Bismillah
Tahun 2021. Yap. Selamat tahun baru 2021. Doa semua orang pasti ingin lebih baik dari tahun sebelumnya. Akupun juga.
Di awal tahun ini, aku masih mencintai orang yang ku temui di awal 2020. Pertemuan singkat sih, tapi berkesan.
Di bulan ini memang aku sedang berpacaran. 5 bulan berpacaran. Ya, aku belum pernah sebelumnya berpacaran selama itu. Mungkin hanya sekitar 2 bulanan. Wkwk.
Rasanya seneng campur sedih mencintai seseorang. Apalagi kalau kita mulai berharap.
"Sayang kangen" singkat.
Siapa sih yang ga nge fly pas dapet kalimat itu.
Gatau. Aku lupa di bulan Januari ada cerita apa. Yang ku ingat hanya mencintainya dengan tulus.
Oh iya satu lagi, ada hari dimana aku senang sekali. Setelah satu bulan tidak bertemu. Akhirnya aku bisa mengobati rasa rinduku dengan bertemu dengannya. Aku yakin dia juga merindukanku.
"Udah jangan ngambek terus. Ayo ku ajak pergi ke suatu tempat"
Sebelum bertemu dengannya, aku memang sempat jengkel sekidit karena sikapnya. Dia memang pandai merayuku. Aku ga akan pernah bisa marah terlalu lama dengannya. Love you.
"Wahhh. Aku belum pernah ke sini. Ini pertama kalinya aku datang. Apalagi sama kamu" dia hanya tersenyum melihat aku bahagia.
Tempatnya indah. Ada di atas tebing. Kalau malam pasti lebih indah. Suhunya sangat dingin. Mungkin karena ada di dataran tinggi.
"Aku ingin foto sama kamu di situ" rasa bahagia selalu mengikutiku. Aku merasakan kalau dia juga bahagia denganku. Ayolah, waktu jangan cepat berlalu.
Sesuatu yang tidak akan aku lewatkan mengabadikan momen bersamanya. Ah, selalu saja tentangnya.
Ku ceritakan sedikit tentangnya. Dia orangnya baik. Ga pernah menyakiti orang. Apalagi menyakitiku. Meskipun dia cuek, tapi ada rasa peduli terhadapku. Dia selalu sabar menghadapi moodku. Terima kasih myboy.
Saat ini tidak ada yang lebih nyaman daripada memeluknya dari belakang di atas jok motor. Angin malam membuatku semakin mengeratkan pelukanku. Kadang kala dia juga mengelus punggung tanganku dengan lembut. Seakan tidak mau berpisah denganku.
"Terima kasih sudah mau bersamaku" katanya sambil mencium puncak kepalaku.
Tinggalkan sebentar tentang dia. Hidupku kan bukan tentang dia saja. Salah satunya ada sahabatku yang sedang ada masalah dengan pasangannya.
"Aku di putusin. Apa salahku? Semuanya udah aku lakukan untuknya. Setiap berantem aku selalu ngalah sama dia. Aku selalu.... " Dan masih banyak lagi.
Sahabatku yang sering menunjukan senyumnya itu sekarang nangis. Aku melihat betapa terpuruknya dia. Aku paham banget posisinya. Aku juga pernah merasakannya.
Aku memeluk tubuhnya. Menguatkan hatinya. Menyemangati hidupnya lagi. Disamping itu aku membayangkan bila ini terjadi padaku. Overthingkingku mulai kambuh. Ah, tapi itu ga mungkin. Aku yakin di mencintaiku. Aku juga ga pernah ada masalah. Aku juga ga pernah lihat ada temen cewek spesial selain aku.
Aku memeng tak pernah meminjam hpnya hanya untuk memeriksa privasi chatnya. Aku selalu percaya dengannya. Itukan yang sering orang orang katakan. Kunci hubungan langgeng adalah kepercayaan.
*Tiing*
Ada notifikasi muncul di hpku. Oh ternyata hanya notif instagaram. Ada seseorang yang mengikuti di akunku. Eh, ternyata bukan aku saja. Dia juga mengikuti akun pacarku. Kebetulan memang aku login akun Instagram miliknya. Begitupun sebaliknya. Aku tahu, pasti itu teman kerjanya. Aku juga ga begitu peduli dengannya.Suatu ketika aku login di akun ignya. Aku membuka DM ignya. Oh, ternyata baru bertukar kontak dengan orang yang sama dengan orang yang mengikutiku kemarin.
Aku ga curiga sedikitpun. Toh temen satu kerjaan pasti banyak komunikasinya. Aku ga mau se posesif itu.
Tentang #21