―nine.

69 36 0
                                    

"hari ini mendung banget gak, sih?" 

semua yang ada di ruangan siaran mengangguk membalas pertanyaan karina barusan, termasuk han yang baru saja selesai siaran, "yang curhat sedih semua tadi asli."

"lagi musim putus kali ya??" sahut uchinaga giselle di ujung, tenang. "karina juga abis put―"

"sut diem." potong karina, terdengar agak kesal. giselle yang mendengarnya hanya tertawa.

han yang sedang memperhatikan kini tengah membereskan barangnya, bersiap untuk pulang. ia sudah harus sampai di rumah sebelum hujan turun.

"hanji mau pulang?" tanya eric yang masih bersantai. 

"hooh, keburu hujan nih," balas han, melihat ke luar. "ada apa-apa lagi yang harus diobrolin gak?"

"adaa sebenernya..." 

mendengar nada serius yang keluar dari karina barusan membuat gerakan han terhenti, "kenapa?"

"duduk dulu lagi, deh. ini serius banget," lanjut lee nakyung.

han mematuhi apa kata nakyung, lalu kembali menarik kursi di dekatnya.

"kenapa sok?" suara han merendah, tanda ia siap mendengarkan.

karina, eric, giselle, nakyung, dan yang lainnya kompak menghela napas panjang, membuat han kebingungan, "gue ketinggalan apa nih?"

"tadi gue dapet kabar dari jeon heejin anak padus," karina menjeda sejenak. "katanya ekskul yang punya anggota kurang dari 15 bakal dibubarin―"

"hah? tau dari mana dia?" han merasa tidak tenang.

"dia abis dari ruang kesiswaan kan, ya?" lanjut nakyung. "kayaknya sih tadi ada yunseong sama seungmin juga."

"kalo yunseong ketua jurnalistik..." han menarik napasnya. "gue ketua di sini loh... kok gak dikasih tau duluan juga?"

"mungkin emang belum resmi??" ujar giselle. "gue yakin ntar juga pasti dikasih tau."

han mengacak rambutnya spontan, merasa frustasi tiba-tiba. kalau ekskulnya dibubarkan, ke mana ia akan pergi?? han kan, tidak suka olahraga.

"gimana, han?" karina meminta kejelasan. "lo... mau gimana?"

"gue pikir kita harus maksimalin lagi apa yang udah kita lakuin di sini," ucap han cepat. "maksudnya selama ini broadcasting gak ada salah apa-apa, kan? program kita juga selalu jalan kok,

"jadi rasanya aneh aja kalo beneran bubar, masih banyak warga sekolah yang butuh konten kita."

han mengedarkan pandangan ke sekitar, "lee chaeryeong, lee daehwi, lee soojin. kalian mau gak kalo dibubarin?"

ketiga adik kelas itu kompak menggeleng, "engga, kak." tegas daehwi.

"nah," han tersenyum lega. "kalo gini, jalan keluarnya cuma satu,

"kita harus buktiin ke sekolah kalo broadcasting itu ada gunanya. mulai dari sekarang, kita bisa kencengin publikasi ke luar sekolah biar bisa bantu narik minat anak baru nanti,

"sejauh ini gue liat kinerja kita bagus, kok. mau internal atau eksternal, punya kita aktif semua dan jarang zonk. pertahanin semua, ya? jangan ada yang nyerah di tengah jalan, kecuali kalo lo pada udah nggak minat lagi ada di sini. terserah kalo itu, urusan masing-masing dan gue gak bakal ngurus."

han memandang satu-satu anggotanya, "gimana, siap kan ya? yang siap tunjukin jempolnya ke depan."

satu per satu dari mereka menyerahkan jempol, membuat han tersenyum kecil kemudian. ekskul broadcasting memang tidak punya banyak orang, tapi dari tahun ke tahun yang ada di dalamnya selalu menjaga kekompakan mereka.

"sip bagus," han ikut mengangkat jempolnya. "kita semua pasti bisa kok, yakin."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[#4] curious cat | han jisung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang