Kak Rangga

3 0 0
                                    

Pagi ini, aku memutuskan untuk mulai masuk sekolah. Karena aku rasa badanku sudah bisa diajak kompromi lagi.
Di kelas, seperti biasa aku duduk dibangku ku. Dan mendengarkan musik.
"Eh, sang putri udah masuk". Dengan mengulas senyuman, si zian duduk di sebelahku.
"Eh elu. Haha. Iya. Khan badan gua udah bisa diajak kompromi" sembari membalas senyuman nya zian, aku menjawab sapaannya.
Tiba-tiba di depan kelas, ada kak rangga "sofia" kak rangga memanggilku. Lalu, aku berjalan memghampiri kak rangga "ada apa ya kak?". Aku bertanya penasaran kepadanya.
"Gak ada apa-apa kok. Cuman mau ngajak nanti mau temenin gua ke toko buku gak? Gua mau cari buku buat ujian-ujian gitu. " kak rangga memang akhir-akhir ini sering menghubungiku dan memintaku untuk menemaninya kemana dia pergi. "Ha? Tapi pulangnya gak sore-sore banget khan kak? Soalnya kasian umi. Pasti sofia harus mengantar pesanan cookies" dengan sedikit khawatir mengingat umi meminta tolong padaku tiap kali aku pulang sekolah.
"Enggak kok, mungkin sekitar 30 menit lah. Oh mau ngantar pesanan? Gimana kalau sekalian aja gua antar lu? " kak rangga menawarkan jasanya.
"Mmm, boleh deh. Okee pulang sekolah ya?" . aku menyetujui kesepakatan kami.
"Okedeee sofia manis. Gak kalah manis dengan cookies coklat" kak rangga menggombaliku sembari terkekeh. Dan kubalas dengan tertawa juga. Dasar ya raja gombal semua para cowo perasaan ya.
Aku segera masuk kelas dan duduk dibangku ku.
"Ngapain si rangga manggil kamu? Pagi-pagi udah manggil-manggil aja. " zian bertanya penasaran padaku
"Itu, gua disuruh nemenin dia beli buku soal-soal ujian setelah itu, dia mau nemenin gua ngantar pesanan cookies yan." aku memberitahu zian.
"Kayaknya dia suka sama kamu deh. Ngapain juga minta temenan ke toko buku? Bisa khan sama cewe lain. Pake mau ngantar kamu segala lagi." ku lihat wajah zian sedikit kesal saat berbicara seperti itu.
"Ah udahlah yan. Itu lo perhatiin pelajaran aja." aku menyuruhnya untuk fokus mendengarkan guru di depan kelas.

*****
"Kakak nyari buku yang gimana kak? " aku bertanya kepada kak rangga di toko buku gramedia ini.
"Ini nih sof gua nyari yang kayak begini" . kak rangga menunjukkan foto gambar sampul bukunya. Dan ku cari buku tersebut. Lalu aku menemukannya. "Kak, ini gua ketemu bukunya". Ku ambil buku yang dimaksud kak rangga, lalu aku memberikannya.
"Iyaa ini yang gua maksud sof. Yaampun makasih banyak ya" kak rangga mengucapkan tetimakasih padaku.
"Iya samasama" aku menjawabnya sembari senyum ke arah kak rangga. Dan ku beranjak ke arah buku yang kategori novel. Ku temukan novel sherlock holmes. Oh ini seri yang aku inginkan dan belum tarcapai memilikinya. "Hay, sofia mau buku sherlock holmes itu?" dari belakang, ku dengar suara kak rangga menghapiriku. Dan ku toleh ke belakang "eh kak rangga. Hm iya kpengen banget. Abis fans beratnya sherlock holmes dari SMP hehe." sambil nyengir, aku menjawab pertanyaan kak rangga.
"Yauda ambil gih." kak rangga menyuruhku mengambil novel itu. Tapi novel itu mahal. Aku juga lagi tak ada uang hm. "Tapi, sofia lagi gak ada uang. Sudahlah biarkan saja kak." dengan apa adanya aku menjawab kak rangga.
"Ih gua yang bayar. Udah ambil aja" . kak rangga mau membelikan novel ini untukku? Makasiiih banget. Duh senaang banget aku.
"Serius kak? Yaampun jadi jadi gak enak." ku tanya apakah dia serius mau membelikanku novel ini.
"Iya, gua serius sofia zaujin yang manis" . kak rangga kali ini ku lihat serius.
"Hihiii makasiiih kak" dengan wajah sumeringah, ku ucapkan terimakasih kepadanya
"Iyaa samasama yaa" . kak rangga mengusap rambutku sembari senyum.

******
Sesampainya di rumah, mobil sport milik kak rangga parkir di depan rumahku. Lalu aku dan kak rangga, masuk ke dalam rumahku.
"Assalamu'alaikum, umiii sofia pulaaang. " ku keraskan suaraku agar umi tau aku sudah pulang dari sekolah.
"Wa'alaikumsalam, kak tolong antar pesanan yaa" ku dengar suara umi yang ada di dapur.
"Umi, ada kak rangga mau kenalan sama umi. Kakak kelasnya sofia". Aku memanggil umiku untuk segera ke ruang tamu. Lalu ku dengar langkah umi menghampiri aku dan kak rangga di ruang tamu
"Eeeh, ada temannya sofia ya ternyata" . sambil senyum, umi menyapa kak rangga
"Iyaa tante hehe. Kenalin saya rangga tante , kakak kelas nya sofia." sambil cium tangan dengam umi, kak rangga mengenalkan dirinya.
"Umi, sofia diantar kak rangga ya antar pesanannya" aku pamit sembari mencium tangan untuk mengantar pesanan cookies.
"Oh iyaa. Hati-hati ya kak, makasih ya nak rangga mau mengantar sofia. Jadi merepotkan". Dengan mengusap punggungku, sembari umi ramah kepada kak rangga.
"Iya tante samasama. Gak pernah merepotkan mah kalau sofia tante" kak rangga juga sangat ramah dan sopan kepada umi.
"Yasudah hati-hati ya" . umi mengatakan kepadaku dan kak rangga
"Siap umi" aku menjawab
"Siap tante" sembari mengacungkan jempol, tanda setuju, kak rangga mengiyakan pesan umi.

******
Setelah mengirim pesanan cookies di rumah tante desy, kak rangga membawaku ke taman kota. Dan kami pun duduk diatas rerumputan. Kami tiduran, kak rangga disebelahku.kami melihat ke arah bintang-bintang yang ada di langit. Sambil berimajinasi kami tertawa-tawa bareng dan kak rangga menatapku dengan lembut. Kami saling menatap. Tiba-tiba kak rangga mendekat padaku, ku rasa kami begitu dekat. Entah kenapa aku hanya bisa kaku terdiam. Ku rasakan hidung kami saling menempel. Di saat kak rangga mendekat lagi mau menciumku, ku alihkan wajahku ke langit yang penuh bintang. Hufth.
"Indah banget ya bintangnya kak" aku mengalihkan kejadian tadi.
"Oh. Hehe iya sof indah banget. Keren banget ya bisa dibawah bintang kayak gini" kak rangga membalas pernyataanku. Setelah puas melihat bintang, akhirnya kami pun pulang.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 23, 2015 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

CookiesWhere stories live. Discover now