, zian sedikit dengan nada manja.
Tak sadar sedari tadi ada karin yang memperhatikan tingkah zian kepadaku. Dengan tatapan tajam ia melihat ku. Aku hanya pura-pura tak melihatnya. lagian, Kenapa memangnya? Aku dan zian khan hanya bersahabat.*********
Di rumah, aku beristirahat terlebih dahulu. Karena badanku sangat lelah. Biar saja dimas yang membantu umi. Ya gantian lah. Yaps dimas adalah adikku. Dia masih SMP kelas 8.
Ddrrttt ... Ddrrtt .....
Hp.ku bergetar, dan ku lihat zian megirim ku pesan. "Sof, aku jemput kamu ya? Jalan yuk. Bosen nih" . aduh kenapa lagi anak ini. Asik-asik tidur juga. Ah sial amat sih. "Jalan kemana? Duh lagi asik molor nih". Dengan sedikit malas aku membalas sms nya.
"Nonton yuk. Ada film baru bagus banget loh.". Eh tapi boleh juga nih. Kebetulan lagi pengen nonton. "Oh okede gua prepare" oke aku prepare ganti baju. Ku pakai tank top sebagai dalaman nya dan luarnya kemeja bermotif kotak-kotak. Rambutku, ku ikat sembarang, dengan menyisakan beberapa helai yang tak terikat. Lalu ku pakai bawahannya celana jeans hitam. Setelah itu aku pakai sepatu cat kesayanganku yang berwarna hitam putih. Beberapa saat kemudian, mobil hammer milik zian sudah stand by di depan rumahku. Dan zian pamit kepada umiku. Lalu kami pun cuusss~********
"Wah rese lu yan. Masa nonton horor. Gua suka horor tapi khan lu tau gua penakut banget ah" . aku mengomeli zian di dalam bioskop
"Ah udh protes aja si. Udh di dalam juga. Sstt ... Tonton aja tuh film nya gausah tutup-tutup mata. Khan gak seru" . dengan gak kalah omelan, zian mengomeliku. Dan ketika aku buka mata, aku terkejut hantunya pas lagi di ekspos. Oh no. "Aaaaa" . tak sengaja aku memeluk zian, beraembunyi dipundak nya dengan genggaman yang erat. Dan zian menatapku dengan senyum. "Duh kasian banget sahabatku ketakutan begini hahaa" . sial zian menertawaiku karena ulahku ini.********
Setelah menonton, kami pun membeli ice cream cone. Zian cone rasa coklat dan aku strawberry. Kami melahap ice cream tersebut sambil berjalan-jalan keliling mall. "Duh itu clemotan banget sih sampai hidung gitu makannya" . dengan mengusap hidung dan pinggir bibirku menggunakan tissue, zian menatapku.
Deg
Deg
DegOh tuhan, apakah aku mulai menyukainya. Kenapa aku jadi kikuk begini. "Ah? Oh iya hehe". Dengan sedikit salting aku menanggapinya.
Setelah asik berkeliling mall dan zian membelikanku boneka. Akhirnya kami pun pulaang ...
YOU ARE READING
Cookies
RandomWaktu dimana kita bertemu pertama kali 13 tahun lalu wahai sahabatku. merasa bersalah karena rasa ini.