part 7

363 30 4
                                    

"Temenin mama ya...."

"Oke Maa" Tay menutup panggilan.

Setelah selesai kelas, Tay langsung pulang ke rumah untuk pergi menemani mamanya dan periksa rutin di rumah sakit. Iya, biasanya keluarga Vihokratana melakukan periksa kesehatan rutin tiap bulannya.

Tapi sekarang hanya ada jadwal Mamanya saja.

Jangan kaget ya tapi memang seperti itu keluarga Vihokratana.

Tay jarang sekali diminta untuk menemani baginda Ratu a.k.a Mamanya pergi ke rumah sakit. Mungkin ini yang ketiga atau keempat kalinya (?).

"Eh Tay. Lo mau kemana?" Teriak Off ketika melihat Tay berjalan keluar kelas.

"Balik" jawab Tay tanpa melihat Off.

sudah biasaa.

~~~~~

Saat ini Tay dan Mamanya sudah sampai di rumah sakit Pratama Medika. Salah satu rumah sakit elit yang tidak terlalu jauh dari rumahnya.

Setelah memasuki loby rumah sakit Tay meminta izin ke toilet dan melihat-lihat isi rumah sakit agar tidak jenuh menunggu karena memang Tay gak pernah masuk ke ruangan biasanya hanya menunggu diluar.

Tapi tiba-tiba setelah keluar dari toilet kedua netranya melirik ke salah satu ruangan dan memicingkan matanya.

"Si cupu?" Batin Tay.

Tay terdiam persis di depan jendela. Haruskah ia masuk? Tapi Tay merasa belum pernah berinteraksi dengan si cupu itu. Nanti dikira sksd.

Pikiran-pikiran itu terus muncul di kepalanya. Tidak setelah ada orang yang menepuk bahunya. "Tay?"

"Singto? Gun?"

"Lo ngapain diem disini?" Tanya Gun bingung.

Tay pun bingung mengapa ia diam. Setelah melihat New terbaring dia tiba-tiba terdiam dan memerhatikannya.

"Dunno?" Ucap Tay bingung.

Gun hanya menaikan sebelah alisnya seakan berkata ''lah?". Sementara orang disampingnya—Singto hanya diam dan menyimak.

"Yo masuk Gun" ajak Singto.

"Oke. Eh lo mau ikut masuk juga?" Tawar Gun.

Tay hanya diam tak menjawab.

"Ck lama udahlah masuk aja" Gun kesal karena Tay tidak menjawab dan akhirnya dia menarik tangan Tay untuk ikut masuk ke ruangan.

Gun dan Singto berdiri di samping kanan New sementara Tay di sebrangnya. Rasa penasaran mulai menyelimuti Tay.

Gun yang melihat gerak-gerik Tay akhirnya peka. "New itu tadi badannya panas, banget malah jadi gue sama Singto bawa kesini" jelas Gun.

"Gara-gara?" Tay bertanya.

"Tadi dokter bilang sih dia kurang tidur terus magh nya kambuh..

...Lagian nih ya New itu padahal suka banget tidur dan makan nya banyak kaya porsi kuli" tambah Gun.

"Kamu kenapa sih Newwiee" Batin Singto sambil memandang New yang terbaring lemas di ranjang.

Tay memerhatikan wajah New dan merasa familiar. Apakah pernah bertemu sebelumnya? "Mungkin cuma mirip" fikir Tay.

Drtttt.....drttttt...

Tay mengangkat telepon "hallo?..."

"...udah?"

"...okee"

"...bye"

Tay segera beranjak dari tempat duduk dan keluar untuk menemui Mamanya karena katanya check upnya udah beres. Dan gak lupa untuk pamit.

"Gue balik dan errr gws for him" Ucap Tay agak gugup. Soalnya Tay ga pernah nengokin orang sakit jadi ga tau harus gimana (?)

Gun mendongakan kepalanya dan menjawab "ah okay thankyou yaa" dengan senyuman.

Gun menyenggol Singto yang disebelah sibuk dengan handphone nya

"Apa?" Jawab Singto dengan ekspresi yang bingung. Gun seakan bilang "bilang makasi ke Tay"

"Thankyou Tay" Ucap Singto datar tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone.

Tay yang dibalas seperti itu hanya menganggukan kepalanya. Tidak marah, karena Tay tidak memikirkan orang lain mau sikapnya itu seperti apa.

Setelah kepergian Tay dari ruangan tersebut, Gun langsung berbicara kepada dirinya sendiri "kalau Newwie tau dia ditengokin Tay gimana yaa". Secara kan ya New itu kesel banget sama Tay, kesel sama sikap cuek dan arrogan nya——iyaa itu menurut penglihatan New dari luar. Siapa tau kan Tay ga bener-bener 'gitu'.

"Newwieeee please dong ayo bangunnnnn. Kangen banget gue ama lo" Ucap Gun memelas, semoga saja New mendengar omongannya dan bisa cepet bangun.

"Nanti gue beliin cheesecake 1 loyang deh. Asalkan lo bangun dulu" tambah Gun. "Lo tuh kalo sakit bilang kek"

"....kesel banget sama sifat lo yang itu"

"....jangan apa-apa dipendem Newwieeee"

Gun terus mengeluarkan unek-uneknya tanpa sadar New juga sudah siuman.

New menepuk pelan lengan Gun tapi ga disadari oleh sang empunya.

"Apasih Singto diem. Gue lagi sedih jugaaa" Gun masih menunduk.

Singto yang merasa terpanggil pun menolehkan kepalanya dan mendapati New dengan wajah yang pucat.

Singto langsung berdiri dan menghampiri sepupu tercintanya "you okayy? Ada yang sakit? Mau aku panggilan dokter?" Tanya Singto khawatir.

"M-minum" Ucap New serak.

Singto langsung gerak untuk mengambil minum "ini minum dulu".

Gun yang mendengar suara New pun langsung terkaget "NEWWWIEEEE" Teriak Gun.

"Ini di rumah sakit. Jangan teriak-teriak!" Gun yang mendengar suara Singto pun langsung menutup mulutnya "upssss sorrieh"

Tapi seketika aura di sekeliling Gun langsung hitam "jawab gue, lo kenapa akhir-akhir ini?"

"...errrr hehehe" New hanya tertawa gugup.



To be continued 😋

Sorry for the late late late apload

Ehemmmm kayanya Tay mulai tertarik ama New... eh New atau Thiti yaaaa??

jadi pas di rawat New itu masih dengan muka yang kusam terus masi ada tahu lalat palsunya juga tapi ga pake kacamata makanya Tay ngerasa familiar sama muka New. Mungkin kalau ngeliat matanya Tay bakal ngeh(?)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fake Nerd - TayNewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang