» 20

137 25 10
                                    

Happy reading♡
~~~~~~~~~~~~~~~

Rafka memberhentikan laju motornya tepat didepan rumah Rasya. Ini hari ketiga mereka latihan bersama, membuat mereka menjadi lebih dekat satu sama lain.

"makasih yee tumpangannya", ucap Rasya yang baru saja turun.

Rafka mengangguk, "ya masama".

"gak mau mampir dulu lu?".

Rafka menggeleng, "gak dulu deh, kapan kapan aja, gue juga mau mampir ke rumah Reza".

"main mulu lu pada".

"ya daripada lu dirumah mulu".

"anjir".

Rafka tertawa, "yaudah lah ya gue pamit dulu".

"hati-hati di jalan moga ketabrak nyamuk".

"lu yang gue tabrak ntar".

Rasya tertawa lalu menggeleng, "canda ah, serius amat hidup lu".

Rafka berdehem, "yaudah gue deluan".

Rasya mengangguk lalu tak lama Rafka kembali menyalakan motornya menjauhi perkarangan rumah Rasya.

Rasya menghela nafasnya pelan lalu segera masuk kedalam rumahnya-dan oh lihat apa yang dia temukan...

"Varo? ngapain?".

"ada hubungan apa sama Rafka?".

Rasya menyeringit heran lalu berjalan mendekati Varo dan membanting diri duduk disebelahnya.

"apa lagi sih? ya cuman teman lah".

"katanya tadi bakal dijemput kak Ves, kok malah sama dia?".

"yaa kan kak ves tiba-tiba gak bisa, yaudah sama dia".

"kan bisa telpon aku".

Rasya melirik Vano lalu mendkatkan wajahnya ke wajah Varo lalu tertawa geli.

"ada yang cemburu ternyata".

Varo mendengus kesal, "siapa tuh?".

"disebelah saya siapa ya?".

"hantu".

Rasya menatap Varo aneh, "hah? apasi garingg".

"garing huu garing varo garing".

"sana pulang saya tidak mau berteman dengan kamu".

Rasya tertawa kecil meledek Varo lalu ia berlari masuk ke dalam kamarnya.

•••

Rafka udah pw di sofa empuk nya Reza. Sedangkan sang pemilik rumah malah lebih memilih duduk di lantai.

Kebalik sih tapi ya mau gimana.

"gue lagi", ucap Rafka bangga karena sudah yang ketiga kali nya memenangkan game.

Biasalah cowo cowo kalau nongkrong kalau bukan mabar ngapain lagi? Ada yang tahu?

"curang njing", ujar Devian.

"emang curang cuk, orang belum siap dia udah mulai deluan", sahut Reza.

"sirik ae lu para human", jawab Rafka santai.

Devian membanting stik ps nya setelah mengetahui ia yang kalah lagi di ronde terakhir ini. Tapi syukurlah jatuhnya masih di sofa, jika di lantai habis sudah ia bakal di amuk Reza.

"gajelas nih game njir, masa gue mulu yang kalah", kesal Devian.

"takdir lu",-Rafka.

"sesuai perjanjian, lu kalah udah sana beliin kite makan", ucap Reza antusias.

/GARIS MIRINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang