Sub 6

566 79 11
                                    

Yuuji merasakan jika dirinya sungguh tenang apalagi ditemani semilir angin yang sungguh menyejukkan. Mata yang terpejam itu akhirnya terbuka menampakkan iris coklatnya karena sedari tadi dirinya penasaran. Membiasakan cahaya yang mengusik irisnya, lalu dengan bingung melihat sekitar.

"Are? Kenapa aku tidur ditempat seperti ini?". Gumamnya bingung lalu duduk dari baringnya." Ini dimana?". Yuuji memiringkan kepalanya tak lupa jari telunjuknya didagu. Ia rasa dirinya berada disekolah tadi tapi kenapa saat ini berada ditempat yang begitu indah dengan hamparan rumput hijau yang luas serta banyak bunga berbagai macam.

"Ehh... Kau sudah bangun". Suara lembut seorang wanita mengalihkan asistensi nya. Lalu dengan cepat Yuuji menoleh kesumber suara.

"Ka-kau siapa?". Dengan kedua mata membulat lucu. Yuuji lalu berdiri dan bersiaga pikirnya mungkin wanita cantik ini jahat. Dan jika dia telisik wajah cantik itu di dahinya ada luka dan itulah yang membuatnya berfikir jika wanita cantik ini jahat.

"Hahahahahaha... Kau sungguh menggemaskan". Tawanya lembut kemudian tanpa disangka-sangka Yuuji sudah berada dalam dekapan hangatnya." Kakek mu sungguh memanjakan mu. Kau juga tumbuh dengan sehat".

"Lepaskan!". Bentaknya dan berusaha lepas dari dekapan." Aku tidak kenal dengan mu". Lanjutnya.

"Tenanglah. Ibu sungguh merindukanmu". Jawabnya lembut sedangkan Yuuji yang berada didekapan seketika terdiam.

Dirinya mencerna perkataan wanita cantik yang mendekapnya ini." Ibu sungguh merindukanmu, ayahmu, kakek juga kakakmu".

"I-ibu..." Ucapnya ragu-ragu tak percaya.

"Mm... Ibu sungguh merindukan kalian semua. Terutama dirimu". Dirasa tubuh yang dia dekap tak memberontak lagi. Ia melepaskan dekapannya kemudian tangan itu menangkup wajah manis Yuuji hingga mereka saling bertatapan." Kau sudah besar nak. Saudara kembar mu juga".

"Sa-saudara kembar? Tapi Yuuji selalu sendirian dan hanya bersama kakek". Jika dia punya saudara apalagi ayah kenapa kakeknya tak pernah memberi tahukan padanya."a-apa kau benar-benar ibuku?".

Dan diangguki tak luput senyuman lembut yang menghiasi wajah cantiknya. Yang tak lain adalah Itadori Kaori ibu Yuuji." Hiks... I-ibu... Huwaaaa". Pecahlah tangis Yuuji lalu memeluk dengan erat tubuh sang ibu hingga keduanya jatuh terduduk." Ta-tapi hiks... Kenapa i-ibu baru menemui ku sekarang...hiks".

Mendengar sang anak menangis ia sungguh tak tega. Dan semakin mengeratkan pelukannya." Maafkan ibu sayang". Dan hanya isak tangis yang Kaori dengar.

"I-ibu".  Akhirnya Yuuji dengan suara seraknya karena terlalu lama menangis membuka percakapan." Kenapa ibu baru menemui ku sekarang". Ulangnya-lagi.

"Maafkan ibu baru menemui mu sekarang". Ucap sang ibu lalu melihat sang anak yang merebahkan tubuhnya dengan kepala berbantalkan pahanya.

"Ibu". Yuuji semakin menyamankan dirinya apalagi saat usapan lembut disurainya ia rasakan, jangan lupakan semilir angin yang semakin membuatnya betah." Jadi selama ini aku mempunyai ibu dan seoarang ayah serta kakak?".

"Iya".

"Tapi kenapa kakek tak pernah memberi tahu". Sedihnya karena sang kakek selama ini hanya diam saja.

"Kakek terlalu sayang padamu. Dan tak ingin membuat cucu kesayangannya sedih".

"Tapi ibu. Karena aku tak mempunyai orang tua semua teman disekolah ku selalu membulyy ku". Adunya.

"Hei... Tapi ada Nobara serta Megumi kan yang selalu menjagamu. Kau juga selalu memarahi mereka jika mereka ingin memberi tahukan tentang pembullyan yang terjadi padamu". Kaori menjelaskan lalu mencubit pipi tembam anaknya.

[BL] My Little OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang