-Santri Baru

20 4 2
                                    

Happy Reading🍃

Suara merdu para santri membaca kalam Allah, terdengar jelas dan bersahut-sahutan di asrama A. Syakira yang notabenya seorang remaja yang bisa di bilang jauh dari kata Alim berjalan menyusuri pondok.

Dia berniat kuliah sembari menuntut ilmu di pondok pesantren Al-Falaq, mengingat betapa minimnya ilmu pengetahuan tentang islam yang dia miliki.

Dulu dia menganggap sebagian orang terlalu fanatik beragama, tapi ternyata dirinya yang terlalu terlena dengan urusan dunia.

Sebenarnya, dia salah satu manusia yang hijrah karena tik-tok. Banyaknya konten positif dan teguran-teguran lewat vidio yang melewati berandanya, membuat hatinya tergerak untuk menginjakkan kaki di sini. Salah satu pesantren di bumi angling dharma ini.

Bukan tanpa alasan dia memilih disini, sebenarnya banyak sekali pondok pesantren di kotanya, tapi dia lebih tertarik disini, selain itu dia bisa belajar mandiri. Setelah beberapa tahun menjadi beban orang tua.

"Assalammualaikum, Mbak santri baru ya?" tanya seorang perempuan cantik lengkap dengan pakaian khas seorang santri.

"Waalaikumussalam, iya benar, ada apa, ya?" tanya Syakira sopan kepada perempuan di depannya.

"Saya tadi di utus Umi buat ngantar Mbak ke kamar, takutnya Mbak bingung."

"Ah ... Iya Mbak, kebetulan saya juga bingung," jawab Syakira cengengesan, dia terlalu bersemangat sampai lupa kalau dia belum tahu dimana kamarnya.

"Mari Mbak," ucapnya berjalan terlebih dahulu, lalu di ikuti oleh Syakira di belakangnya.

Setelah lama berjalan, Syakira dan Asri santri yang tadi mengantarkan Syakira, sudah sampai di depan pintu kamar Syakira yang berada di Asrama E.

"Terima Kasih, Asri," ucap Syakira.

"Sama-sama, Mbak. Nanti kalau ada apa-apa Mbak boleh panggil saya, untuk urusan Asrama nanti Mbak bisa tanya-tanya ke teman sekamar ya Mbak."

Syakira tersenyum lembut ke arah Asri. "Iya, sekali lagi Terima Kasih."

"Iya Mbak, Saya pamit dulu Assalammualaikum," ucap Asri.

"Waalaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh," Syakira menatap kepergian Asri, lalu masuk kedalam kamarnya.

Ada tiga buah kasur atas bawah, Syakira memilih meletakkan kasurnya di pojokan, dia lebih memilih menunggu yang lainnya datang. Bagimanapun dia disini orang baru.

"Assalammualaikum," suara salam beberapa orang memasuki kamar yang di tempati Syakira.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh." Syakira menjawab sambil tersenyum ke arah mereka yang juga tersenyum menatap Syakira.

"Wahh, Mbak santri baru yang di ceritakan Asri, ya? Ma Sya Allah, cantik buanget," ucap salah satu santri sambil menatap Syakira kagum.

"Ma Sya Allah, kamu juga cantik kok. Paket komplit kamu malah, agamanya kenceng banget," ucap Syakira.

"Kenalan deh, Mbak. Aku Ike, aku baru kelas sebelas."

"Aku Hidayah, Mbak. Kelas sebelas juga."

"Aku Indi, Mbak. Kelas dua belas."

"Aku Nindi, Mbak. Kelas sepuluh."

"Aku Finka, paling kecil disini, paling imut. Tapi kalah imut kalau sama Mbak, kelas sembilan."

Syakira terkekeh, lalu bergantian berkenalan dengan mereka. "Nama Mbak, Syakira Resya Arumni Biasa di panggil Syakira, bantuin Mbak ya belajar disini."

"Wah, siap, Mbak. aku disini ketua kamar, aku juga minta bimbingannya ya, Mbak kalau aku salah," ucap Indi, karena dia paling tua disini, dia yang dijadikan ketua kamar.

Dia Takdirku ( Ketika Allah Menggariskan Takdir)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang