2. penyesalan

25 5 5
                                    

Kaila perlahan membuka matanya.
Ia mengerjapkan matanya karna merasakan silau cahaya matahari yang masuk melalui celah jendela. Kaila merasakan kepalanya sangat sakit apalagi dia merasa seluruh tubuhnya remuk. Kaila terbangun dari tidurnya. Matanya menatap ke sekeliling dengan pandangan bingung sebelum mengingat kejadian semalam. Kemudian melihat kesamping kirinya ada seorang lelaki asing yang tidak di kenal sama sekali.

Tiba-tiba kaila teringat pada kejadian semalam, saat dia mabuk dan melakukan hal yang menjijikkan apa lagi dia dengan suka rela menyerahkan tubuhnya pada orang yang sama sekali tidak dia kenal. Kaila berpikir kalo semalam dia melakukan hal itu dengan David, padahal itu hanyalah bayangan David.

Mata Kaila tiba-tiba memanas saat melihat orang disampingnya, tanpa di sadari air matanya telah turun membasahi pipi mulusnya.

Izzam yang merasa terganggu dengan isakan seseorang mulai membuka matanya, dia melihat ke sekeliling dan matanya terpaku pada gadis yang duduk di bagian sisi ranjang yang dibaluti dengan selimut.

"K...kau siapa?" Tanya Izzam dengan suara khas orang bangun tidur

"Kau telah merenggut masa depanku" ucap Kaila di sertai isakan

"Tapi aku tidak mungkin melakukan hal sekeji itu" balas Izzam

"Apa kau tidak ingat dengan kejadian semalam?" Tanya Kaila

Tiba-tiba Izzam sedikit mengingatkan kejadian semalam, walaupun tidak terlalu jelas.

"Tapi itu bukan sepenuhnya salahku, kau sendiri yang mau"

"Iya itu memang salahku, dan aku tidak akan meminta pertanggung jawaban darimu" ucap Kaila memotong ucapan Izzam

"Tidak, aku tetap akan bertanggung jawab atas kejadian ini"

"Aku tidak butuh tanggung jawabmu" ucap Kaila dan mengambil bajunya yang berserakan di lantai dan membawanya ke kamar mandi

Kepala Izzam seakan pecah memikirkan kejadian ini, dia tidak pernah menyangka akan melakukan hal seburuk ini. Bagaimana kalo keluarganya tau, apa lagi Izzam yang selalu di banggakan oleh keluarganya. Izzam akan menjadi penerus keluarga Malik. Keluarga terpandang telah melakukan hal sekeji ini.

Kaila keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap, tanpa menoleh pada Izzam dia mengambil tasnya dan ingin keluar, tiba-tiba Kaila terhenti dengan ucapan Izzam

"Aku akan bertanggung jawab" ucap Izzam

"Aku sudah bilang, aku tidak butuh tanggung jawabmu, karena ini bukan sepenuhnya salahmu"

"Tapi bagaimana kalo kamu hamil?" Tanya Izzam

"Itu tidak akan pernah terjadi. Kalaupun suatu saat hal itu akan terjadi, aku tidak akan membiarkannya berada di perutku lebih lama"

"Apa kau akan menggugurkannya?" Tanya Izzam yang tidak percaya dengan perkataan gadis itu

"Tentu saja aku akan menggugurkannya" jawab Kaila

"Apa kau gila? Janin itu tidak bersalah, dan dia berhak untuk hidup" Izzam tidak terima dengan keputusan gadis itu, karena apapun yang terjadi janin itu tetaplah darah dagingnya.

I'M STRONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang