hai hai haiii maaf update nya akhir akhir ini slow soalnya jadwal Minggu ini padat banget
2 Minggu setelah kejadian perselingkuhan itu Naren selalu me nelpon Anji dan selalu mengganggu aktivitas Anji, sebenarnya Anji sudah mengganti nomer 5 kali, hingga "sial siapa sih ini yang chat" kedua orang yang mendengar pemuda itu kebingungan, Anji mengumpat? "kenapa siapa yang chat coba sini gua liat" di ambil hp Anji dari genggaman oleh Reno
"bangsat, Rangga majuin tanggal nya jadi hari ini, biar yang nembak Anji sendiri aja, jujur Anji kebingungan
di sebuah markas Anji sedang bermain dengan ponselnya dan "degh dugh" suara pukulan, Anji super duper kaget, dia melihat Naren sedang di pukuli oleh anak buah Reno, iya semua warisan dari rumah dan fasilitas nya milik Reno maupun bodyguard
Reno menyondor kan pistol "bunuh dia" singkat namun mengerikan "Anji gemetar dan berjalan ke arah Naren "Anji kasi kamu pilihan, petbi jauh dari kota ini dan jangan oernah hubungin aku lagi, atau kau mau aku sendiri yang mengantarkan mu ke neraka?"
Naren menggeleng "baik aku akan pergi sejauh mungkin dan tidak menggangu mu lagi, aku mohon jangan bunuh aku" mohon Naren, jadi ini yang di maksud tidak selevel?
"bebaskan dia" ucap Reno dan menghampiri adiknya "puas sayang?" tanya Rangga dan di balas anggukan lucu oleh Anji
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Anji mas pulang dulu ya, hari ini teh temen mas ngajak main" sambil beranjak dari sofa, Anji menarik baju rangga
"kenapa Anji?" di jawab gelengan oleh Anji "mau ikut" rangga duduk di sebelah Anji kemabali "bunda saya homophobic nanti kalau saya mau berangkat saya jemput kamu ok sayang"
Anji cukup kaget saat tau ibu rangga homophobic Anji menghela nafas panjang "ah sudahlah aku bersiap saja" setelah mandi Anji melihat Rangga dan Reno sedang berbincang, tampan
"kenapa masih diam? ayo cepat" panggil Reno "bang Reno ikut?" di balas anggukan oleh Reno
