01.

73 15 1
                                    

The Labyrinth aespa ft. g idle


.

.

.


"Enyah lo bantet!"

"Enak aja gue gak bantet ya!"

"Terus apa?"

"Cuman kurang minum hilo aja gue tuh!"

"Halah ngibul!"

Yuqi dan Shuhua bertengkar di halaman. Mereka bertengkar hanya karena tadi tim nya Shuqi kalah gara-gara Yuqi terlalu bantet untuk mencetak skor saat bermain basket. Dan itu sungguh membuat Shuhua kesal. Dari balkon atas,Karina yang sedang menyiram bunga kaget karena pertengkaram di bawah.

"Kakak-kakak itu ngapain seh dibawah?" tanya Karina sedikit berteriak. Yuqi mendongak diikuti Shuhua. "Lihat nih kar,si bantet bikin malu aja! Masa nyetak skor aja gabisa!" tuduh Shuhua. Yuqi melotot gak terima.

"Heh bule! Lo gausah seenaknya nuduh gue dong!" bantah Yuqi. Ingin rasanya dia menonjok wajah seserang yang lebih muda darinya itu.

"Lah terus kita kalah kudu salahin siapa dong?!"

"Ya salahin tiangnya ngapain tinggi banget?!"

"Yeu bantet mah bantet aja gausah ngeles!"

"Bagus! baru pulang,sepatu gak dilepas,gak langsung mandi,malah adu bacot di sini ya? Wah wah.. enaknya di apain nih?"

Suara lembut yang masuk ke telinga Shuhua dan Yuqi membuat bulu kuduk mereka merinding. "Nah mampus ibu kos nya dateng.."

Dari belakang telinga kanan Shuhua dan telinga kiri Yuqi terangkat oleh kedua tangan seorang Seo Soojin dengan tatapan tajam membuat siapapun yang melihat adegan itu pasti akan menebak bahwa telinga mereka berdua akan lepas dari tempatnya.

"A-AA!! KAK SAKIT KAK!" teriak keduanya. Soojin tidak menggubris teriakan mereka,malah menambah power jewerannya. Karina yang dari atas ngeliat itu ngeri sendiri,lalu memutuskan untuk mengakhiri kegiatan menyiram bunganya dan berjalan masuk kedalam kamarnya.

"KAK LEPAS IH ASLI INI BENTAR LAGI COPOT LOH!" teriak Shuhua. Soojin akhirnya melepas jeweran itu dan menatap tajam mereka berdua.

"Bisa enggak sih kalo dateng dari mana-mana itu langsung masuk rumah dulu,mandi,bersih-bersih alat yang habis dipakek keluar,terus baru adu bacot? Lihat nih,lantainya kotor lagi padahal tadi Winter udah ngepel!" kesal Soojin.


"HAH?! WAH WAH GATAU DIUNTUNG BANGET PUNYA TEMEN RAJIN YA LO BERDUA KAK!" Dari kebun rumah di depan,Winter melotot lalu muncul dari beberapa pot bunga menuju tempat ketiga perempuan yang lebih tua itu berada.

"Lah.. itu anak kecil tiba-tiba muncul kek apaan aja.." gumam Shuhua. Winter terus melangkah dengan muka tengilnya lalu berdiri di depan Shuhua dan Yuqi.

"Lantainya udah Winter pel hampir 2 jam tau! Kotor lagi kan! Gatau pokoknya nanti kakak kakak ini harus ganti rugi atau pel lagi lantainya!" tuntut Winter. Yuqi mengusap wajahnya. Winter kalo udah mulai perhitungannya,gabisa dicegah.

"Yaudah deh iya gue ganti aja. Berapa?"

"20 ribu!"

"Lah buset! Lo mau minta ganti rugi apa morotin gue?"

"20 ribu!"

"Iya-iya!" terpaksa Yuqi merogoh sakunya. Dia mengambil uang 10 ribu 2 lembar sisa dia beli cimol. Ya pas aja gitu tinggal 20 ribu. Dia ngasih uang nya ke Winter. Yang dikasih senyum-senyum.

"Nah gini dong tanggung jawab! Udah minggir,gue mau ngepel lagi!" usir Winter lalu dia langsung masuk untuk mengambil ember dan kain pel. Emang sih,diantara mereka yang paling rajin itu 3 orang. Soojin,Winter,juga tidak lupa Karina. Sebenernya,ada 1 lagi sih namanya Giselle. Cuman,dia lebih ke rajin dalam pelajaran. Kalau Shuhua sama Yuqi,biangnya bikin masalah. Terus yang marah Soojin atau gak Winter sama Karina. Terus nanti yang nengahin Giselle. Gitu deh sampek ada masalah lagi.

Soojin melihat Shuhua dan Yuqi dengan tatapan tajam. "5 menit kalian gak selesai bersih-bersih,gaada makanan." Ancamnya lalu melenggang pergi keluar rumah. "Mau kemana un?" tanya Shuhua.

Soojin menoleh, "Mau ke rumah kak Minnie,katanya mau ada yang mau ditanyain tentang materi robotic." Jawab Soojin lalu memakai sandalnya dan pergi menuju rumah temannya.

Shuhua melihat punggung Soojin yang kian lama,kian menjauh. Ada sesuatu yang menjanggal. "Qi,sejak kapan kak Soojin deket sama kak Minnie?" tanya nya. Yuqi yang lagi melepas sepatunya mendongak.

"Ya emang kenap-" perkataan Yuqi terhenti saat mengetahui suatu fakta yang ada dari jaman dia SMP dulu.

"Lah iya ya? Bukannya mereka rival dari SD gara-gara saingan nilai?"

.

.

.

"Giselle!" teriak Karina. Dia mencari Giselle sedari tadi untuk dimintai tolong membeli gula. Tadi,Karina mau bikin kopi buat pak Leetuk,pemilik rumah ini. Tapi,di kamar tidak ada tanda – tanda keberadaan Giselle. Biasanya,kalau jam segini tuh Giselle lagi baca buku di kamar.

"Giselle beliin gula dong! Lo dimana sih?" teriak Karina. Dia berjalan menuju ruang belakang. "Gis-eh? Lo ngapain sel?" tanya Karina saat melihat Giselle berjongkok di dekat kubangan air. Yang dipanggil menoleh,lalu mengode Karina untuk mendekat kearahnya.

"Kak kar,ini air apa? Kok warna nya kuning?" tanya Giselle. Karina mengintip air yang dilihat Giselle lalu menggeleng. "Gatau,Winter pipis disini kali?" tebak Karina. Sungguh. Tebakan Karina bikin geleng-geleng kepala. Untung Winter gaada disini.

"Mana ada kak. Ini baunya kayak.. wangi parfumnya kak Soojin gitu." Ucap Giselle. Karina ikut berjongkok lalu mencium bau air itu dari jarak yang lumayan dekat. Benar,wanginya seperti parfum kakak tertua mereka.

"Mungkin parfumnya kak Soojin tumpah?" tebak Karina lagi. Dia mendongak kearah kamar Soojin yang ada di lantai 2 dekat labolatorium. Jendelanya tertutup rapat kok.

Giselle berdiri lalu membenarkan kaca mata yang bertengger di hidungnya. "Nanti aja deh diurus. Tadi lo mau minta tolong apa kak?" tanya Giselle. Karina sadar tujuan awalnya mencari Giselle lalu merogoh sakunya dan memberikan uang 5 ribu sama seribuan 1.

"Beli gula gih setengah kilo. Gue mau buat kopi buat pak Leetuk." Suruh Karina. Giselle mengangguk lalu melihat uangnya. "Gaada lebihan kak? Padahal gue kira ada lebihannya. Lumayan buat beli yupi." Canda Giselle. Karina menghela nafas lalu merogoh kantong kanan nya,dan mengeluarkan uang 2 ribuan. "Nih."

Giselle sumringah lalu mengambil uang nya. "Makasih loh. Padahal tadi cuman bercanda."

"Nah yaudah kalo bercanda balikin lagi sini."

"Gak deh kak makasih. Dadah~" Giselle berlari keluar halaman. Karina menggeleng-geleng lalu masuk kembali ke dalam rumah. Saat baru selangkah,dia melihat sesuatu di balik semak dekat kubangan air tadi. Dia mengerutkan keningnya. Disitu kan tadi tempat Winter yang tidak jelas kegiatannya. Dan untuk apa pula benda itu ada disana.

"Itu kan botol minyak goreng? Kok disana?"






hai?

udah mulai mengerti perwatakannya di bab awal ini?


[01] The labyrinth | aespa ft. (G)I-DLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang