Sub 2

1.1K 139 12
                                    

Waktu terus berjalan, hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun. Bayi yang bernama Itadori Yuuji itupun mulai beranjak balita dengan umur sekitar 5 tahun. Sedang berjalan tertatih dengan baju panda dan bokong tersumpal Pampers menuju sang kakek yang sedang sibuk dengan laptopnya.

"Kakekk... Uuji mau ainn". Dengan susah payah sibalita mungil itu mengganggu dengan memukul-mukul keyboard laptop.

"Hei hei... Cucu kakek kenapa mengganggu sekali". Mengecup pipi gembul itu sebentar lalu mengangkat tubuh mungil itu dengan gemas lalu mendudukkan dipangkuan menjauhkannya dari laptop.

"Kakek Uuji mau ainn". Serunya lagi dan kedua tangan mungilnya direntangkan.

"Yuuji mau main apa hmm...?". Wasuke bertanya dengan menatap mata coklat sang cucu. Sudah hampir 5 tahun dia mengasuh Yuuji sendiri tanpa kehadiran Jin sang anak. Entah dimana anaknya sekarang berada Wasuke tidak tahu anaknya juga tak memberi kabar yah meskipun dia marah pada Jin. Tapi dia tak benar-benar marah hanya saja kecewa.

Apalagi Wasuke yang melihat pertumbuhan sang cucu yang sedikit terlambat tak seperti balita biasanya. Diumur yang hampir menginjak 5 tahun Yuuji masih belum pandai dalam berbicara berjalan pun dia bersusah payah tak lancar seperti yang lain.

Dia juga alergi dengan susu sapi serta tak bisa makan makanan yang sedikit kasar. Jika salah satunya luput maka kesakitan yang akan dia peroleh. Wasuke tak mau itu terjadi lagi akibat kecerobohannya dan tak memberitahukan pada pembantu dirumahnya. Cucunya yang dia rawat dengan penuh kasih sayang hampir meninggalkan dirinya.

Yah itu semua akibat dari efek Yuuji lahir prematur. Entah Sukuna juga mengalami hal yang sama atau hanya Yuuji sang bungsu." Mmm... Be-nang". Dengan menggoyangkan kedua kaki mungilnya.

"Baiklah ayo kita berenang". Mematikan laptopnya lalu mengangkat sang cucu dipundaknya untuk berganti pakaian. Setelahnya menuju halaman samping rumah.

Sebelumnya dia sudah memberi tahukan Ichiji sang kepala pelayan agar menyiapkan kolam renang balon untuk Yuuji." Sudah siap kolamnya Ichiji?". Setelah sampai dihalaman samping.

"Sudah tuan. Airnya juga hangat jadi tuan muda tak akan masuk angin tapi jangan terlalu lama bermain air juga". Ichiji menjelaskan dan Wasuke hanya mengangguk lalu mendudukkan cucunya didalam kolam balon dengan air yang tak terlalu dalam, hanya sebatas perut Yuuji.

" Ji ji uga... Ain". Antusias sibalita saat berada didalam kolam balonnya dan memainkan bola warna-warni dengan gemas.

"Tidak tuan muda. Anda bermainlha bersama kakek kalau begitu saya permisi tuan". Setelah membungkuk sebentar lalu pergi untuk bekerja kembali mengawasi para pelayan lainnya.

***

Dan diumur yang menginjak 7 tahun Yuuji sang balita sudah menjadi anak-anak, dia juga bersekolah ditaman kanak-kanak. Apalagi Wasuke langsung memasukkan Yuuji dikelas besar.

Bukan kelas kecil terlebih dahulu. Dia merasa jika cucunya bisa mengikuti. Dan tak lupa ingin Yuuji juga mendapatkan teman dan selalu bahagia.

Apa lagi selama setahun Yuuji menjalani homeschooling dan dia sendiri yang mengajari cucunya dengan sabar. Hingga fasih dalam berbicara serta lancar berjalan dan lainnya.

"Sampai jumpa sayang". Wasuke mengecup pipi gembul itu sebentar sebelum masuk kedalam kelasnya." Ingat jika Ichiji belum datang. Minta sensei menelpon kakek".

"Mmm... Kakek hati-hati bekerja". Lalu mencium pipi Wasuke." Kakek pergi bekerja. Lihatlah Megumi serta Nobara menunggumu". Wasuke menunjuk kedua temannya." Sana pergilah". Memutar pelan badan Yuuji agar menatap kedua temannya yang menunggu, lalu dengan cepat Yuuji berlari kearah keduanya." Megumi, Nobara tolong jaga Yuuji untuk kakek". Dan hanya diberi cengiran lebar oleh keduanya.

[BL] My Little OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang