13. makan, yuk?

369 96 7
                                    

jam menunjukkan pukul tujuh malam saat sinbi memberikan kamera danalih tugas pada chanwoo. setelah hujan deras tadi, sekarang cuaca lumayan cerah karena bintang dan bulan keliatan jelas.

“kehujanan gak kameranya?” tanya ten yang kebetulan juga ada di tempat itu.

sinbi menggeleng, “aman.”

“cakep juga fotonya, foto darimana nih kok gak basah kameranya?” tanya chanwoo begitu liat hasil foto sinbi tadi.

“tadi gue dipayungin kak doy,” balas sinbi santai, “makasih tuh ke ketua lu.”

“enak bener lu, baik banget ye kak doy mau sharing payung sama lo,” ejek chanwoo menjulurkan lidahnya.

“berisik, dah sono dokumentasi, gue mau santai aja di sini sekalian cari makan,” sungut sinbi menendang pelan chanwoo, “kalo ketemu soojin suruh sini.”

“jiahh lu naksir apa sama doyoung?” tanya ten.

sinbi menggigit sosis bakarnya ganas, “yakale, tapi gatau deh, masa depan siapa yang tau.”

“anak siape sih," sahut ten meraup wajah sinbi membuat si empu mengerang kesal. ten memilih kabur, takut diamuk sama sinbi.

baru saja sinbi menarik nafas dan hendak menikmati makanannya, seseorang datang.

“enak bener tuh sosis?” tanya doyoung. iya, itu doyoung si ketua himpunan.

“minta?” tanya sinbi menawari, doyoung menggeleng, “bagus, gue sebenernya juga pencitraan doang nawarinnya.”

“yee kurang ajar lu,” sungut doyoung duduk di samping sinbi, “laper gak?”

sinbi menoleh cepat, tersenyum lebar sampai doyoung ngeri sendiri, “laper banget.”

doyoung mencibir, kalau urusan makanan aja langsung kalem ini anak singa.

“makan yuk? di lesehan pinggir jalan depan kampus,” ajak doyoung, “lagian ini pada nonton konser utama.”

“boleh!!! biasanya kalo ngajak gini dibayarin sih!!”

doyoung merolling eyesnya malas, ia berdiri dan mengusak rambutnya asal. “ayo, jalan aja, gue males ambil motor.”

“beneran gapapa kak? gak capek lo?” tanya sinbi menurut saja.

“lebij capek kalo ngeladenin mulut temen gue yang lagi pada nongkrong di parkiran,”

sinbi berlari kecil menyusul langkah kaki doyoung. sadar jika ia terlalu cepat, doyoung melambatkan jalannya sampai sinbi berada di sampingnya.

“naah gitu dong tungguin!”


•••

fyi, karakter doyoung di sini tuh begitu. gak terlalu menunjukkan tapi lebih banyak langsung ke action.

fix you ; doyoung, sinbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang