OS 3

11.8K 556 83
                                    

Peringatan : Rate 21+
Disclaimer : Tokoh milik Masashi Kishimoto
Sasuke x sakura

Jangan lupa Vote dan Comment!




Sasuke menghela nafas dalam. Baru lima jam yang lalu ia meninggalkan baby-nya namun hati terasa begitu berat. Ia rindu sekali. Tangannya memutar telepon genggamnya gamang.

Sudah 3 kali ia melakukan panggilan cepat tetapi malah suara operator yang menjawabnya. Sasuke benci diabaikan. Dan manusia yang berani mengabaikannya hanya satu orang siapa lagi kalau bukan haruno sakura. Si gadis kembang elit.

Sasuke tak lagi fokus pada pekerjaannya. Ia lebih baik menunggu tiga hari lagi hingga ia bisa kembali bertemu dengan pelakor ciliknya. Apa ya yang harus ia bawa kali ini? Apa perlu ia membawa paus orca atau asuransi paus biru? Kedengarannya menarik.

Sasuke tersenyum kecil mengingat bagaimana antusias babynya nanti. Ia harus memastikan gadis itu semakin memberinya ruang di hati gadis itu untuk dirinya. Ia ingin menjadi pemilik jiwa raga sakura. Tanpa terkecuali.

Namun sayang, sakura sangat sulit ditaklukkan meskipun ia sudah beberapa kali bercinta dengan gadis bersurai merah muda tersebut. Dua tahun sudah berlalu tapi belum ada tanda-tanda gadis itu takhluk padanya bahkan dia yang menjadi budak cinta remaja cantik itu.

Bagaimana ia mengatakannya. Sakura itu mahal. Gadis itu mungil. Memiliki pipi temben seperti bakpau yang membuatnya gemas ingin mengigitnya, kemudian mata bulat berwarna hijau, belum lagi dengan bibirnya yang tebal dan manis. Sakura adalah tipe wanita impiannya sejak dulu.

Sakura juga bukan tipikal gadis yang menye-menye. Disakiti terus menerus hanya pasrah. Tidak! Meskipun kecil dan imut gadisnya sangat tangguh. Sakura bahkan pernah memukul koleganya dibagian kepala dengan tongkat baseball karena berani mencolek bokongnya. Bisa kalian rasakan bagaimana tengkuk kalian dihantam kayu dengan kuat.

Sasuke tersenyum-senyum bila mengingat kesadisan sakura. Terlihat lebih mengagumkan dan menggairahkan. Tidak pernah bosan.

Senyumannya meredup mendapati gadis bersurai legam dengan poni dibagian depan menggunakan pakaian minim dan tipis.

Sasuke menahan diri agar tidak muntah karena payudara sebesar melon itu hampir tumpah. Hanya tertutup dibagian putingnya saja. Sasuke bukannya nafsu malah jijik dan keheranan, apa dia tidak kedinginan memakai pakaian yang hanya menutup sebagian kecil aset wanita itu. Atau memang wanita yang merangkap sebagai istrinya itu suka memperlihatkan tubuhnya yang sama sekali tidak menarik baginya. Terlalu besar itu membuatnya tidak berminat.

"Suamiku..." panggilnya sumriang.

Sasuke membalasnya dengan gumaman tak jelas. Pria datar itu terlihat enggan menjawabnya dan mulai fokus pada pekerjaannya.

Mendengar gumaman tak berminat suaminya membuatnya kesal. Jauh-jauh ia merawat diri menyuntikkan beberapa botox dibagian dadanya agar semakin melembung namun suaminya acuh tak acuh padanya. Ia tidak suka.

"Sasuke-kunn~" rengeknya manja dan menggoyang-goyang dada melonnya merayu sasuke.

Sasuke mendelik aneh. Kenapa pula dengan wanita di hadapannya ini. Aneh. Apa wanita itu gatal? Mengapa dia tidak menggaruknya ke tembok saja. Menggelikan.

Tanpa memperdulikan delikan sasuke, wanita itu memutar dan menempelkan dadanya disekitar lengan kekar suaminya membuat sasuke melotot garang. Ia jijik disentuh buah sebesar melon itu.  Rasanya keras seperti batu berbeda dengan milik sakuranya yang empuk seperti squisy. Sial jika sakura tau habis sudah jatahnya selama seminggu full.

"Hinata." Desisnya marah.

Ia menarik lengannya dan menepuk kasar bagian luar kemejanya yang terkontaminasi virus melon XL. Sasuke menahan gejolak di perutnya. Sasuke tidak suka sesuatu yang besar, ia lebih suka yang pas-pasan namun kenyal dan enak di genggam.

Sasuke bergidik melihat wajah hinata yang mayun, bukannya lucu malah terlihat menjijikkan dan aneh. Sudah berapa kalinia mengatakan hinata aneh hari ini? Sasuke tak sudi menghitungnya.

"Sasuke-kun ayo pulang.."rengek hinata memayunkan bibirnya seperti bibir bebek. Ingin terlihat menggemaskan dimara sasuke. Namun sayang seribu sayang sasuke malah najis melihatnya. Lebih baik ia mendengar rengekan naruto daripada siluman melon XL di depannya.

"Apa kau buta? Saya sedang bekerja." Ucap sasuke sadis. Sasuke menekan kuat keyboard kesal menunjukkan bahwa ia tidak ingin diganggu.

"Ck kenapa sih?! Yaudah aku tunggu dirumah ya sayang." Hinata mengedipkan sebelah matanya genit membuat sasuke ingin melempar asbak saking kesalnya.

Lima belas menit setelah hinata pergi, seseorang menyeleneng masuk ke ruangannya membuat sasuke ingin menyemprot siapa yang berani masuk ke ruangannya sembarangan.

Ketikan ia mendongkak wajah muramnya berubah menjadi berbinar secerah mentari. Sakura. Baby-nya datang. Astagaa untuk pertama kalinya selama dua tahun hubungan mereka. Ini sebuah keajaiban.

"Ini kantor om suram banget. Sakura nggak suka." Sakura menenteng paper bag besar, jantung sasuke berdetak tak karuan.

Berjalan terburu-buru sampai kakinya tersandung meja.

Sakura tertawa geli melihat sasuke yang antusias menyambutnya. Ia mendekat dan memeluk sasuke sangat erat.

"Kenapa nggak ngabarin saya dulu."

"Surprise!!" Ucap sakura cengegesan.

Sasuke terkekeh gemas mengecup pucuk kepala sakura berulang kali. Mereka berjalan beriringan ke sofa biru tua. Sasuke sekali lagi menarik sakura, melepas rindu dengan mencium keras bibir mungil sang empu. Setelah selesai bercumbu sakura menunjukkan paper bag yang ia bawa.

"Aku bawa makan siang."

Sakura mengeluarkan banyak kotak makanan. Hingga berbagai macam makan berjejer dihadapan sasuke.

Sasuke meneguk liurnya. Semua makanan ini adalah favoritenya sial ia semakin jatuh cinta pada sakura. Sudah cantik, mandiri, hidup sehat lagi, tidak seperti hinata yang hanya setor melon saja ke kantor.

Sakura memberikan sumpit pada sasuke. Meletakkan segelas ocha yang masih hangat disamping kiri sasuke.

Sasuke sangat bahagia saat ini. Ini adalah makan siang paling menyenangkan dalam hidupnya. Ia tertawa bahagia bersama gadis mungilnya. Terkadang gadis itu akan menyuapinya dengan mesra.

Tanpa mereka sadari seorang wanita menatap sendu dari balik pintu. Untuk pertama kalinya sasuke bisa tertawa selepas itu. Ia merasa buruk sekarang. Tanpa mengampiri mereka ia pergi meninggalkan ruangan sasuke dengan senyuman lega.

"Pastikan gadis itu aman."

"Baik nyonya."





Tbc

Haiii semuaa maaf saya updatenya lama bgt. Karna saya lg menjalani kuliah sem 5 dengan tugas menggunung😭
Ini aja update karena lg cape bgt sama tugas kuliahh

Om Sasu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang