Chapter 03 : Finnandra

8 4 7
                                    

   Finn, Finnandra Chandra namanya. Bisa dibilang dia anaknya pendiam tapi tidak pendiam juga. Lebih ke sok cool aja sih kayaknya. Tidak begitu banyak orang orang di sekolah yang mengenalnya, paling hanya teman teman di kelas, itu pun hanya kenal sekilas. Sama seperti Nata.

   Saat pertama kali masuk sekolah, Nata saja tidak menyadari keberadaan Finn di kelasnya. Padahal hampir 3 tahun mereka satu kelas. Iya lah Nata tidak menyadari keberadaan Finn, Nata kan hanya bersama Wanda dan Kia, setiap sekolah, setiap saat.

   Finn juga memiliki minuman favorite yang sama seperi Nata, yup! Iced Americano!. Entah lah, kenapa sama. Tapi sepertinya Finn yang mengikuti Nata suka minum Iced Americano, mungkin. Atau dia mulai minum Iced Americano semenjak suka sama Nata? Mungkin juga.

                                      ***

   Sepulang sekolah Finn mengunjungi cafe yang sering dia kunjungi. Yup! Cafe sebelah ring ice tempat Nata latihan.

   "Mbak! Seperti biasa ya! Tau lahh.." Fin sambil mengedipkan sebelah matanya

   "Siap! Pasti atas nama Finnandra, atau Finn aja?" Si Mbak barista yang berusaha melawak.

   "Finn aja lah mbakkk!!!" Finn menjawab dengan muka sedikit malu

   Finn paling tidak suka dipanggil Finnandra. Menurutnya nama Finnandra itu termasuk nama kuno. Padahal namanya bagus bagus aja.

   "Eh Mbak, minumannya bisa di take away aja ga? Bungkus gitu bungkus!." Finn yang asalnya sedang menunggu pesanannya langsung berlari dari meja ujung yang sering ia tempati.

   "Tumben banget Kak Finn."  Si Mbak barista yang menyiapkan Iced Americano yang hampir jadi.

   "Ada urusan soalnya, bungkus aja ya bungkus." Finn memohon dengan muka memelas seperti kucing.

   "Iya deh iya, tunggu ya kak." Si mbak barista menahan tawa.

   Tidak lama, iced americano yang siap dibawa pulang itu jadi. Jarang sekali Finn tidak minum iced americano di tempat, tidak pernah malah.

                                        ***

   Finn mengintip dari jendela besar yang tembus ke ring ice tempat Nata latihan ice skating sehari hari. Finn melihat Nata sedang duduk dan membuka handphone nya. Tahu ada Nata disana, Finn langsung masuk kedalam ring ice dan duduk di tempat tunggu bersama para orang tua murid Artamadja skate.

   "Nungguin siapa pak? Kok baru lihat ya bapak disini?" Seorang orang tua murid artamadja skate bertanya.

   'Duhh gue disebut bapak bapak, setua itu kah muka gue?' Finn berbicara dalam hati

   "N-nggak bu, s-saya kebetulan lewat jadi t-tertarik buat liat sebentar." Finn menjawab dengan terbata bata.

   Si orang tua murid itu hanya mengangguk. Tiba tiba, Nata lewat dengan sangat kencang, sampai membuat angin dan membuat topi Finn terbang masuk kedalam ring.

  'Duh mampus gue pasti ketauan.' Finn berbicara dalam hati nya sambil berusaha mengambil topinya dari luar ring.

   "Ini kak topi nya." Seorang adek kecil yang sedang latihan membantunya mengambil topinya.

   "Finn?" Nata yang lewat dari arah belakang si adek tadi langsung berhenti.

   "H-hai Nat!" Finn menjawab dengan rasa takut, sampai iced americanonya pun bergetar.

  
   Nata malu. Ia langsung pergi tanpa menyapa nya balik. Finn tidak meninggalkan ring ice walaupun Nata tidak merespon apapun. Ia tetap menatapi kecantikan seorang Natalia Andrea dari jauh. Finn tidak bermaksud untuk membuat Nata malu, apalagi sampai bete. Hanya karena topinya terbang, rencana diam diamnya pun diketahui si gadis cantik itu.

On IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang