TWINS °Yenyul° [tidak Dilanjutkan]

2

Happy reading!!

Karena hari ini si kembar libur sekolah, mereka di ajak yena untuk ke kantornya. Mereka bertiga sudah ada di ruangan yena sekaranag, bukan bertiga tapi berempat bersama yuqi.

"Yah, ini foto zaman kapan?"tunjuk daewon melihat foto yena yang terpajang di mejanya,mungkin itu foto saat yena masih kuliah di Jepang.

"Itu pas kuliah di Jepang"

Mendengar 'Jepang' membuat yerin mendekati adiknya itu,"astaga ternyata ayah pernah jadi jamet"ledek yerin ,dia sedikit geli melihat gaya yena.

Sedangkan di tempatnya yuqi menahan tawa,baru kali ini yena di ledek seperti itu . Yena yang melihat yuqi menahan tawa langsung melotot.

"Jamet apa coba, keren tau pas zaman itu"bela yena, bagaimana foto itu di sebut jamet, dia hanya memakai sweater dan sedikit celana kepanjangan.

"Ih..tapi gaya rambut ayah tuh gak banget,mana pake poni lagi"ledek yerin lagi sedangkan daewon hanya bisa tertawa ,soal meledek kakaknya yang paling pintar.

"Terserah kamu lah kak, qi ayo ke ruangan rapat" yuqi mengangguk dan keluar terlebih dahulu.

"Kalian kalau mau istirahat di kamar ayah aja "yena menunjuk kamar pribadinya yang berada di pojok, mereka langsung menghormat mengerti.

"Siap pak bos"

"Awas jangan buat ulah" mereka mengangguk mengerti,yena berjalan keluar meninggalkan si kembar berdua di ruangannya.

"Dek ,ke kamar ayah yuk.. kayanya seru"ajak yerin, daewon hanya mengangguk.

Mereka melebarkan matanya melihat kamar pribadi yena,ini bukan kamar pribadi yang mereka sering lihat di film atau drama tapi ini sama persis dengan kamar milik yena di rumah,besar.

"Gila, ayah kita kaya banget"yerin takjub dengan interior kamar pribadi ayahnya, daewon juga tak kalah takjub dengan kamar pribadi yena.

"Kalau aku jadi ayah,gak mau pulang aku" daewon membaringkan tubuhnya di ranjang besar milik yena di ikuti yerin.

"Kakak mau nginep di sini ah....biar ayah gak jahil terus sama kakak"

"Yang ada kita di omelin gak pulang"mereka tertawa bersama, menginap di rumah teman saja yena akan mengomel seperti yuri nanti.

Merasa bosan ,yerin mengajak daewon pergi ke kantin dan kebetulan mereka belum makan siang. Mereka berdua berjalan santai sambil menyapa karyawan ayahnya itu dengan senyum manisnya.

Ughh... sangat tebar pesona seperti yena. Mereka mengantri untuk memesan. "Eh kalian anaknya pak yena yah?"tanya salah satu karyawan yang ada di sisi mereka.

Mereka mengangguk,"kalian duluan aja"

"Enggak usah,kita ngantri kaya yang lain aja, kakak duluan aja" tolak daewon ramah.

"Yasudah kakak duluan yah" daewon mengangguk sebagai jawaban.

Setelah mengantri cukup panjang akhirnya mereka bisa mendapatkan makanan mereka. Mereka makan dengan lahap,banyak karyawan melihat interaksi mereka yang sangat menggemaskan.

Sesekali yerin menyuapi adiknya begitu juga dengan daewon. Asik makan mereka di kejutkan dengan kedatangan yujin bersama hyewon.

"Asik banget suap suapan"ledek yujin smabil menyeruput minuman daewon, daewon tidak marah karena sudah terbiasa.

"Udah lama di sini?"tanya yujin.

"Baru aja sih om"jawab yerin, hanya sekilas info kalau yerin itu sangat manja dengan yujin ,minju saja sampai cemburu.

"Om mau makan juga,pesen sana"kata yerin.

"Nanti dulu ,om nunggu temen om yang lagi rapat sama ayah kalian "

"Om yuqi?"tanya daewon.

"Chaewon"

Mereka mengangguk ngangguk. Setelah beberapa menit menunggu akhirnya chaewon datang dan bergabung bersama mereka berempat.

Twins

"Yah" panggil daewon membuat yena yang tengah menonton menoleh. Mereka berdua tengah menonton pertandingan bola, sedangkan yerin dan yuri sudah terlelap tidur.

"Kenapa?"

"Adek mau tanya, karyawan yang namanya mirip adek itu masih single?"

"Siapa? Karyawan ayah banyak loh"

"Kak chaewon ayah,masa gak tau sih"kesal daewon, daewon dan chaewon sangat mirip bukan.

"Ah.. chaewon,dia masih single kenapa?"

"Adek boleh deket gak sama dia?" Pertanyaan daewon membuat yena mengerutkan keningnya, maksudnya apa.

"Maksud adek deket sebagai apa?"

"Ya kaya orang di luar sana, cowo sama cewe gitu"

Yena langsung mengerti arah pembicaraan anak bontotnya ini," kamu serius mau deket sama chaewon, yang ayah tau chaewon tuh gak mau deket sama yang lebih muda loh"

Daewon menghela nafasnya, " kamu kenapa pengen deket sama chaewon?"

"Gak tau, di liat dari mukanya aja kak chaewon Kayanya orang baik ,cantik, ya meskipun sedikit mirip ayah sama bunda sih"

"Ayah bukanya gak bolehin kamu deket sama cewe , tapi ayah mau kamu fokus belajar dulu jangan urusin masalah kaya gitu, kalau jodoh gak kemana"

"Tapi kalau deket boleh kan?"tanya daewon penuh harap.

"Deket boleh, asal ucapan ayah yang tadi di ikutin. Jangan pacaran dulu, oke?"

"Oke ayah, setiap hari libur daewon mau ikut sama ayah ke kantor"

Yena tersenyum, sepertinya daewon jatuh cinta pada pandangan pertama kepada chaewon. Jujur saja saat yuqi memberikannya kencan bersama chaewon saat itu, yena juga sedikit jatuh cinta kepada wanita itu.

"Ayah akan dukung kamu. Inget jodoh gak bakal kemana,kalau chaewon jodoh kamu pasti chaewon gak bisa lepas dari kamu " daewon mengangguk mantap mendengar ucapan ayahnya.

Yena merangkul pundak anaknya, mereka melanjutkan acara menontonnya yang tertinggal beberapa menit itu.

.
.
.

Di pagi harinya, yuri mengomel karena anak dan suaminya belum bangun. Yuri menyipratkan air ke wajah mereka berdua.

"Yena, daewon bangun... kalian nanti kesiangan"

Sedangkan di luar rumah yerin harus menahan kesal karena yena dan daewon belum bangun juga,bisa bisa dia telat.

Karena tidak bangun,yuri mengambil sapu dan memukuli pantat mereka berdua secara bersamaan. Akhirnya mereka berdua bangun.

"Bangun cepet,yerin udah nunggu"

"Jam berapa sekarang?" Tanya yena.

" Jam 7"

"HAH!"

mereka sama sama terkejut,dengan cepat daewon dan yena berlari menuju kamar masing-masing. Mandi sebentar setelah rapih langsung berangkat.

Di perjalanan,yerin tak henti mengomeli dua lelaki di depannya itu. Dia mengolok olok mereka,yang di omeli hanya diam tak mau menanggapi omelan yerin.

Karena ada sedikit kuota, author up ajalah :)