I Just Want To Deliver a Normal Takeaway (II)

Bab 208

I Just Want To Deliver a Normal Takeaway Chapter 208:

"Maaf Nakano, kami tidak seharusnya menyerahkan semuanya padamu. Masing-masing dari kami akan melakukan hal kami sendiri. Maafkan saya, Nakano!"

Telepon dengan cepat ditutup, dan Chen Feng berkata dengan ringan: "Karena saya telah memilih alat untuk melarikan diri, sekarang saatnya untuk meletakkannya."

Makanannya hampir selesai, dan Chen Feng tidak menyelesaikan makan di tempat kejadian, dia mengelus mulutnya dari bawah ke atas sehingga makanan di makan siang dengan cepat dibersihkan, dan May tampak sedih.

"Teman sekelas Chen lupa lagi, bu, aku sangat sedih ..."

"?"

Kata-kata aneh di bulan Mei telah meningkat lagi, dan Chen Feng telah melepasnya.

Setelah mengemas makan siangnya, Chen Feng melirik waktu. Di pagi hari, dia sudah mengajar bahasa Cina kuno. Sore hari, ada dua pelajaran yang tidak terlalu penting baginya. Karena itu, dia berkata kepada 2 Mei.

"Saya akan mengirim anak ini kembali. Pada bulan Mei, Anda akan meminta cuti kepada guru kelas pertama. Saya akan berbicara dengan kepala sekolah."

"Tidak masalah, bungkus padaku!"

Berjalan keluar dari gerbang sekolah, Reggie memandang Chen Feng dan menunjuk ke jalan lain:

"Afeng, stasiunnya ada di sana."

"Aku tahu, aku akan pergi ke supermarket sekarang. Hampir semua bahan di rumah digunakan? Beli lebih banyak dan kembali."

"Um!"

Bab dua puluh dua thump thump! Nakano, bahaya! (4k5)

Suhu di Chiba pada malam hujan terus turun, dan arus orang di jalanan menjadi jarang di tengah hujan lebat, dan bahkan kendaraan di jalur mempercepat kecepatan mereka dalam upaya untuk pulang lebih cepat.

Banyak orang tertidur lebih awal, berdoa agar tidak hujan lagi di akhir pekan yang akan datang besok.

Di ruang kerja di satu-satunya apartemen, Chen Feng masih duduk keras di meja kerja.

"Poin terakhir ... poin terakhir akan menjadi ..."

Chen Feng di kursi memegang model kecil dengan kedua tangan dan memotong dan memoles. Seluruh prosesnya hati-hati, bahkan jika matanya kering dan astringen saat ini, dia masih tidak berani berkedip.

Pintu studio tertutup rapat, dan ruangan yang dibuat dan dicat dengan bahan kedap suara khusus benar-benar menekan kebisingan mesin di dalamnya.

Dia bekerja keras untuk membuat sosok berikutnya yang bisa dikumpulkan di matanya.

Seiring waktu berlalu dengan lambat, suara mesin di ruangan itu tiba-tiba berhenti, dan Chen Feng duduk di kursi dengan desahan sedih.

"Ugh......"

Dia gagal lagi.Model ini sangat tidak memuaskan dan sama sekali tidak layak masuk kabinetnya.

"Ini kegagalan lain."

Berdiri dari kursi, Chen Feng berbaring dan menguap.

"Sekarang jam satu?"

Saya benar-benar tinggal di studio selama lebih dari 5 jam!

Melihat bagian-bagian model di atas meja, Chen Feng dengan cepat mengumpulkannya, dan akhirnya melemparkannya ke dalam kotak kardus kecil di samping meja. Karton ini diisi dengan semua jenis figur girly dan model senjata api, tetapi sangat disayangkan bahwa ini adalah kegagalan Chen Feng, atau jenis yang tidak dia sukai sama sekali.