The Great Alpha《Jaeyong》✔

4. Mate

TAEYONG terkesiap, membuka kedua kelopak mata dengan lebar dan berusaha menggerakkan tubuh yang terikat di batang pohon besar. Ia tidak bisa berbicara karena mulutnya tertutup oleh perekat. Oh sial! Kepalanya terasa sedikit pening, bagaimana perang melawan Grey Moon Pack? Ia bahkan kehilangan kesadaran setelah sosok yang ia tahu sebagai mate memukul belakang kepalanya.

Tubuh yang terikat erat di batang pohon, mulut yang tertutup oleh perekat. Taeyong menatap nyalang pada sosok laki-laki di hadapannya yang duduk di atas tanah seraya melemparkan ranting kayu ke dalam api. Langit sudah sangat gelap, Taeyong tidak tahu ke mana ia di bawa. Sial, rasanya Taeyong ingin memaki sosok lelaki yang kini tengah menatapnya; memberikan senyum kecil yang berhasil membuat jantung Taeyong berdetak dua kali lebih cepat.

"Aku tidak berniat melepaskanmu bila kau masih bersikeras untuk menolak takdir yang mengikat kita." gumam sosok yang kini berdiri dan berjalan menghampiri Taeyong, "namaku Jung Jaehyun, Alpha dari Grey Moon Pack, kau datang untuk menghancurkan tempatku, mengambil alih pasukanku dan membunuh hampir setengah dari warga di desaku. Jika boleh memilih, aku juga enggan terikat denganmu."

Taeyong mengeraskan rahang dan memberontak, membuat tubuhnya yang terbalut pakaian lengkap tergesek dengan tali tambang yang mengikat; menimbulkan rasa perih. Sombong sekali lelaki bernama Jung Jaehyun ini, cakar beracun miliknya akan segera membuat Jaehyun tewas dengan cepat! Taeyong ingin menghabisi mate-nya tanpa berpikir panjang.

"Kurasa kau tidak ingin melakukan itu, dia sangat tampan bila di lihat dari jarak sedekat ini. Lagi pula bukankah kita hidup di dunia ini agar bisa bertemu dengan mate?" suara tegas Zola terdengar dari dalam kepala, membuat Taeyong menggeram kesal.

Iris hitam Taeyong menatap lurus wajah Jaehyun yang berjarak setengah meter darinya, cahaya dari api unggun membuat sosok dominan itu terlihat semakin berwibawa. Memang tidak bisa di pungkiri bahwa Jung Jaehyun terlihat begitu tampan dengan hidung mancung, alis tebal, bibir tebal berisi serta rahang tegas. Warna kulit lelaki tinggi itu sangat putih, seperti salju pertama di musim dingin.

"Aku tetap ingin membunuhnya! Ia membuatku tidak sadarkan diri saat perang! Bagaimana kondisi Chanyeol?! Sial, kenapa aku harus terikat dengan musuhku sendiri?!" seru Taeyong frustrasi; membalas Zola yang kini terkikik geli.

"Jangan menolak takdir yang telah di putuskan oleh Moon Goddes, kau akan tersiksa bila menolak mate. Kenapa kau tidak mencobanya terlebih dahulu?"

Karena merasa begitu kesal, Taeyong memutus mindlink dengan Zola; membuat serigala putih itu tidak bisa berbicara lagi. Kini fokus Taeyong hanya pada Jaehyun yang mengusap lembut pipinya; berhasil membuat Taeyong meremang. Dengan cepat Taeyong menggelengkan kepala, tidak ingin terbuai.

"Kurasa kita akan menghabiskan waktu yang cukup lama di sini, dengan kau yang terikat tanpa bisa mengatakan apapun dan aku mengawasi seraya menatapmu yang begitu frustrasi karena ingin bebas. Aku bersungguh-sungguh, bila kalimat penolakan keluar lagi dari bibirmu, aku tidak akan melepaskanmu." ujar Jaehyun dengan satu sudut bibir yang terangkat; membentuk seringai.

Sejujurnya Jaehyun enggan melakukan ini, namun Taeyong tidak boleh menolaknya. Sudah lama Jaehyun menunggu kedatangan mate! Ia ingin merasakan bahagia, seperti Johnny dan Ten atau pasangan lainnya. Andai saja Taeyong tidak berasal dari rogue, tapi mau bagaimana lagi, itu tidak bisa di ubah.

Jaehyun mendesah pelan, ia semakin mendekat; hampir membuat hidung keduanya bersentuhan. "Aku akan melepas perekat di mulutmu, membiarkanmu bicara agar kita bisa membahas tentang ini. Namun bila kau tidak mau-"

Taeyong mengangguk, lebih baik ia menyetujui usul Jaehyun terlebih dahulu. Mulutnya terasa tidak nyaman karena tertutup perekat.

Tangan Jaehyun terulur, ia melepaskan perekat di mulut Taeyong dengan satu tarikan, berhasil membuat si lelaki bermarga Lee memekik pelan. Sial, apa lelaki bermarga Jung itu tidak bisa memperlakukannya sedikit lebih lembut?! Bajingan.