[45] The One, I Love

28.8K 3.1K 759
                                    

So come with me and share the viewI'll help you see forever tooHold me now, touch me nowI don't want to live without you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

So come with me and share the view
I'll help you see forever too
Hold me now, touch me now
I don't want to live without you

Nothing's gonna change my love for you
You ought to know by now how much I love you
One thing you can be sure of
I'll never ask for more than your love

[Nothing Gonna Change My Love for You]


Mau tak mau Kinna semakin menangis.

"Terakhir di bandara itu, lo janji nunggu gue? So, now, here I am!" Jordan tersenyum menahan haru, pandangannya teralih pada rumah kontrakan di belakang mereka, "Let's go away from here. Take your beautiful Rumi with us. I will love her like my own sister."

Dan Kinna tidak pernah berhenti mengatakannya berkali-kali. "Jordan... you're too kind."

"Ayo, Ki. Please, pulang ke Jakarta, ya? Gue jemput lo ke sini. Gue nggak akan biarin lo pergi lagi. Dan gue nggak akan pernah pergi lagi dari lo!" Jordan menahan sesak, "kebodohan terbesar gue adalah... pergi ke Aussie waktu itu. Gue kembali, dan lo nggak ada. Maaf... itu nggak akan terjadi lagi, Ki. Gue mau... mulai sekarang kita selalu sama-sama, ya? Jadi... istri gue, ya, Ki?"

Kinna menggeleng terisak. "But, Jor..." I can't.

Jordan terlalu baik untuk dirinya yang sudah kotor. Jordan... Kinna benar-benar menangis. Jordan tidak pantas bersamanya. Tangisnya meluncur lagi. Andai Jordan tahu dia sudah rusak. Kinna menyerahkan diri secara suka rela pada Kalla-hampir tiap malamnya. Bahkan tidak mengingat janjinya pada Jordan dulu.

Kinna menyesal? Mungkin tidak. Kinna tidak pernah menyesal memilih Kalla. Tapi, Kinna terluka mengingat Jordan. Mengingat janjinya pada Jordan. Kinna merasa berdosa melihat laki-laki itu. Tuhan, maafkanlah dirinya dan kebodohannya.

Perempuan bodoh mana yang menolak ketulusan dari laki-laki seperti Jordan- yang memberikan janji masa depan jelas. Tapi mengapa Kinna di sini, terjebak hubungan tidak jelas bersama Kalla. Bodohnya lagi, mengapa dia menyukainya dan menerimanya? Apabila Jordan datang lebih dulu sebelum Kalla, apa yang akan terjadi? Perempuan normal pasti akan langsung mengiyakan ajakan Jordan yang indah. Tapi, dia tidak normal.

Kinna merasa tidak pantas lagi untuk membayangkan yang indah-indah bersama Jordan. Mungkin dulu, Kinna masih berharap mencintai Jordan. Tapi sekarang, gerbangnya sudah dia tutup rapat. Bukan. Bukan karena dia tidak bisa mencintai Jordan. Kinna yakin siapapun perempuan-pasti akan jatuh cinta pada Jordan dan kebaikannya.

Melainkan, dirinya sendiri. Dirinya yang tidak pantas untuk Jordan. Kinna harus sadar itu. Jordan harus mendapatkan perempuan yang jauh lebih baik darinya.

Jadi, Kinna hanya tersenyum. Berusaha menghapus tangisnya. "Lo capek Jor, di jalan? Lo butuh istirahat. Gue siapin kamar di pondokan, ya? Maklum, rumah gue sempit. Jadi, nggak bisa buat lo juga."

Call KinnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang