"Assalamu'alaikum, umi, sofia pulaaang" dengan melangkah ke dalam aku memberitahu umi kalau aku sudah pulang.
"Wa'alaikumsalam, eh anak umi sudah pulang. Makan dulu gih terus ganti baju setelah itu bantu umi buat kue yaa" . umi menyambutku pulang. Memang kebiasaan ku membantu umi membuat kue. Umi memang buka usaha menerima pesanan kue cookies. "Oke umi". Dengan sembari senyum, aku mengiyakan perintah umi.********
"Kakak, anterin kue ya ke tante lina. Dia pesan kue cookies nya 5 toples" . umi meminta tolong padaku untuk mengantarkan pesanan kue ke rumah tante lina.
"Okee umi. Siap" dengan segera aku menyiapkan sepedaku. Untuk ku gunakan mengantar pesanan.*******
"Assalamu'alaikum, permisi ... Permisi ..." dengan sopan aku mengetuk pintu rumah orang yang memesan cookies buatan umiku ini.
"Wa'alaikumsalam, iyaa tunggu sebentar" . suara laki-laki menginstrupsiku untuk menunggunya sebentar. Ketika pintunya di buka, "iya, ada apa? Loh? Kamu? Sofia?" ternyata rumah ini rumah zian. Murid baru itu dan sekaligus teman sebangku ku. "Eh elu. Oh lo tinggal disini. Ini mama lu pesen cookies sama umi gua." dengan sedikit terkejut, aku menjelaskan kedatanganku ke rumahnya.
"Loh? Berarti kamu sofia teman kecil ku dong ya?" zian membuatku bingung.
"Hah? Ntar-ntar deh, elu zian. Oh iyaa gua inget. Yaampun. Sory gua lupa. " sambil menyengir aku mengingat-ngingat kembali bahwa zian alif itu teman kecil ku dulu. Yaps dulu zian tinggal di jakarta, tapi karena tugas papa nya jadi dia pindah ke bandung. Dan sekarang SMA dia pindah lagi ke jakarta.
"Eh, ada sofia. Makin cantik aja kamu sayang" ada tante lina menghampiriku dan cipika cipiki denganku. "Eh iya tante. Hahaa bisa aja siih". Dengan senyum lebar aku membalas pujian tante lina. "Ayo masuk dulu, sekalian ngobrol-ngobrol nostalgia bareng zian" tante lina mempersilahkan ku untuk masuk ke rumahnya.
"Iya soof, masuk aja dulu. Main bareng lagi sama aku.hahaaa" dengan ramah, zian juga membujukku untuk bermain bersamanya.
"Ah gak usah tante, sofia juga buru-buru. Kasian umi banyak pesanan. Mau bantu umi. Mungkin next time aja kali ya" dengan sopan, aku menolak tawaran tante lina dan zian. Karena aku tak ingin meninggalkan umiku yang sibuk sendiri menyiapkan pesanan. "Oh gitu yauda, salam sama umi ya" . sembari cipika-cipiki, tante lina menyetujui ku untuk pulang.
"Eh kamu, aku anter aja ya. Kasian. Masa naik sepeda." ah zian ni kenapa lagi. Pake nawarin mau nganter segala.
"Eh gausah, gua udah biasa kok naik sepeda. Lagian sepedanya gua taruh mana coba kalau lu anter" . aku bingung jika diantar, sepedaku di letakkan dimana(?)
"Ah elah gampang kali, tinggal gantung di belakang mobil" . ih si zian ini ada saja alasan. Khan aku tak enak merepoti. "Ih gausah, lu repot yang ada ntar" . aku kau mau membuatnya susah.
"Ih engga lagi. Malah senang bisa bareng lagi sama kamu sof teman lama ku" . khan aku kalah ngomong ni.
"Iya sofia, biar dianter zian aja. Kasian kamu anak cewe masa sendirian naik sepeda" . okeokee aku kalah deh. Anak sama mama sama ya. Maksa hoby nya. "Hihi iyadee taan, okedeh ayo". Dengan nyengir aku mengiyakan tawaram mereka.********
Sesampainya di rumah, zian membuka kan ku pintu mobilnya.
"Ntar kalau antar pesanan, sama aku aja ya. " dengan mengulas senyum, zian menawarkan jasa nya. "Ah? Iyaa deh iyaa kapan-kapan" . mengiyakannya agara dia tak bawel lagi seperti tadi.
YOU ARE READING
Cookies
De TodoWaktu dimana kita bertemu pertama kali 13 tahun lalu wahai sahabatku. merasa bersalah karena rasa ini.