[1-4-3] Ve · d u a

1 0 0
                                    

Gue berlari dengan semangat ke arah lapangan besar yang tersedia di taman kompleks. Meletakkan skateboard Ren-yang ga sengaja gue liat di garasi nya- dengan segera. Mulai menappak kaki ke atasnya, gak sabar buat nyoba gimana rasanya main skateboard.

"Woi" teriakan Ren membuat gerakan terhenti. Dia menghampiri gue dengan tangan penuh barang-barang yang gue tau apa.

"Pake pengaman dulu" ucapnya perhatian sambil memasangkan barang-barang tadi ke kedua siku dan lutut gue. Gak lupa beserta helm.

Gue tersenyum kecil berterima kasih. Dan mulai nyoba buat menaiki skateboard.

Tapi baru aja beberapa meter gue berjalan diatasnya, tubuh gue tiba-tiba limbung yang membuat bokong gue jatoh ke aspal dengan keras.

Gue meringis kesakitan.

Gue bisa liat Ren yang tadi lagi sibuk masangin pengaman ke tubuhnya sendiri langsung bergegas ngeliat keadaan gue.

"Lo gak papa?" Tanya Ren cemas. Gue gak menjawab, cuman memajukan bibir cemberut. Ren terkekeh lalu menarik tangan gue mengajak berdiri.

"Sini gue ajarin" tawarnya dengan manis.

"Biar sang ahli yang turun tangan"

Dan seketika manisnya ilang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[BOW 2] 1-4-3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang