unintentional time

17 3 0
                                    

"sana, pergilah hati hati" aku tersenyum, berjalan sambil menarik sebuah tas dan koper yang ada di genggaman ku

"dadah bunaa"

iya.. aku ingin memulai hidup baru sendiri tanpa beban / membebani, menuju luar kota dengan sendiri itu lah impian ku, karena biasanya tidak pernah aku berjalan sejauh ini sendirian.

sampai di mana aku duduk di kursi yang nyaman, melihat ke arah jendelan dan membayang kan sepertinya kalau tidur di awan itu menyenangkan

dasar anak baru besar , ucapku tertawa dalam diam.

"permisi tuan, ini makan siang nya" sedikit terkejut aku menoleh ke sangat suara, aah ternyata pramugari sedang menyiapkan ku makan siang

waah ternyata aku kaya juga, makan siang di pesawat dengan sebuah potongan daging steak yang menurutku sangat mewah

"hmm not bad" ucapku setelah menggigit satu potongan daging, tapi mengapa tiba tiba aku mengerutkan dahi?

"kok gaada bumbu? saos? heii" aku melihat sekitar termasuk orang yang duduk di sebrang ku, rupanya aku tidak sendirian , pffftt bisa bisanya pesawat mewah tidak menyediakan sebuah saos untuk daging yang mewah ini

"penumpang yang terhormat, kami memberitahukan kepada Anda sekitar 30 menit lagi pesawat sampai di tujuan anda"

"penumpang yang terhormat, kami memberitahukan kepada Anda sekitar 30 menit lagi pesawat sampai di tujuan anda"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"woaah jadi begini yaa" ucap ku terkagum melihat pemandangan kota di indonesia ini, yap tentu jakarta

"dari mana dek?"

"hum?"
"ooh baru dari jogja" Jawab ku sembari menoleh ke arah supir yang sekarang berada duduk sambil menyetir di samping ku

"wokeee sudah sampai, sini biar saya bantu dek"

aku pun membuka pintu mobil dan segera keluar, berjalan menghampiri sangat supir yang sedang menuruni beberapa barang bawaan ku

" ini pak " satu lembar uang berwarna merah dan biru ku berikan kepada sang supir yang telah mengantar ku ke unit apartement ini

"loh dek, kebanyakan simpan saja 50 ribu nya, lihat di layar cuman tertulis 97 ribu kan?" ucap sang supir sembari menepuk bahunku, aku pun menggeleng kepala

"gapapa, ambil aja, makasih ya pak" aku pun tersenyum , menarik koper ku sembari berjalan masuk ke dalam sebuah bangunan yang bisa di bilang cukup besar.

"gapapa, ambil aja, makasih ya pak" aku pun tersenyum , menarik koper ku sembari berjalan masuk ke dalam sebuah bangunan yang bisa di bilang cukup besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DIANTARA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang