part 3 KAMU HARUS MENYUKAIKU

10 1 0
                                    

Farel langsung menyengir lebar, "TENTU SAJA AKU SENANG KYAHAHAHA!" teriaknya.

"Begitu saja kau senang, dasar anak kecil."

"Walaupun kau hanya tidak serius melakukannya, tapi aku tetap senang," kata Farel pelan dan menimbulkan semburat merah di pipinya.

"Hi pipimu memerah?" Tanya Dandi dengan cengiran licik. Tanpa bicara Farel langsung menarik selimut dan tidur membelakangi Dandi.

'Ah... perasaan apa barusan? Aku sangat senang menggodanya ,batin Dandi

"Hai... sikap macam apa itu, masa kau membelakangiku heh?" kata Dandi sambil menarik pinggang Farel dan membalik tubuh Farel.

"Isshhh... Sial umpat Farel

"Ahahaha... wajahmu memerah, lucu sekali kata Dandi kegirangan, tapi Farel hanya menatap jutek ke arah
Dandi

Dandi menarik tengkuk Farel dan mendekatkan wajah mereka, 'Benar-benar... lucu kalau dilihat seperti ini dan aku semakin ketagihan mempermainkannya, batin Dandi

"Ka-kau mau apa huh?" tanya Farel gugup.

Tanpa banyak bicara Dandi langsung melahap bibir ranum Farel. Farel sangat terkejut orang yang sangat dia sukai menciumnya ah tidak., bukan sekedar ciuman namun lumatan, wajah Farel bertambah bersemu dan memejamkan matanya karena begitu gugup.

"Kau suka? Kelihatannya kau sangat suka hahaha." kata Dandi setelah melepaskan kecupannya.

"Kenapa kau tertawa heh? Apa ciumam tadi tidak serius?

"Tentu saja tidak, adik kecil. Aku hanya sangat senang menggoda dan mempermainkanmu, kau benar-benar lucu seperti boneka," kata Dandi mengejek.

"SIAL! bentak Farel yang kembali membalikkan badannya. Namun Dandi kembali jahil, dia mengecup
bahu Farel dan mengelus perut nya
yang membuat wajah Farel bertambah merah.

"Kak... eekkhhh apa yang kau lakukan aaah desah Farel.

'A-apa yang barusan dia lakukan? Dia mendesah? Waw.. aku menyukainya. terdengar lucu hahaha batin Dandi.

"Aku menggodamu, sepertinya kau sangat menyukainya hahaha..." ejek Dandi dan kembali menjilat leher dan kuping Farel.

*Emmhh, i-iyaahh....aaahhh aku menyukainya, apa kau juga menyukainya kak?"

"Tidak. Aku hanya suka expresimu yang begitu... emmm begitu... entahlah. aku hanya suka reaksimu."

"Emmhhh aaakhhh" Farel

Farel mendesah keras saat tangan Dimas meremas penisnya yang menegang Dandi membalik tubuh farel dan memasukkan tangannya dalam celana farel.

"Dasar gay, baru sebentar sudah bangkit," ejek Dandi sambil memainkan ujung penis farel

"Aaakhh Ohhh Kak... emmhh.. desah farel sambil memegang lengan Dandi

Dandi kembali mengocok penis Farel yang sudah sangat keras, "Wajahmu terlihat manis sekali adik huahaha..... emmhh kata Dandi sambil menjilat pipi Farel

"Teruss... eeessshhh... aaakkhhh aku sudah mau keluar emmmhhh..." desah farel keras namun kocokan Dandi langsung berhenti.

"Cukup, hoaaamm... aku mau tidur, bye.."

"WHA-WHAT??? Kau mau berhenti ketika sudah diujung? Sial!" Farel langsung berlari terbirit-birit ke toilet sedangkan Dandi tertawa  di atas kasurnya.

Setelah Farel berhasil 'mengeluarkan' bebannya di toilet dia pun kembali ke kamar, namun Dandi sudah tidur terkapar bagaikan mayat, wajar saja, hari-harinya begitu berat dan padat. Farel pun merebahkan tubuhnya juga di kasur yang sama kemudian tertidur dengan memeluk tubuh hangat Dandi.

KAMU HARUS MENYUKAIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang