Halo. Aku ingin sedikit bertanya.
Apa kamu tahu apa cita-citamu? Apa kamu sudah menentukan ingin menjadi apa kamu dimasa yang akan datang? Apa kamu sudah yakin dengan pilihanmu?
Aku Lalisa. Gadis berusia 18 tahun yang baru saja memasuki dunia perkuliahan. Salah jurusan? ooo tidak. Apa ini yang aku impikan? tidak juga. Aku hanya mengikuti kemana kakiku melangkah dan membiarkan takdir mengambil perannya.
Boleh aku bertanya sekali lagi padamu?
Apa diusia 18 tahun belum pernah dekat dengan lawan jenis dalam romansa adalah hal yang aneh dan tidak wajar? Apa salah meyakini bahwa akan datang seseorang yang terbaik untukku dikemudian hari? Kenapa harus terlalu tergesa-gesa untuk mencari belahan jiwa mu?
"Bentarrr, kok gue jadi melankolis giniii sih?" Lena sudah tampak sangat frustasi. Dengan laptopnya, dengan minumannya yang sudah hampir habis, bahkan dengan teman yang sedang duduk didepannya.
"Kan gua dah bilang Lalena, jangan nulis cerita berdasarkan apa yang lo alamin." Auryn teman beda jurusan lena yang sangat menyebalkan. Hidupnya hanya berputar pada novel fiksi.
Tau gak, cara termudah membuat auryn marah? panggil aja uryn. Sudah pasti kalian akan ditimpuk flatshoes atau disiram air putih dari tupperware kesayangan mama Aryn. Tentu saja, Lena yang paling sering terkena kedua opsi tersebut hehe.
"Ya masa gua harus semedi dulu sihhh Rynnn? Kok bisa ya penulis-penulis diluaran sana dapet inspirasi-inspirasi sebagus itu?" kali ini, Lena sudah benar-benar menghabiskan minumnya dan memusatkan perhatiannya pada mahkluk didepannya.
"Ya karena mereka konsisten sama apa yang mereka tulis len. Gak kayak lo yang baru dapet satu bab aja udah nyerah. Ngerasa gak sreg, langsung bikin cerita baru, gak sreg lagi, bikin cerita baru lagi. Teruss kayak gitu sampe gue berhasil nikung camilla cabello. Gimana mau kelarr?" Aryn menatap jengah teman didepannya ini. Memilih untuk menikmati cheese cakenya daripada melihat muka sepet Lalena.
"Gak.. Gakk.. Pokoknya gue yakin tulisan gua kali ini bakal selesee, dan gak berhenti di tengah jalan lagi. Gua udah bertekad ryn, yang gua butuhin sekarang cuma...." Lalena memandang aryn dengan senyum penuh arti yang dibalas tatapan muak oleh aryn.
"Cuma apaaa? Gausah ngadi-ngadi ye lu." Aryn sudah yakin, apapun yang ada dikepala Lalena sekarang pasti tidak baik untuk dirinya dan untuk kesehatannya. Karena selain bisa membuat darah tinggi, lalena ini sangat ahli membuat serangan jantung.
"Gue butuh cowo buat jadi referensi tulisan gue Aryn, gua butuh pacar!! Ayo bantu gua wujudin mimpi gua buat nyetak novel!!" Saking semangatnya Lena, ia sampai memukul-mukul meja didepannya yang membuat Aryn melotot secara sangat berlebihan.
Ya tuhan tolong Auryn...
"Gak. Pokoknya enggak. Selera lo tuh terlalu melangit Lena. Nggak ada cowo dimuka bumi ini yang bakal memenuhi ekspetasi yang lo buat itu." Aryn menampilkan wajah juteknya karena sudah terlalu malas membahas lawan jenis bersama Lena.
Asal kalian tahu saja, Mahkluk yang bernama Lalena ini selalu ngeluh cape jadi jomblo, tidak ada yang menemani, kesepian, tidak punya ojek pribadi, dan masih banyak lagi rentetan yang sangat memuakkan untuk Aryn dengar. Padahal sudah ada beberapa lelaki yang secara terang-terangan menunjukkan ketertarikkan kepada perempuan ngeselin satu itu.
Karena si kampret itu tidak pernah merespon baik dan ada ajaa gituu alasan-alasan yang dia buat contohnya illfeel, typingnya gabagus, dan nggak memenuhi standard boyfie goals. Ngeselin banget kan?! Ngeluh jomblo tapi giliran ada yang deketin kabur.
"Gue janji kali ini bakal ngejalanin dulu Aryn, gak bakal langsung gua ghosting atau gua kacangin chatnya. Serius seriuss bantuin guee pliss. Kayaknya gua susah dapet inspirasi karena gue nih gapernah pacaran atau deket sama cowo dehh" Tidak ada kata menyerah dalam kamus Lena kawan-kawan. Mari terobos sajaaa.
"Muka lo gausah diimut-imutin gitu deh bikin mata gue rabun aja" Apakah Aryn punya pilihan lain? Semoga, semoga saja ini tidak menjadi bencana untuk kehidupan Aryn yang akan datang.
"AKK BENERAN? Gapapa kan aryn?? Gue gak ngerepotin loo kan yaa? Secara lo kan anak teknik pasti lo sibuk bangett design-design, praktek segala macem." Lalena sangat mengusahan mengubah mimik wajahnya sememelas mungkin, tentu saja dengan tujuan lain.
Lalena si ratu drama ini benar-benar pengen Aryn tampol. Nah itu dia tau kan Aryn sibuk? Bisa-bisanya dia secara sadar mau ngerepotin. Sabar Aryn sabar, Walaupun selalu minta di hujat, manusia ngeselin satu ini selalu ada disamping lo, support, dan masih banyak lagi yang gamau Aryn sebutin satu-satu karena ini orang gampang banget besar kepala.
"Iya, iya gapapa" WHY I ALWAYS SAID 'IYA GAPAPA' INSTEAD OF 'F*CK U'? batin Arynn menjerittt.
"HUHUHU Sayang bangettt sama dugong satuu iniii, tenang ajaa klo berhasil nanti pajak jadiannya gua jajanin starbak satu minggu full!" ucap Lalena dengan semangat yang sangat menggebu-gebu. Jangan lupakan senyum lebarnya yang sukses membuat Aryn memutar bola mata malas.
"Tambahin, tas LV ori. Jangan yang kw!" Lalena memandang Aryn kesal, sedang yang ditatap memasang senyum menyebalkan.
"Gila lo ye, lo nggak liat jam tangan gua aja gucci kw 20 yang ada di Pasar Senen? Kagak tau diri bener. Ck. Gini-gini atau enggak, gua kasih lo tas LV ori seken tapi starbaknya ganti capcin sehari satu ye?" Negoisasi adalah keahlian utama dari seorang Lalena. Sambil menaik turunkan alisnya menggoda Aryn yang kali ini sepertinya benar-benar ingin menimpuk Lena.
"Temenan sama lo aja kayaknya emang kekhilafan gua dimasa lalu ryn. Sekarang malah satu kampus. Sial banget hidup gue." Aryn lagi-lagi mengalah, kasihan Aryn~~~
To be continue~
HALOOO, I'M BACK WITH NEW STORY :)
Kali ini, aku ga ngarepin apa-apa dari ceritaku inii.
Aku cuma mau berkaryaa dikala waktu kesibukkan masa kuliahku, dan semoga aja bisa menghibur kalian yang tadinya cuma nggak sengaja baca cerita iniii yaaa.I'll do my best for this story.
Thank u <3
Sep 30, 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Brille Lalena
RomanceDemi mewujudkan list 'What I should be in 5 years' Lalena siap menempuh segala ombak,badai, gempa, tsunami, banjir, rintangan, jalan berlika-liku, bahkan outbond mini dalam mall. Hehe. Intinya begitulah perjuangan yang akan Lalena lalui agar dapat m...