'Cukup kau disampingku
Sempurnakan langkahku
'Tuk menyusuri waktu...
Cukup kau disampingku
Berjalan bersamaku
Pasti 'kan kau bahagia.'━━━━━━━━━━━━★━━━━━━━━━━━━
Pagi ini Cakra dan Angkasa sudah duduk berdua di ruang makan, mereka menikmati sarapan dengan keadaan hening dan juga canggung.
Cakra melirik istri manisnya itu, sejak semalam sang istri hanya diam dengan wajah datar bahkan tidurpun memunggungi dirinya. Membuat ia kembali berpikir, kesalahan apalagi yang sudah ia buat.
"Aksa", panggilnya yang membuat si manis menoleh dengan mengangkat satu alisnya.
"Besok di kantor bakalan ada acara dan kamu harus dateng buat nemenin aku." Ujarnya yang diangguki dengan acuh oleh si manis.
Cakra hari ini memutuskan untuk tidak masuk ke kantor dan menyerahkan semua tugasnya hari ini ke wakilnya. Ia hanya ingin menemani sang istri di rumah dan mungkin akan mengajaknya berkeliling rumah yang memang belum sempat mereka lakukan.
"Abis ini kita house tour ya, mau? Kan kamu belum tau apa aja yang ada di rumah kita nanti takutnya nyasar di rumah sendiri." tawarnya yang lagi - lagi hanya diangguki oleh sang istri membuat dirinya menghela nafas dan memilih untuk ikut diam.
.
.
.
.
"Nah ruangan ini perpustakaan pribadi kita, disana udah ada banyak buku - buku yang mungkin bakal kamu butuhin. Bukan cuma buku buat ngajar tapi ada juga novel - novel remaja, buku cerita anak dan yang lainnya juga. Bahkan buku buat anak kita nanti juga udah aku siapin." Angkasa menoleh kaget ke arah Cakra yang sekarang terdiam karena terkejut dengan ucapannya sendiri.
Berdeham pelan untuk mengurangi rasa canggung, Cakra memilih membuka ruangan itu dengan kode yang sudah ia atur.
"Nah ayo masuk", ajaknya setelah pintu perpustakaan itu terbuka.
Angkasa mengikuti langkah sang suami untuk masuk ke dalam perpustakaan pribadi mereka dan tanpa sadar ia menggumam takjub. Perpustakaan itu sangatlah luas bahkan di sudut ruangannya terdapat tangga untuk menuju ke lantai berikutnya yang ternyata adalah tempat baca.
Jadi, rak - rak besar berisi berbagai macam buku ada di lantai satu dan dilantai atas adalah tempat baca yang sangat nyaman karena ada jendela besar yang langsung mengarah ke taman yang ada di samping rumah tersebut.
Perpustakaan dan ruangan lainnya terdapat di lantai tiga rumah itu. Jadi sebenernya rumah milik Cakra dan Angkasa terdapat tiga lantai, tapi Cakra membuatnya seakan - akan rumah tersebut hanya dua lantai jika dilihat dari luar rumah.
Setelah berkeliling di dalam perpustakaan mereka kembali melanjutkan tour ke ruangan lainnya. Tadi sebelum menunjukkan perpustakaan pribadi, Cakra juga sudah menunjukkan ruang gym pribadi, sauna pribadi, pemandian air panas pribadi, ruang kerja mereka berdua yang terpisah, ruang bermain anak - anak yang membuat Angkasa kembali terdiam setelah mengetahui jika Cakra sudah mempersiapkan semuanya. Bahkan Angkasa sendiri tidak pernah terpikirkan akan memiliki anak, mengingat pernikahan mereka itu hanyalah sebuah paksaan akibat perjodohan antar dua keluarga.
Setelah tour di lantai tiga selama satu jam lamanya, kini keduanya sudah ada di halaman belakang rumah tersebut. Halaman belakang sangatlah sejuk dan luas.
Terdapat dua kolam renang yang sama besarnya, lalu ada beberapa gazebo yang berada di bawah pohon besar untuk menambah kesan sejuk. Di bagian samping gazebo yang dekat dengan kolam ikan hias terdapat jalan setapak yang berlapis batu marmer, jalan setapak itu mengarah ke sebuah rumah kaca yang didalamnya terdapat berbagai macam jenis bunga yang dirawat dengan baik. Hal itu membuat Angkasa menggumam takjub.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRREPLACEABLE || HYUCKREN🔞
FanficBagaimana jika dua orang asing harus menikah atas dasar perjodohan? Kuno sekali. Tapi itulah kenyataan yang terjadi. Ini hanya sebuah kisah klasik seorang Cakrawala yang harus menikahi pemuda bernama Angkasa, orang baru dalam kehidupannya. Sanggupka...