Bakal di update next chapter kalau udah 17 vote/coment.
.Disebuah kamar yang cukup elegan, terdapat seorang pria yang baru masuk. Pria itu menghempaskan tubuh kekarnya ke ranjang empuknya. Sepersekon kemudian dia memijit pelipisnya, seperti tengah memikirkan sesuatu.
Pria itu bangkit dari tidurnya, dan kini beralih menatap botol minuman ditangannya.
"Dalam rangka apa dia ngasih gua minum?" Kai malah tersenyum sendiri. Dia kembali teringat atas kejadian di kantin.
"Lu Jennie kan? Anak kelas 12 IPS 3?"
"Badan lu bagus juga."
Mengingat hal itu, Kai malah mengusap wajahnya dengan kasar. Dia tidak habis pikir pada dirinya sendiri, mengapa dia bisa melontarkan kalimat itu dipercakapan pertama mereka.
Oke, Jennie pasti menganggapnya aneh.
"Hp gua! Iya hp gua. Mana ya?"
Langsung saja dia mencari keberadaan ponsel pintarnya. Setelah mendapatkannya, Kai pun membuka grup kelasnya.
"Oh iya bego, gua kan ga sekelas sama dia."
Entah apa yang sedang Kai pikirkan. Sibuk mengotak-atik ponselnya. Terlihat dia mencari grup angkatan diponselnya dan men-scroll panjang layar ponselnya.
Beberapa saat kemudian, dia berhenti disebuah nama profil dengan foto profil seorang gadis memakai dress ketat bahu terbuka.
Jennie Kim.
Kai membuka foto profil Jennie, dan memperbesarnya. Dia hendak menambahkan profil tersebut ke daftar kontaknya. Namun seketika dia mengurungkan niatnya. Bagaimana tidak? Otomatis tentu saja Jennie akan mendapatkan notif bahwa dia menambahkan Jennie ke daftar kontaknya.
"Kalau gua add, pasti dia malah mikir gua aneh." Kini Kai malah ber-overthinking ria.
Seketika pikiran Kai buyar begitu mendapatkan notifikasi diponselnya.
Ting!
Kai membacanya lewat notifikasi diponselnya.
Krystal.
Ngapain online?
Gausah nyariin aku deh, aku lagi ngambek sama kamu.Membacanya, membuat Kai memutar bola matanya dengan malas sembari menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Hadeh, mulai dah." Karna malas, pria itu melempar asal ponselnya ke ranjang.
.
Sementara itu, di kediaman Jennie.
"Eh? Ini bunga dari siapa?" Ternyata Jennie mendapatkan sebuket bunga mawar hitam didepan pintu apartemennya.
"Perasaan gua nggak ada beli bunga deh." Jennie memeriksa bunga tersebut dan mendapatkan selembar kartu ucapan.
"Jangan dengerin apa kata orang. Semangat, gua ada buat lu —x." Jennie membaca sederet kalimat dikertas tersebut.
"X? X siapa?" Gadis berambut pirang itu terlihat tengah berpikir keras.
"Ah yaudah deh. Mending gua simpen aja. Lumayan buat ngisi vas bunga gua."
Tidak mau ambil pusing, Jennie memilih mengambil buket mawar hitam tersebut dan membawanya masuk ke apartemennya.
Karena merasa gerah, Jennie melepas seragam ketatnya dan hanya menyisakan tanktop berwarna hitamnya dan hot pants. Kini terpampanglah liukan tubuh seksinya. Toh, tidak ada siapa-siapakan disini?
Gadis itu menuju lemari pendinginnya, berharap menemukan sebotol alkohol disana. Ya, minuman favoritnya. Setelah menemukannya, Jennie pun meneguk nikmat alkohol tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
FUCK, JENNIE! [NC 18+]
De Todo"Lu kan pelakunya? Makanya lu ga panik. Astaga Jennie kenapa lu ceroboh banget? Mana minggu depan gua mau ikut lomba, ah anjir." -Kai. "Lah, terus kenapa? Kenapa gua harus panik? Kan kita emang beneran ciuman? Ga ada yang perlu dipanikin, baru gitu...