Merasa bersalah dengan rasa ini

6 0 0
                                    

"Kakak, tolong antar kue pesanan yaa. Umi banyak pesanan yang harus diantar niih" . umi memanggilku dari dapur.
"Iyaa mii. Okedee. Kakak siapin sepeda yaa", dari kamarku, aku menyetujui perintah umi. Tiba-tiba aku mendengar suara seseorang di ruang tamu "sofia nya ada?". Dan ku dengar adikku menjawab "oh, ada kak. Tunggu sebentar ya". Ku dengarkan langkah adikku ke ruang tengah, dan menghampiriku. "Kak ada si kak zian tuh. Ciyeeh mau ngedate ya?" sial adikku menggodaku. "Ih apaan sih anak kecil". Ku balas dengan jitakkan di kepalanya. Dan adikku manyun kesakitan.
Aku berjalan menuju ruang tamu. "Eh zian. Ngapain lu ke sini?" dengan penasaran aku menanyakan kepada zian. "Aku mau belajar bareng sama kamu sof. Besok khan ulangan kimia." dengan nada sedikit manja, zian mengajak belajar bareng.
"Ha? Gua mau ngantar pesanan kue cookies dulu" dengan wajah sedikit memelas, aku menjawabnya. "Oh gapapa. Sekalian aja biar aku antar. Kasian kamu kalau naik sepeda. Nanti setelah itu baru kita belajar bareng oke?" zian menawarkan jasanya. Hmm zian memang sangat baik. Entah kenapa aku akhir-akhir ini sepertinya mulai tertarik padanya. Jantungku berdegup kencang saat dia menatapku dan saat kami bersama. Oh sofia bodohnya dirimu yang mencintai sahabat sendiri. Salahkah diriku ini?. "Sof? Kok bengong sib? " zian melambai-lambaikan tangannya di depan mataku dan seketika membuyarkan lamunanku. "Ha? Oh iya. Iya deh oke". Dengan sedikit salting , aku menjawab pertanyaan zian.

**********
Di dalam mobil zian, aku memutar radio dan mendengarkan musik kesukaanku dengannya. Yaitu lagu the man who can't be moved, penyanyi nya yaitu the script. Kami pun nyanyi bareng. Dan tiba-tiba zian mengusap kepalaku dengan lembut sambil tersenyum lalu mencubit pipiku dengan gemas. "Ih zian sakit". Dengan wajah cemberut, aku menggerutu kepada zian. "Ih suka-suka aku dong abis salah sendiri punya wajah gemasin banget." oh tuhan kenapa zian membuat ku fly. Huft, baper khan kalau kayak gini. Ah zian ini.

*********
Setelah mengelilingi jakarta karena mengangar pesanan kue cookies, kami pun tiba di rumahku. Dengan segera aku ke kamarku dan memgambil buku pelajaran kimia untuk belajar bareng dengan zian. "Ziaaaan, buruan sini katanya lo mau belajar bareng". Dari ruang tengah, ku memanggil zian. "Iyaaa" sambil menghampiriku, zian menjawab perintahku.
"Eh kita ulangan bab berapa? Gua lupa" . dengan sedikit menggaruk-garuk kepala yang tak gatal, aku bertanya kepada zian.
"Mmm, bab 8 kalau gak salah tentang hidrolisis gitu deh". Zian menjawab pertanyaanku sambil membuka halaman demi halaman buku paketnya.
Kami pun belajar bareng. Sambil sedikit-sedikit bercanda dan tertawa-tawa. Aku dan zian melempar kulit kacang. Karena camilan kami belajar yaitu kacang kulit dan es jeruk. Sampai akhirnya kami lelah. Dan ketika aku menjelaskan pelajaran yang tidak ia mengerti, ia malah tertidur, terpelungkup diatas meja. Hm, ku pandangi wajahnya yang polos itu. Oh tuhan baru kusadari betapa tampannya anak ini. Dengan hati-hati, ku usap kepala zian, dan ku usap pipinya. Dan aku berkata "apa aku salah mencintaimu yan? Apa aku salah mencintai sahabatku sendiri? Aku tak mau kau tahu perasaanku yan. Aku tak mau kau jauh dariku. Aku mencintaimu yan" . lalu ku ambil selimut untuk menutupi badannya. Tapi tiba-tiba ia terbangun. "Eh sofia? Maaf ya aku ketiduran. Ini jam berapa?" dengan sadar, zian memergoki ku hampir memberikannya selimut. "Ha? Oh mmm, jam tujuh malam yan" . dengan sedikit salting, aku berusaha menjawab pertanyaan zian.
"Oh udh malam ya. Iyaudah deh aku pulang ya. Ntar mama aku nyariin lagi". Sambil bangkit dari tidurnya, zian beranjak pergi dari rumahku.
"Oh iya mending lo pulang udah malam". Aku menyetujui nya untuk segera pulang.
"Makasih ya sof, aku pulang dulu. Sampai ketemu di sekolah besok". Zian melambaikan tangannya dan pulang.

CookiesWhere stories live. Discover now