Kata Imbuhan

10 2 0
                                    

APA ITU KATA IMBUHAN?

Kata imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata dasar, baik di awal, di akhir, di tengah atau gabungan di antara ketiganya untuk membentuk kata baru, sehingga berhubungan dengan kata pertama.

Imbuhan berasal dari kata dasar imbuh, yang artinya tambahan tidak banyak. Imbuhan mendapat surfiks atau akhiran -an di akhir. Dalam Bahasa Indonesia, imbuhan juga disebut sebagai afiks yang menjadi unsur penting dalam mengubah bentuk kata, jenis kata, dan maknanya.

Selain itu, dapat juga diartikan sebagai bentuk linguistik di dalam suatu kata merupakan unsur langsung, yang bukan kata maupun pokok kata. Imbuhan mengubah leksem menjadi kata yang mempunyai arti lengkap, seperti memiliki subjek, predikat dan objek. Proses pemberian imbuhan itulah yang disebut afiksasi.

Misalnya kata dasar ‘minum’, yang akan berubah makna bila diberi imbuhan -an di akhir kata menjadi ‘minuman’. Karena, minum merupakan bentuk kata kerja dan minuman merupakan bentuk kata benda yang artinya pasti berbeda.

Sehingga kata imbuhan atau afiks memiliki peranan penting dalam pembentukan kata dasar menjadi kata jadian yang sudah diberi imbuhan. Para ahli pun memiliki pandangannya masing-masing mengenai kata imbuhan.

Berikut adalah fungsi kata imbuhan.

1. Membentuk kata Benda
Kata benda adalah kata yang mengaku pada benda, manusia, binatang dan konsep. Kata benda ini sangat penting dalam sebuah kalimat, karena digunakan sebagai subjek.

Adapun ciri-ciri kata benda, biasanya berfungsi sebagai subjek, objek, dan pelengkap bila predikatnya kata kerja, diikuti kata sifat dan tidak bisa diingkatkan dengan kata tidak.

Kata imbuhan yang biasanya dibutuhkan untuk mengubah kata dasar menjadi kata benda, seperti: pen-, pe-, per-, ke-, -isme, -wan, -sasi, -tas, pen-an, pe-an, per-an, dan ke-an. Misalnya: perkantoran (per-an) dan wartawan (-wan).

Contoh kata benda dalam sebuah kalimat, seperti:
Makanan yang dimasak itu untuk korban gempa.
• Pria tampan itu seorang pelukis terkenal di Indonesia.

2. Membentuk kata Kerja
Kata kerja adalah kata yang digunakan untuk menjelaskan suatu perbuatan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang. Kata kerja memiliki ciri-ciri, meliputi fungsi utama sebagai predikat, bermakna sebagai proses atau keadaan, bermakna sebagai keadaan, dan tidak bisa digabungkan dengan adverbial.

Imbuhan yang biasanya digunakan untuk membentuk kata kerja, seperti: me-, mem-, ber-, per-, ter-, di, -kan, ter-kan, dan di-i. Misalnya: menari, berkuda, atau bernyanyi.

Contoh kata kerja dalam sebuah kalimat, seperti:
• Ibu membakar sampah di belakang rumah.
• Pak Raden berlari setiap pagi.

3. Membentuk Kata Sifat
Kata sifat atau adjektiva adalah kata yang digunakan untuk mengubah kata benda atau kata ganti sehingga membuatnya menjadi lebih spesifik. Kata sifat ini bisa menjelaskan tentang kuantitas, kecukupan, urutan, kualitas, dan menekankan suatu kata.

Kata sifat memiliki ciri-ciri yang bisa mempermudah pemahaman, seperti bisa ditambahkan dengan kata keterangan pembanding, kata keterangan penguat, bisa diulang, dan bisa diingkari dengan kata tidak.

Imbuhan yang biasanya digunakan untuk membentuk kata sifat, meliputi: –i, -wi,-iah, ter-, -er, -al, -ik, dan –is. Misalnya: agamis, manusiawi, duniawi, atau ilmiah.

Materi Kepenulisan LACTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang