lima belas

518 96 1
                                    

2001-2021

tangan mashiho masih sibuk mengambil gelas dan bubuk teh di dapur asahi. menunggu air yang sedang ia panaskan untuk mendidih. saat suara tik terdengar dari heater, segera mashiho tuang ke gelasnya dan gelas asahi. dan membawa kedua minuman hangat tersebut ke kamar asahi

berharap membawa ketenangan bagi asahi

rasa bersalah masih berkeliaran di dalam tubuh mashiho. asahi berantakan selepas kelas terakhir berakhir

asahi langsung keluar kelas tanpa mengucapkan apapun kepada mashiho. menggerakkan kakinya menuju apartment-nya

hanya satu yang ada dipikiran asahi saat itu, menangis

asahi ingin menangis tanpa perlu takut harus berhenti karena dilihat oleh orang lain

mashiho tidak tega

mashiho tidak akan membiarkan asahi menangis sendiri, karena kebodohan dirinya

dikejar asahi, disamakan ritme jalannya

mashiho tidak ingin temannya menangis sendiri, tenggelam dalam air matanya sendiri

ini salahnya, sepenuhnya kesalahannya

•••

dan disinilah dirinya, duduk di kursi kamar asahi dan asahi yang masih duduk di tempat tidur menangis dalam diam

mashiho masih belum ada menggerakkan tubuhnya untuk mengambil tubuh asahi agar dapat masuk ke dalam pelukannya

memberikan kehangatan

memberikan pesan bahwa asahi akan baik-baik saja

namun dirinya terlalu takut

"mashi" panggil asahi, masih dalam posisi menutup wajahnya dengan selimut

"iya?"

"boleh minta peluk?"

mashiho tidak membalas ucapan asahi

tubuhnya bergerak, duduk di sebelah asahi dan mengambil tubuh kecil asahi

merengkuhnya membiarkan temannya ini menangis membasahi bajunya

sudah bukan tangisan pelan yang mashiho dengar, tapi tangisan kencang yang mungkin asahi tahan dari tadi. tubuh asahi bergetar, nafasnya tak beraturan, dan mashiho?

dirinya hanya dapat mengelus punggung asahi

tidak ada yang dapat mashiho lakukan selain memeluknya dan mengelus punggung asahi hingga asahi lelah menangis

namun sepertinya asahi tidak berencana untuk berhenti menangis karena saat ini tangisannya semakin kencang dan tubuhnya semakin bergetar

"asahi" panggil mashiho pelan

asahi yang berada di pelukan mashiho, mengangkat tubuhnya menatap mashiho dengan matanya yang masih menangis

mashiho tertawa kecil "kau jelek sekali menangis seperti ini"

asahi hanya tersenyum kecil lalu mengusap air matanya di pipi dengan tangannya, "kenapa?"

"hey i'm so sorry"

"for what?"

"for making you cry like this" balas mashiho

"it's okay, it just i can't handle my own feelings"

"no no asahi look, jika tadi pagi aku tidak menunjukkan foto itu mungkin kau tidak akan menangis saat ini" jujur mashiho masih khawatir dengan apa yang dirinya lakukan tadi pagi

2001-2021; jaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang