#1. ▬esok

407 51 29
                                    

!TURN ON YOUR YELLOW MODE¡

❛ sebab, indah hidup tak kerap datang menghampiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❛ sebab, indah hidup tak
kerap datang menghampiri

pancarona, kadang menepi.
juga, kadang sepi mendatangi ❜

❛ detik ini, tiap kebahagiaanyang hadir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❛ detik ini, tiap kebahagiaan
yang hadir

teringin ukiri,
hiasi, dan abadi.
oleh hasta sang pemimpi ❜

❛ ingkari elegi,genggami asta,kuasai asmaraloka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❛ ingkari elegi,
genggami asta,
kuasai asmaraloka

sebab, mungkin pada esok
hari, cerita ini tak lagi
ada kau dapati ❜

▬▬▬▬▬▬▬
-esok-
mitsuya takashi| 三ツ谷 隆

x

yourname

©baecyraa
▬▬▬▬▬▬▬

▬▬kamu yang tersenyum,aku yang tersipu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▬▬kamu yang tersenyum,
aku yang tersipu.

Diri terpatung, pandangi presensi manis. Meski ia bukanlah benda yang disebut gendhis, akan tetapi afsun sang puan pikat legit yang begitu memikat. Atau mungkin, ia sedang jatuh cinta?

Adalah senyum yang barang tak sedetik, juga tanpa sengaja tertangkap permata jernih sekilas. Inikah yang disebut cinta pada pandang pertama?

Sejenak diri ratapi panas menyengat, hinggapi pipi karenanya, buat sang adam mengalihkan pandang. Kemana saja, asal bukan kepada kusuma yang tengah berpandang bingung.

Aspal jalanan jadikan poros, pembatas kesadaran, agar diri tak hilang kendali. Buat pemuda terdesak, akan kehendak. Untuk kembali nikmati senyum, yang mana ia tak tahu apakah senyum yang ia damba telah berpemilikan lain hamba.

Apa ini?

Adakah hak yang bisa diri sandang? Mengingat pemikiran yang barusan bertandang?

Mencuri erang, lisan kiaskan muram, lantas asta menyugar rambut geram, rasakan kuasa asing tak terkendali dalam diri.

Kelereng lavender terpaku, soroti sepasang kaki kecil, tujukan pada pemuda yang masih terhenyak, duduki lusuh aspal. Yang mana barusan ia terjatuh, lantaran hilang kuasa atas skateboard yang semula dalam kendali.

"Kau baik-baik saja?"

Suara anak hawa tariknya dalam lamunan, hadirat sembahkan gelabah kentara, tatkala melihat pemuda dalam hadapan, masih jatuh bersimpuh. Atau mungkin larut dalam lamunan semrawut.

Dan, yang di dapat kusuma justru baitan yang kian buat kurva yang didamba, kembali mabukkan hamba yang memuja, manjakan pengembara buana fana, akan mabukan buaian harsa.

"Hey--"

"--kamu cantik,"







•••

next?

ᝰ esok↬mitsuyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang