satu

6.3K 337 63
                                    

Matahari mulai menampakkan sinarnya dari ufuk timur, dan menerobos masuk tanpa malu malu melalui jendela kamar yang masih tertutup tirainya, membangunkan sang pemilik kamar yang kini tidak hanya sendiri.

Mengerjapkan mata untuk menyesuaikan sinar mentari yang mulai memasuki penglihatannya, ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamarnya sebelum bangkit dari posisinya dan menuju ke dalam kamar mandi untuk membasuh wajahnya.

Ia melihat ke arah tempat tidur, suaminya masih tertidur dengan nyenyak bahkan sekarang selimut berbahan sutra itu sudah membungkus tubuh tegap itu untuk menghalau sinar matahari yang mengusik tidurnya.

Menggelengkan kepala pelan, pemuda yang masih memakai piyama bergaris biru putih itu memilih keluar dari kamar untuk menuju ke dapur dan membiarkan sang suami untuk tidur lebih nyenyak.

"Bun, masak apa?", tanyanya saat melihat bundanya tengah asik berkutat dengan pekerjaan dapurnya.

"Loh, kamu udah bangun? Tumben banget", heran sang bunda lalu tak lama menepuk keningnya sendiri lalu terkekeh pelan melihat anaknya.

"Bunda lupa kalo kamu udah nikah, pantes aja jam segini udah bangun. Suami kamu mana? Masih tidur?", tanyanya tanpa jeda.

"Iya bun", jawabnya lalu mulai ikut membantu sang bunda menyiapkan sarapan.

"Sa kamu bangunin aja Cakra, masakannya biar bunda aja yang ngurus lagian sebentar lagi juga udah selesai", suruh sang bunda yang membuat Angkasa sedikit enggan.

"Harus banget Aksa ya bun?", tanyanya yang membuat sang bunda menghentikan kegiatannya.

"Sayang, mau gimanapun juga Cakra itu udah jadi suami kamu. Jadi ya harus kamu yang ngurus dia sekarang, udah sana cepet bangunin suami kamu terus suruh turun buat sarapan bareng", jelas sang bunda yang mau tak mau harus dituruti oleh Angkasa.

Dengan langkah yang sedikit enggan, Angkasa kembali berjalan menuju ke arah kamarnya.

Saat membuka pintu kamar, ia melihat keadaan ranjangnya sudah kosong dan terlihat rapi. Dan terdapat bunyi gemericik air dari dalam kamar mandi, menandakan jika kamar mandi sedang ada yang menggunakan.

"Ternyata lagi mandi", gumamnya. Lalu Angkasa melangkahkan kakinya ke arah lemari untuk menyiapkan baju yang akan dikenakan oleh suaminya. Ya dia harus mulai terbiasa mengurus suaminya itu.

"Eh dia mau ke kantor atau engga ya hari ini?", monolognya. Ia bingung harus menyiapkan pakaian yang seperti apa untuk dikenakan sang suami.

"Kamu lagi ngapain?".

"Astaga!", Angkasa terkejut oleh suara yang tepat berada di belakangnya.

Dengan segera ia membalikkan tubuhnya untuk melihat sang empu pemilik suara yang berhasil membuatnya terkejut.

"Loh kamu udah pakai baju? Padahal aku mau nyiapin baju buat kamu pakai", tersirat nada kecewa yang di ucapkan oleh Angkasa yang dapat didengar jelas oleh Cakra.

Cakra menatap heran pria mungil dihadapannya ini. Lalu mengusap lembut kepala Angkasa yang membuat empunya terdiam.

"Maaf ya, aku gak tau kalau kamu mau nyiapin baju buat aku. Aku pikir karena pernikahan paksa kita, kamu gak mau ngurus keperluan aku, jadi aku inisiatif buat ngurus keperluan diri sendiri", ucap Cakra dengan senyum tipis lalu seakan sadar atas perbuatannya ia segera menurunkan tangannya dan bersikap seolah tidak terjadi apa apa.

"Gak gitu, walaupun kita nikah atas dasar perjodohan, aku tetep bakal ngurus kamu sebisa aku kok. Kata bunda, mau gak mau kamu itu udah jadi suami aku, jadi aku sebagai pihak bawah ya harus tetep ngurus kamu. Aku gak mau dosa karena gak ngurus suami sendiri, dan kalo aku gak ngurus kamu sama aja aku ngelanggar sumpah pernikahan kita", jelas Angkasa yang membuat Cakra tersenyum tipis mendengarnya.

IRREPLACEABLE || HYUCKREN🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang