Z

3.4K 225 13
                                    

10 years letter....

Satu sel jeruji besi baru saja di buka oleh Salah satu penjaga. Jeruji besi keduapun telah dibuka dan yang terakhir pintu berlapis besi itu terbuka lebar menampilkan sebuah lapangan luas dengan beberapa tumpukan salju dimana mana. Seorang wanita dengan hoodie hitam dan senyuman yang berbeda berdiri di awang gerbang. Ia tengah merasakan hembusan angin dingin yang baru saja menerpa wajahnya.

Berbekal tas gendong yang tak terlalu besar akhirnya wanita itu melangkahkan kakinya keluar. Inilah untuk pertama kalinya setelah sekian lama ia bisa kembali melihat salju secara langsung. Langit mendung tak menjadi penghalang untuk senyuman manis yang wanita itu tampilkan.

Tahun ini umurnya mencapai 33 tahun, namun lihatlah wajah imutnya yang selalu menghiasi hari harinya. Wanita itu masih memiliki wajah yang sama yaitu wajah indah ditambah aura kemaskulinan yang selalu memikat hati berbagai gender.

Waktunya untuk memperbaiki semuanya, lisa telah melakukan pengobatan dan juga terapi selama ia berada di penjara. Kecanduan dan penyakitnya sudah sepenuhnya dinyatakan sembuh. Dan ini belum terlambat untuk memulai sesuatu yang baru.

Lisa sempat melihat seekor rusa yang berasal dari hutan di samping penjara, lisa mendekat dan ingin meraih rusa itu dengan langkah perlahan tangan lisa hampir menyentuh punggung rusa itu namun..

Ehem...

Deheman seseorang membuat rusa itu berlari memasuki hutan, lisa hanya memandang rusa itu yang menghilang dibalik rerumputan yang tinggi. Ia pun memutuskan untuk berbalik dan memarahi siapa yang membuat rusa itu ketakutan.

Bruk..

Seseorang memeluk lisa dari belakang, desiran jantungnya naik membuat seluruh padannya yang tadinya kedinginan kini perlahan menghangat. Aroma ini adalah aroma yang selalu lisa impikan setiap malam saat berada di dalam jeruji besi, aroma yang selalu membuatnya bermimpi buruk. Tubuh orang di belakangnya mengunci lisa sehingga gadis jangkung itu tak bisa bergerak ia hanya pasrah dan menikmati sebuah pelukan yang sudah lama tak ia terima dari siapapun. Namun setelah beberapa menit pelukan itu melonggar dan lisa hendak membalikan badannya.

Saat ia membalikan badannya. Sekujur tubuhnya menjadi beku ia merasa bahwa raganya menyatu dengan salju salju yang tergeletak di mana mana. Lisa terkejut wajahnya yang memperjelas keadaan itu.

"Aku baru mendapat kabar jika kau bebas hari ini. Selamat" ucapnya.

Sial! Sudah 10 tahun lamanya namun senyuman orang di hadapan lisa masih membuatnya bergidik ngeri! Senyuman evilnya ah ani senyuman yang berasal dari seorang psycho. Apa lisa perlu melakukan pengobatan kembali karna kini jantungnya tak berhenti berdetak.

"Aku..

Aku merindukanmu lisa-ya" ucapan malu malu jennie membuat bibir lisa refleks terangkat.

Jennie kini menundukan kepalanya karna merasa malu. Namun ternyata tak hanya itu jennie menunduk karna air matanya baru saja menetes, entah mengapa namun jennie sangat sangat merindukan sosok lisa.

"Kau yakin?" Lisa bertanya dan jennie mengangguk namun kepalanya masih tertunduk.

"Maafkan ak-"

"Tutup mulutmu! Aku kemari bukan untuk mendengar permintaan maafmu. Aku disini untuk mengatakan sesuatu" jennie akhirnya memberanikan diri untuk berbicara.

Perlahan kepalanya mulai terangkat, mata mereka saling bertatapan dengan lekat.

"Maafkan aku lisa. Aku sungguh tak menyesal menjadikanmu tuas pengamanku, aku tak menyesal mengenalmu. Aku membutuhkanmu, aku tak ingin kau pergi, aku selalu ingin melihat wajahmu. Dan aku mencintaimu" jennie berucap di tengah isakannya.

Ia sudah tak perduli lagi jika nanti lisa akan mengatakan bahwa dirinya murahan, ia tak peduli. 10 tahun jennie tersiksa dengan pikiran dan batin nya. Penantiannya selama 10 tahun tak ingin ia sia siakan dengan sangat mudah.

"Gomawo eonnie. Aku senang mendengar kalimat itu darimu meskipun terlambat" lisa tersenyum.

Namun lisa malah mendapat pukulan keras dikepalanya. Jennie memukul lisa tanpa perasaan.

"Ya! Siapa yang mengajarimu bahasa seperti itu?" Lisa bingung

Apakah ia salah menggunakan bahasa formal saat berbicara dengan orang yang lebih tua darinya? Oh ayolah ini sudah 10 tahun, banyak yang berubah. Mungkin saja jennie sudah mempunyai pasangan atau bahkan memiliki beberapa anak. Tak seharusnya lisa masih berharap pada seseorang yang lebih memilih orang lain.

Jennie menghapus air matanya kasar! Dasar sialan! Lihatlah sifat menyebalkan lisa belum berubah, ia menghancurkan suasana.

"Apa aku melakukan kesalahan?" Lisa berkata seperti orang idiot.

"Apa selama di penjara kau tak membersihkan telingamu? Aku bilang aku mencintaimu. Aku mencintaimu lisa"

"Aku mendengarnya eonnie, tapi apa kau tak menyadarinya? Kekasihmu akan marah saat kau mengatakan itu pada orang lain"

"Kau pikir siapa kekasihku?!" Suara jennie yang geram kini meninggi.

"Mr lee?"

"Aigo" jennie berakting seperti orang menangis

"Apa aku pernah mengatakan padamu bahwa aku menyukai seorang pria?! Kau bahkan tau jika luka pertamaku adalah seorang pria dan itu adalah appaku sendiri"

Lisa mematung ditempatnya, sekarang ia sadar jennie menunggunya. Apa yang dikatakan jennie sebelumnya adalah kenyataan, meskipun ini amat sangat terlambat namun lisa bersyukur bisa merasakan moment ini bersama wanita yang selalu ia inginkan ini.

Dengan sigap lisa memeluk jennie dengan erat, jennie berada di pelukan lisa dengan isakan kecil yang membuat hati lisa menciut. Mata Hazel itu otomatis tertutup sesaat ia mencium pusat kepala jennie, bersamaan dengan air mata yang ikut menetes tanpa permisi lisa. Jennie balas memeluk lisa tak kalah erat, rasa rindu mereka teralirkan satu sama lain.

Meskipun sepuluh tahun lamanya, tanpa kabar dan tanpa bertemu mereka masih memiliki perasaan yang sama. Perasaan yang saling bergantung dan membutuhkan.

"Maafkan aku harus membuatmu menunggu lama jennie-ya, Aku mencintaimu. Sangat mencintaimu"

Lisa tak bosan mencium pucuk kepala jennie beberapa kali, sungguh ia sangat menyayangi wanita dihadapannya ini.

"Aku akan menebus waktu 10 tahun itu dengan baik" lisa menatap mata jennie dengan lekat.

Dan.

Cup..

Bibir mereka saling bersentuhan, mereka berciuman tanpa nafsu. Hanya berciuman yang menandakan kerinduan yang teramat. Rindu yang tak bisa di bendung dan tak bisa digantikan oleh siapapun.

Lisa mencintai jennie.

Dan jennie mencintai lisa.

Semuanya hanya memerlukan waktu. Semua orang pasti merasakan hal yang sama merasa terganggu jika orang itu masih bersama namun menyesal ketika orang itu pergi.

Salju turun kembali, lisa begitupun jennie masih berdiri disana dengan pelukan mereka yang seakan akan tak ingin berakhir. Semuanya telah jelas seseorang tak akan bisa sembuh dengan sendirinya, masalalu yang buruk hanyalah bumbu kehidupan kita di dunia. Meskipun itu menyakitkan cobalah jalani dan carilah jalan keluar untuk melupakannya. Apapun yang terjadi telah di tentukan, seseorang akan pergi dan yang lainnya akan datang. Begitulah hidup bersyukur adalah akhirnya. Tuhan tak akan membiarkan hambanya terus berada di dalam kesedihan, sesuatu yang pergi akan berganti dengan yang lebih baik. Begitulah rantai perjalanan hidup.

"Berjanjilah untuk selalu bersamaku lisa"

"Aku berjanji jennie"

Enddddddd.

The Humming ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang