Reiner duduk diantara Bertholdt dan Annie pada malam itu, menyantap beberapa kentang rebus yang manis dan segelas teh hangat. Barak selalu ramai dengan pertengkaran Eren dan Jean, bahkan untuk masalah kecil dimana hari ini mereka tidak sengaja menyebut nama belakang masing-masing. Meskipun beberapa pukulan jelas dilarang, itu cukup menghibur kadet yang lelah setelah latihan.
Meskipun merasa bodoh untuk tertawa begitu lepas, Reiner menyukai ini. Menunduk, dia mengambil kentang yang baru, mengupas kulit tipisnya dan mulai menggigit. Teksturnya yang lembut membuat buah ini pecah di mulut begitu terkena ludah, manisnya berasal dari kesegaran pemetikan. Mereka berharap mempunyai sponsor lebih untuk makanan yang enak. Tapi krisis pasca jebol nya tembok semakin parah.
"Jean, Eren! Hentikan! Kalian bisa kena masalah jika terlalu ribut." Marco mencoba melerai saat keduanya berusaha mematahkan tangan satu sama lain.
"Biarkan saja, aku ingin melihat siapa yang bermulut besar diantara mereka." kata Ymir. Reiner tidak terlalu menyukai mulut pedas nya, tapi dia juga tidak bisa mengelak kalau yang Ymir katakan adalah benar.
Daripada Ymir, Reiner lebih tertarik kepada gadis yang berada dibawah ketiak Ymir. Krista. Reiner selalu merasa dia memiliki keunikan daripada yang lain. Bagaimana dia tersenyum dengan anggun, bicara sopan nya, wajah yang elok, dan bagaimana itu semua bahkan menarik hewan kepadanya. Untuk beberapa kesempatan, Reiner merasa beruntung mendapatkan perhatiannya. Berharap untuk lebih setiap kali itu terjadi.
"Reiner..."
Reiner menoleh kepada Bertholdt. "Ya?"
"Kentangmu habis." Bertholdt selalu begitu, pemalu tapi perhatian untuk beberapa hal. Dan Reiner diam saat Bertholdt mengambil sisa kecil kentang ditangan Reiner, menggantinya dengan yang baru sebelum sama-sama tersenyum untuk artian yang berbeda. Terimakasih dan sama-sama.
Sebelum kembali berpaling, Reiner memundurkan tubuhnya agar Bertholdt memiliki kesempatan untuk melihat Annie. Daripada teman yang lain, Reiner kira pertemanan Bertholdt adalah yang paling tulus. Dan dia sangat ingat, menghormati kenangan masa kecil dimana Bertholdt yang akan mengulurkan tangan saat dia terjatuh setelah perundungan Galliard. Jadi saat Reiner sadar Bertholdt menyukai Annie, dia mencoba membuat mereka berkontak lebih lama.
"Bertl?"
"Ya?" Bertholdt yang sedang curi pandang kepada Annie langsung berpaling karena terkejut.
"Krista itu... Lebih baik kunikahi 'kan?" tanya Reiner tanpa melihat Bertholdt. Tangannya terlipat didepan dada dibadangnya, sementara mata emas itu tertuju pada gadis pirang mungil yang sedang berbincang manis dengan Ymir.
"Hei, Reiner!" Connie mendatangi meja mereka bersama Sasha yang langsung mengambil sisa kentang mereka.
"Kembalikan bagianku!" Annie merebut kembali satu kentang dari Sasha. Tapi itu tidak masalah, Sasha masih memiliki satu pelukan penuh dari kentang, dan tiga di mulut.
"Mau ke pasar bareng gak? Besok kan akhir pekan, akan ada promo untuk toko roti yang baru buka! Aku dan Sasha berencana mengambil semuanya!" Kata Connie diakhiri dengan seringai dan alis yang naik turun. "Daripada mencuri di gudang, lebih baik membeli. Bertholdt mau jugak gak? Annie--"
"Gak!" Annie memasang wajah malas, menggigit kentang dan dia pergi ke asrama lebih dulu. Mata Bertholdt mengikuti kepergian gadis itu sebelum kembali kepada teman-temannya.
Reiner tertawa pendek, "Haha, hentikan itu. Itu mungkin ditujukan untuk mereka yang tidak bisa membeli makanan dengan benar. Sejak tembok jebol, banyak yang kelaparan. Kita masih bisa makan, jadi berikan saja itu kepada yang lebih membutuhkan."
"Lagi-lagi kamu bertingkah seperti Kakak!" Connie menggaruk belakang kepalanya. "Tapi... Kentang dibanding roti... Itu agak berat..."
Pukul sembilan malam semuanya harus pulang ke kamar asrama. Hari itu terlalu lelah bagi mereka untuk menghampiri kasur satu sama lain, memilih untuk langsung merebahkan diri dan segera suara salam perpisahan berubah jadi dengkuran yang keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lupakan Hatiku Yang Bernoda [Reibert Short]
FanfictionSaat Reiner terlena dengan identitasnya sekarang, Bertholdt membawanya kembali pada bayang-bayang sebagai pejuang. Credit Art : Hajime Isayama Disclaimer Character : Hajime Isayama (Attack On Titan) Disclaimer Story : Hatsumi Hayashi (Don't repost w...