1.

8.8K 661 42
                                        

Hai hai hai bestie..
Work pertama tentang Jaerosé only!
Makasi mau baca, jangan lupa tinggalin jejak berupa Vote dan Komen biar aku lebih semangat, sabi kali follow hehe.Terimakasih

Btw kalian tau cerita ini gimana? Dari hastag kah? Atau iseng aja nyari cerita jaerose terus ketemu cerita ini?

• • • • •

Jevan Nathaniel Jonathan, pria tampan berusia 28 tahun, usia yang sudah matang untuk menikah.

Tetapi lelaki itu belum juga menikah di usianya yang terbilang sudah waktunya itu, bahkan Tiffany sang ibu sudah lelah mengingatkannya.

Namun balasan yang di dapatkan hanyalah, "Belum ada yang cocok mi".

Bahkan Tiffany sendiri sudah sering mengenalkan Jevan kepada anak-anak dari temannya, tetapi lelaki itu banyak alasan.

Dan kini Tiffany sudah berada di gedung perusahaan milik keluarga Jonathan, yang empat tahun lalu sudah menjadi milik anak sulungnya.

Wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu berjalan menuju lift untuk pergi keruangan putranya, karyawan-karyawan yang ada disana langsung menyapa dengan sopan.

Saat sudah sampai pada lantai tempat ruangan sang anak, Tiffany bisa langsung dapat melihat meja milik sekertaris anaknya itu.

Setahu Tiffany namanya caca. Iya, hanya sekedar tahu namanya dan menanyakan Jevan secukupnya saja.

Wanita itu berjalan dengan anggun, lalu berhenti tepat di hadapan meja sekertaris Jevan, Caca yang melihat ibu dari pacarnya itu langsung bangkit dan menunduk sopan.

"Selamat siang nyonya Jonathan, ada yang bisa saya bantu?" tanyanya dengan tersenyum sopan.

"Apa Jevan ada di ruangan-nya?"

"Ada nyonya"

Tiffany mengangguk, mengucap terima kasih lalu masuk ke dalam ruangan sang putra.

Jevan mendongak ketika mendengar pintu ruangannya terbuka, dan melihat sang ibu berada di sana.

"Mami? Kok tumben ke sini ga kabarin Jevan dulu?" Jevan menyambut kedatangan sang ibu dengan senang.

Jevan sayang sekali dengan ibunya, ia tidak pernah menolak permintaan sang ibu. Namun, jika bersangkutan dengan perjodohan Jevan akan menolaknya, dan sang ibu tidak akan terlalu memaksanya.

Tiffany tersenyum menghampiri sang putra, "Iya Mami soalnya buru-buru nih, mau jemput Kia, tapi mau kasi tau kamu juga"

Kening Jevan mengerut bingung. "Mau bilang apa Mi? Mau duduk dulu gak?" tawar sang anak, namun Tiffany menggeleng.

"Bentar aja Jev. Kakek kamu minta kita makan malem, kamu harus dateng" jelasnya.

"Ohh Jevan kirain ada apa"

Tiffany mengedikkan bahunya. "Kata kakek, kamu harus rapih. Mau di jodohin kali" tebak sang Mami.

Jevan menghela nafas malas, "Kan Jevan udah bilang belum mau nikah dulu"

"Kalo Mami sih percaya sama kakek kamu, pasti pilihannya ga mengecewakan. Kaya Mami sama Papi dulu" kekehnya di akhir kalimat.

"Apaan sih Mi ah" kata Jevan tak suka, ia juga tak mungkin berkata bahwa Caca adalah pacarnya, mengingat Kia sang adik mengatakan kalau Caca tidak baik untuknya.

"Udah ah Mami mau jemput Kia dulu, kamu inget nanti malem dateng yang ganteng. Mami sama Kia mau ke salon dulu, bye Jevan" kata sang Mami berdadah, dan keluar dari ruangannya.

Setelah kepergian sang Mami, tiba-tiba pintunya terbuka kembali, ternyata itu adalah Caca, pacarnya.

Gadis itu menghampirinya dengan senyum dan Jevan membalasnya, "Mami kamu kenapa sayang?" ucapnya dengan manja lalu begelayut pada lengan sang kekasih.

Jevan menggeleng, "Ga ada, cuma kasi tau kalo nanti kakek ajak makan malem" senyumnya.

Caca mengangguk. "Kalo kamu di jodohin giamana?" kata Caca murung. Jevan menggeleng heboh, "Itu gak mungkin sayang, dan kalaupun iya, aku udah pasti nolak mentah-mentah" hiburnya.

Caca mendongak menatap sang kekasih. "Bener ya?" di jawab anggukan oleh Jevan.

Masih mau next?

Jangan lupa vote + komen, follow juga bolee hehe😗



CERITANYA PINDAH KE FIZZO BESTIE, BACANYA GA BAYAR KOK TENANG.

KALIAN TINGGAL CARI AJA NAMA PENA AKU (NINA sabina) NAH BACA DEH DISANA.

CERITANYA LEBIH LENGKAP DAN LEBIH PANJANG YAW.💋

[Don't] Love Me! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang