M

2.6K 271 15
                                    

Jennie mendengus sebal ia lupa menanyakan dimana lisa tinggal sekarang karna keasyikan bermain kemarin, pagi ini jennie entah kenapa ingin menemui lisa. Rupaya jennie telah menyelesaikan kelas lebih cepat dari biasanya tak tahu ingin melakukan apa jennie hanya bisa memikirkan ingin mengunjungi atau mengganggu lisa mungkin? Kkk

"Kenapa kau bodoh sekali jennie" ia meruntuki dirinya sendiri saat didalam bus hendak pulang.

Bus jennie berhenti namun tidak didepan kompleksnya, jennie turun dengan wajah masamnya berjalan menyusuri jalanan seorang diri, suasana siang ini untung saja tak terlalu panas jadi jiwa malas jennie tiba tiba ciut dan malah ingin berjalan jalan sebelum pulang, biasanya jika jennie memiliki jadwal cepat ia sangat senang karna bisa segera merebahkan dirinya namun kali ini berbeda.

Hingga sore hari tiba jennie hanya duduk di tepi sungai han sambil memandang gedung gedung yang kini mulai memancarkan cahaya dari lampu lampu yang sengaja dinyalakan saat malam hari. Sebelum berniat untuk pulang jennie menghela nafasnya lalu kini berdiri.

"Aish kenapa hari ini pikiranku kemana mana" gerutu jennie

Jennie sudah maju beberapa langkah dari tempatnya tadi namun kini langkahnya terhenti kembali saat kedua matanya menangkap seseorang yang tak asing sedang duduk ditepi sungai han dengan asap roko mengepul dari sana. Jennie mendekat ketika ia yakin itu adalah orang yang ia duga. Namun agar lebih yakin jennie mengambil ponselnya lantas menelpon seseorang, suara dering telpon menggema dari arah sana.

"Nuguseyo?" ucap seseorang

"Kau tak menyimpan nomorku? Aihs jinjja!" Kata jennie yang kini berada di samping orang yang mengangkat telponnya

Lisa melirik jennie dan dengan wajah malasnya ia langsung menutup panggilan jennie. Jennie terkekeh melihat wajah kesal lisa lantas kini dirinya duduk disamping lisa.

"Kau mabuk?" Jennie jelas mencium bau alkohol yang sangat menyengat dari tubuh lisa

Tak merespon ucapan jennie, lisa hanya kembali menyedot gulungan tembakau itu lantas menghembuskannya perlahan. Jennie bisa melihat tatapan kosong dari mata lisa yang kini mata hazel itu terlihat memerah.

"Tak baik jika terlalu banyak minum, kenapa kau nakal sekali aish" jennie tak bisa berhenti menggerutu pada kelakuan lisa

"Jennie-ya"

Jennie menengok ke arah lisa yang memanggilnya, lisa sama sekali tak memandang jennie pandangannya masih sama mengarah kedepan.

"Percayakah kau bahwa aku juga manusia yang punya rasa lelah?" Lisa berbicara dengan nada yang membuat hati jenniepun merasa sakit

"Mengapa semua orang selalu saja egois! Ryujin! Jisoo! Chaeng! Dan... Daddy! Semua orang yang begitu aku sayang mengapa tega melakukan hal yang selalu membuat aku kecewa dan marah!" Lanjut lisa Setelah dirasa dirinya mampu melanjutkan kata katanya pada jennie

Jennie menghembuskan nafasnya, ia jelas tau apa yang terjadi pada lisa. Gadis disebelahnya ini terlihat berantakan, entah seberapa besar beban yang sedang ia pikul sekarang namun jennie bisa dengan jelas melihat itu hanya dari pandangan mata lisa yang seakan lelah dengan semuanya. Sebenarnya jennie khawatir namun jika sifat dingin dan rasa acuh lisa sedang dalam mode on jennie tak bisa dengan sabar menghadapi anak ini, bisa saja jennie langsung memakannya.

"Semua orang tak pernah mengerti diriku, mereka hanya memikirkan dirinya saja. Bolehkah aku melampiaskan semuanya padamu?" Mata Hazel yang memerah itu kini beradu dengan mata kucing yang sedari tadi memandangnya.

"Tentu saja, lakukan apa yang kau inginkan. Bukankah aku janji akan membantumu? Kali ini aku akan membantumu melepas sedikit rasa lelahmu, berbagilah denganku lisa" jennie tersenyum tipis pada lisa

The Humming ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang